Double part//brengsek.

968 132 19
                                    

Yu yang mau ngegas, siap untuk toxic disetiap komentaaaarrr?!!! readyyy goo!

"Putus?" ucap (Namakamu) mengulang perkataan Iqbaal. Tangannya terkepal erat dan menepis sendok yang sudah berisi bubur itu.

Iqbaal menganggukkan kepalanya dan membiarkan (Namakamu) marah kepadanya. Iqbaal sudah bodoh, disaat (Namakamu) membutuhkan nya kemana dia?

PLAK!

Satu tamparan mendarat ke pipi Iqbaal membuat lelaki itu otomatis menoleh. Rasanya perih, ini tamparan pertama yang Iqbaal rasakan dari (Namakamu). Mungkin pipi miliknya sudah merah saat ini.

"Pergi Iqbaal! Pergi. Gue gak mau liat lo lagi. Gue benci lo Iqbaal, gue benci! Apa yang lo mau gue ikutin dan apa yang gue mau apa lo gak pernah nurutin permintaan gue? Bukannya gak ikhlas, tapi kalau kayak gini caranya lo gak pernah di hargain sama semua orang, Baal!" teriak (Namakamu). Hati nya seperti di sayat-sayat oleh ribuan pisau.

Jefri, Dianty, Amanda, dan Rizky membuka pintu. Mereka sudah melihat pemandangan yang tidak sedap, lagi-lagi (Namakamu) menangis. Jefri menyesal memberi Iqbaal waktu untuk berbicara oleh (Namakamu).

"PERGI! GUE GAK MAU LIAT LO LAGI! PERGI IQBAAL, PERGI!" usir (Namakamu). Berkali-kali Iqbaal menggenggam tangan wanita tersebut namun (Namakamu) menepisnya.

"Pergi Iqbaal.." lirih (Namakamu) kembali. Kepalanya terasa sakit untuk kali ini, Iqbaal sangat menyiksa dirinya.

Iqbaal mengambil tangan mungil (Namakamu) dan segera mencium punggung tangan wanita tersebut. (Namakamu) semakin menangis, ia mengacak rambutnya prustasi.

"Jef. Gue titip (Namakamu), jangan pernah usik gue sama Santi."

"Karena gue udah putus sama teman lo," Iqbaal bangkit dan kemudian keluar dari kamar apartemen milik Jefri.

"Udah kamu putusin untuk aku, Baal?" tanya Santi yang sedang menunggu di luar kamar Jefri.

"Apa yang kamu minta bakal aku turutin. Dan sekarang kamu mau minta aku putusin (Namakamu)? Gampang, love." ucap Iqbaal sambil mengacak rambut Santi membuat sang pelakor tersenyum.

****

"BANGSAT!!!" racau (Namakamu). Ia mengacak rambut nya dan berkali-kali memukul kepalanya. Jefri sudah menahan untuk itu tapi tidak bisa menghentikan itu semua.

"TERILI. STOP!" ucap Jefri meninggi. Lagi-lagi (Namakamu) menangis dan memeluk lututnya, ia menenggelamkan kepalanya disana.

Sakit Itchy! gumam (Namakamu) dalam hati.

Jefri mengambil badan (Namakamu) dan mengelus puncak kepalanya. Hal itu di ikuti oleh Amanda dan Dianty, saat ini mereka mengerti bahwa (Namakamu) sedang membutuhkan nya.

"Lo ngapain disini? Ikutin teman lo, Riz." usir (Namakamu) secara halus. Rizky menggelengkan kepalanya.

"No, Ter. Dia bukan teman gue, gue masih punya Ibu dan gue gak mau temanan sama orang yang udah nyakitin hati perempuan."

Dianty tersenyum setelah mendengar ucapan Rizky. Begitu romantis nya Rizky? Di balik sikap yang dingin, Rizky adalah lelaki idaman.

ITCHY [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang