Baru-baru ini muncul berita tentang Deven yang memberi suprize pada ulang tahun Anneth yang ke-17 kemarin. Entahlah para wartawan itu mendapatkan informasi dari mana, padahal Anneth dan Deven hanya memposting foto mereka berdua tanpa memberitahu Deven memberikan apa pada Anneth, tapi anehnya berita itu tahu kalau Deven memberikan hadiah mahal berupa kalung pada Anneth.
"Ish.. ish.. ini beritanya berlebihan, yang. Masa disini bilang 'Sudah sukses di usia muda, banyak job di mana-mana, dan baru saja bergabung dengan label musik ternama ini Deven memberikan hadiah mewah pada pacarnya, Anneth' dasar netijen," Deven geleng-geleng melihat berita itu di handphone Anneth karena gadis itu yang memberitahunya lebih dulu.
"Yaudah biarin aja mereka kan kerjanya cari info-info, jadi yaudah selagi itu ngga buruk gapapa, Dev," komentar Anneth di sebelahnya. Ia malah asik ngemil snack punya Deven sambil bersandar ke bahu Deven. Mereka ada di apartemen Deven.
"Iya deh iyaa," Deven mengalah saja.
"Eh, btw kamu jadi bikin video clip single itu? Yang ada ceweknya, siapa jadinya? Kapan mulai syuting video clip nya? Dimana?" Pertanyaan Anneth meluncur bertubi-tubi sampai ia duduk menghadap ke Deven menunggu jawabannya tidak sabaran.
Deven terkekeh mendengar banyak pertanyaan Anneth. Beberapa hari yang lalu Deven baru dihubungi oleh penata musiknya kalau mereka sudah mendapatkan seseorang yang akan ada di video clip lagu Deven, jadi cewek itu hanya sebagai pengiring suasana sesuai lirik lagunya saja. Dia seorang model Nadine Abigail.
"Hahaha rame amat pertanyaannya, kenapa? Cemburu ya?" Goda Deven. Ia mencolek dagu Anneth yang masih menunggu jawabannya dan sekarang wajah gadis itu sudah di tekuk.
"Sama Nadine Abigail, dia tuh model kalau ngga salah, tapi jago nyanyi juga suka cover-cover lagu. Nanti ada dua lagu yang video clip nya ada dia. Aku di Malang seminggu lebih buat bikin video clip-nya," jawab Deven atas pertanyaan Anneth sebelumnya.
Anneth yang duduk menghadap ke Deven langsung diam mendengar jawabannya barusan. Lama banget, sih. Sama cewek pula, batin Anneth menggerutu.
"Ngga ketemu dong?" Tanya Anneth wajahnya sudah kusut karena ia tahu kalau jawabannya 'iya' video call aja ngga cukup menurut Anneth.
"Iya, jangan galau ya nanti cuman Jakarta-Malang, kok bukan kutub utara-kutub selatan," kekeh Deven. Ia menarik hidung Anneth gemas. Pacarnya ini sangat anti ngga ketemu sehari aja.
"Berangkat kapan?"
"Masih minggu depan, sayang... Tapi lusa aku ngga bisa anterin kamu photoshoot soalnya ada meeting sama tim bareng Nadine," makin kusam wajah Anneth.
"Hih yaudah," sinis Anneth. Ia melipat kedua tangannya di depan dada, ngambek pada Deven karena terakhir mereka ada waktu bersama ya saat photoshoot Anneth, setelah itu Anneth juga keluar kota performance dan job lainnya.
Deven tersenyum menatap Anneth yang ngambek. "Biasanya juga ngga ngambek gini, kamu ngambek gara-gara Nadine? Hem?" Deven mengapit kedua pipi chubby Anneth yang sedang cemberut. Anneth tidak menjawab.
"Engga." Anneth menyingkirkan tangan Deven dari pipinya lalu duduknya sedikit menjauh dari Deven, edisi ngambeknya masih mode on.
Anneth diam menyandarkan punggungnya ke sofa sambil menonton televisi sementara Deven malah berdiri dari duduknya dan masuk ke kamar, keluar-keluar membawa laptop dan gitar.
Deven malah asik mengotak-ngatik laptopnya entah sedang mengedit video atau mixing lagu. Anneth menggerutu dalam hati karena Deven malah semakin mendiamkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah)
Teen Fiction~Cukup hanya ada KITA. Jangan ada Dia diantara KITA~ 3, August #kita 15 dari 5,17K