“(NAMAKAMU)!!” panggil seorang lelaki yang membuat (Namakamu) membalikkan badannya dan menutup loker miliknya.
“Apaan si anjir. Ngagetin aja,” ujar (Namakamu) yang membuat Jefri terkekeh. “Huh, huh. Jef, jahat banget si lo. Cape nih gue ngejarnya” ujar Dianty dengan nafas terengah-engah.
“Ada apa sih?” tanya (Namakamu) dengan heran, mengapa kedua temannya ini memanggilnya.
“Kita ada kelas pagi. Ayo, nam” ajak Dianty dan menarik tangan milik (Namakamu).
“Bentar! Loker belum gue kunci Dant,” tahan (Namakamu) dan ia membalikkan badannya kemudian mengunci loker nya yang bewarna hitam.
“Nam, tau gak? Iqbaal kuliah disini juga!” ucap Jefri histeris yang membuat (Namakamu) tertawa renyah.
“Gue udah tau, Jef. Lo yang ketinggalan zaman,” jawab (Namakamu) dengan tawa nya yang membuat Jefri mengacak rambut panjang milik (Namakamu).
“Jefri. Berantakan ih!” tukas (Namakamu) sedangkan Jefri hanya tertawa.
“Untung gue pakai jilbab. Kalau enggak gue sering di acak-acak sama Jefri,” celetuk Dianty tanpa sadar yang membuat (Namakamu) dan Jefri tertawa bersama.
“Ih, apaan si kalian.” ucapnya tanpa suara.
****
“Akhirnya enggak telat juga,” ucap Amanda yang baru saja sampai di kelas.
“Tumben jam segini berangkatnya, Man?” tanya Jefri.
“Macet. Melbourne sama aja kaya Jakarta,” sahutnya yang membuat Jefri tersenyum.
“Apaan si, senyum-senyum kayak orang gila” ucap Amanda yang membuat Jefri menatap tajam kearahnya, sedangkan si pelaku hanya santai-santai saja.
“Duh. Danty lapar. Siapa yang mau nemenin gue?” tanya Dianty namun tak ada jawaban dari (Namakamu), Jefri dan Amanda.
“Danty yang bayar,” ucapnya lagi membuat (Namakamu) dan Amanda berdiri bersamaan.
Jefri menggelengkan kepalanya. “Di bayarin aja mau, dasar cewek!” celetuk nya yang membuat (Namakamu) menatap kearah Jefri.
“Iri bilang bos,” ujar (Namakamu) sambil mengeluarkan lidahnya dan menunjukkan ibu jari kebalik kearah Jefri.
Dianty, (Namakamu) dan Amanda berjalan menuju kantin yang berada di kampus Monash University. Sudah banyak mahasiswa/mahasiswi berlalu lalang disini.
(Namakamu) hanya memainkan handphone nya sepanjang perjalanan dan sesekali ia menatap kearah depan. Amanda sudah berkali-kali mengingatkan bahwa jangan bermain handphone di jalan, namun (Namakamu) keras kepala.
Bugh!
(Namakamu) menabrak seseorang yang sudah berada di hadapannya dengan pakaian yang serba hitam. Untung saja handphone milik wanita tersebut tidak jatuh.
“Eh, sorry” ujar (Namakamu), saat ia mendongakkan kepalanya. Ia melihat sosok lelaki tampan dihadapannya yang dulu sangat ia sukai.
“Iqbaal.” ucap (Namakamu) tanpa suara, ia berusaha menjaga image-nya agar berusaha bersikap biasa saja di hadapan lelaki tersebut.
“Maaf ya” ucap (Namakamu) dan ia segera menarik kedua tangan milik temannya.
“Baal, duluan ya.” pamit Dianty yang membuat Iqbaal menganggukkan kepalanya.
****
“Itu idola lo, nam. Gak minta foto?” tanya Amanda yang membuat (Namakamu) menatap kearah depan, banyak sekali wanita bule yang meminta foto bareng bersamanya.
“Itu dulu, sekarang dia udah gak lucu lagi.” sahut (Namakamu) yang membuat Amanda dan Dianty tertawa.
“Ada gitu fans sama idolanya kaya gitu?” tanya Amanda, refleks membuat (Namakamu) mengangguk ragu.
Gak ada, sebenernya mau banget acak-acak itu cewek yang foto bareng sama Ibayku. Gumam (Namakamu) pelan. Sangat pelan.
Hayii, semuanyaaa. Happy reading yakk, semoga suka dan jangan lupa vote and komen😻
WARNING!!!
Cerita ini hanya fiktif belaka yang dibuat oleh seorang athor dengan haluannya, jika ada nama dan atau cast yang sama maaf. Itu hanya unsur kesengajaan. Haluan, haluan, haluan, dan haluan. Semoga mengerti ya.
![](https://img.wattpad.com/cover/227136969-288-k174358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ITCHY [IDR]
Teen Fiction[MOHON FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, PRIVATE ACAK. JIKA SUDAH DI FOLLOW ANDA BEBAS UNTUK MEMBACA SEMUA PART!] °Previous: Iqbaal or Itchy✨ °After: ITCHY [IDR]. "Ganteng sih, tapi mesum" -(Namakamu). [SLOW UPDATE, JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN DI SETIAP P...