(Namakamu) membuka gorden bilik kamarnya yang bewarna putih, gorden itu berhasil membuat cahaya-cahaya kecil menembus kamar milik gadis tersebut. Gadis itu memandang pemandangan indah di Melbourne yang sangat amat indah dan sesekali (Namakamu) tersenyum saat membayangi wajah Iqbaal disana.
"(Namakamu), mau sarapan apa?" tanya Dianty yang berhasil membuyarkan lamunan (Namakamu).
Dianty menggunakan apron milik (Namakamu) yang bewarna merah dengan gambar bunga-bunga disana. Apron biasa disebut dengan celemek.
Ia refleks membalikkan badannya. "Adanya?" tanya nya kembali yang membuat Dianty menaikan alisnya satu.
"Apa aja deh samain aja sama lo," ucap (Namakamu) kembali kemudian di angguki oleh Dianty, seketika Dianty membalikkan badannya dan berjalan menuju dapur.
(Namakamu) segera membersihkan kamarnya dan meletakkan bantal/guling di atas kasur putih yang di lapisi dengan seprai bewarna hitam.
Tring!!!
Handphone milik (Namakamu) berbunyi nyaring. Hal itu membuat (Namakamu) menghentikan kegiatannya. Ia segera mengambil handphone yang ia letak di nakas miliknya. (Namakamu) melihat siapa yang menghubunginya dan ia segera menekan tombol hijau di layar handphone tersebut.
"Hallo?" ucap (Namakamu) di awal ucapannya.
"(NAMAKAMU) LO DIMANA?!" teriak Jefri di sebrang sana yang membuat (Namakamu) menjauhkan handphone itu dari telinganya.
"Lo bisa pelan-pelan gak?" ketus (Namakamu), namun sang pelaku hanya tertawa terbahak-bahak.
"Gak bisa, Nam. Udah enak kaya gini, biar kane" jawab Jefri yang membuat (Namakamu) geram.
"NICHOL!!!" teriak (Namakamu) yang membuat Jefri memutuskan sambungannya secara sepihak.
(Namakamu) berdecak kesal dan meletakkan handphone di nakas. Ia berjalan menyusul Dianty yang berada di dapur.
(Namakamu) hendak membuka pintu kamarnya namun Jefri membuat (Namakamu) hampir mati "DARR!"
(Namakamu) mengepalkan tangannya yang sudah mengambilnya ancang-ancang untuk menjambak rambut tebal milik Jefri.
(Namakamu) mengejar Jefri yang membuat Dianty melihatnya menggelengkan kepalanya heran dan sesekali ia tersenyum melihat kedua temannya sudah akrab.
"JEFRI NICHOL, AWAS YA!" ucap (Namakamu) namun Jefri hanya mengeluarkan lidahnya yang membuat (Namakamu) semakin geram.
"Gak kena wle" jawab nya lalu (Namakamu) menarik nafasnya kasar.
Jefri berlari kearah kamar (Namakamu. Dan sialnya, ia salah tempat. Hal itu membuat (Namakamu) dapat menangkapnya.
"Hayo mau kemana?" ledek (Namakamu) dengan alisnya yang ia naikkan satu.
"JEFRI!!" teriak (Namakamu) lagi saat ia melihat Jefri menaiki kasur miliknya yang sudah ia bereskan.
(Namakamu) segera menaiki kasur nya dan menarik rambut Jefri. Hal itu membuat Jefri tidak bisa kemana-mana. Jefri berhasil memeluk badan mungil (Namakamu) dan mengelitiki pinggul ramping gadis tersebut.
(Namakamu) tertawa geli saat Jefri mengelitikinya. Ia menonjok perut Jefri yang membuat lelaki tersebut kesakitan dan melepaskan (Namakamu) dari pelukannya.
“Yeay lepas dong” ucap (Namakamu), seketika senyumnya pudar karena sudah melihat kasur nya yang sangat amat berantakan seperti kapal pecah.
“Kan berantakan” eluh (Namakamu) saat melihat bantal dan guling nya jatuh di sembarangan tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITCHY [IDR]
Novela Juvenil[MOHON FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, PRIVATE ACAK. JIKA SUDAH DI FOLLOW ANDA BEBAS UNTUK MEMBACA SEMUA PART!] °Previous: Iqbaal or Itchy✨ °After: ITCHY [IDR]. "Ganteng sih, tapi mesum" -(Namakamu). [SLOW UPDATE, JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN DI SETIAP P...