“Bunda segini cukup?” tanya (Namakamu) sambil menunjukkan beberapa potongan wortel.
Rike mengangguk dan berkata, “Iya cukup, cantik. Bisa bantu Bunda lagi nak?” balas Rike yang kemudian (Namakamu) mengangguk.
“Balikin ini dulu ya. Bunda mau bangunin si Ale,” ujar nya kemudian (Namakamu) mengambil alih penggorengan dari tangan Rike.
(Namakamu) membalikkan makanan yang sedang di goreng nya. (Namakamu) tersentak saat keberadaan Ody yang membuatnya mengelus dada nya berkali-kali.
“Udah sini teteh aja. (Namakamu) bangunin Ale aja ya? Bunda dari tadi di bangunin gak bangun-bangun,” ucap Ody yang membuat (Namakamu) membalikkan badannya dan berjalan ke lantai 2 menuju kamar Iqbaal.
(Namakamu) melihat Iqbaal yang sedang tertidur di balik selimut putihnya. Ia segera menghampiri lelaki tersebut dan membuka selimut itu perlahan. Ia beralih membuka gorden kamar Iqbaal agar cahaya masuk kedalam ruangan tersebut.
“Itchy. Ayo sarapan dulu. Udah siang,” ucap (Namakamu) kemudian mengelus rambut Iqbaal dengan lembut. Hal itu membuat Iqbaal membuka matanya perlahan.
“Apaan si, teh. Ale mau tidur,” balas nya. (Namakamu) menggelengkan kepalanya dan segera membisik di samping kuping milik Iqbaal.
“Ganteng sih. Tapi mesum,”
Iqbaal segera terduduk dari tidur nya dan memperhatikan wajah (Namakamu) yang hanya di baluri bedak tipis dan lipstick pink di bibirnya. Sungguh, menurut Iqbaal seperti itu pun ia sangat cantik.
“Dear. Ngapain kamu kesini? Bukannya kita udah putus?” ujar Iqbaal dengan seribu pertanyaan yang di lontarkan kepada wanita tersebut.
(Namakamu) pura-pura berfikir dan meletakkan tangannya di dagu miliknya dan menatap langit-langit kamar milik Iqbaal. “Eemm. Jadi kamu mau putus? It's okay Itchy. Aku pamit,”
(Namakamu) bangkit dari duduk nya yang membuat Iqbaal berdiri dan memeluk gadis itu dari belakang. Terukir senyum manis di ujung bibir (Namakamu) saat melihat Iqbaal memeluknya dengan erat.
“Lepasin deh. Aku mau pulang aja,” katanya yang membuat pelukan itu semakin erat.
“ITCHY PLIS AKU ENGAP!”
Iqbaal merenggangkan pelukannya dan membalikkan badan (Namakamu) agar sejajar dengannya. Kedua nya saling menatap, seperti tanda tidak ingin kehilangan satu sama lain.
“Aku gak mau putus. Kamu disini aja temenin aku ya? Lulus kuliah aku kerumah minta izin sama Ibu dan Ayah,” ucap Iqbaal yang mampu membuat (Namakamu) memalingkan wajahnya dan tersenyum lebar disana.
“Dear. Kamu mau nemenin aku? Temenin aku dari sekarang sampai nanti. Aku gak mau jauh dari kamu. Aku sayang banget sama kamu,”
“Sayang itu umum, Baal. Cinta itu satu. Tapi tidak sembarangan orang mengucapkan cinta,” balas (Namakamu) seraya mengelus rambut Iqbaal.
“Dan cinta aku cuma buat kamu,” balas Iqbaal. (Namakamu) tersenyum, rona merah di pipinya terpampang jelas.
“Ya, Humaira”
“Semoga cinta kita seperti Rasulullah Saw dan Aisyah,” ujar Iqbaal yang mampu membuat (Namakamu) serasa memiliki sayap.

KAMU SEDANG MEMBACA
ITCHY [IDR]
Teen Fiction[MOHON FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, PRIVATE ACAK. JIKA SUDAH DI FOLLOW ANDA BEBAS UNTUK MEMBACA SEMUA PART!] °Previous: Iqbaal or Itchy✨ °After: ITCHY [IDR]. "Ganteng sih, tapi mesum" -(Namakamu). [SLOW UPDATE, JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN DI SETIAP P...