Setelah mengantar Anneth pulang, Deven ke apartemennya dan asik mengobrol dengan mamanya. Teringat ucapan Anneth yang mamanya mengajak makan malam, jadi ia berniat menanyakan hal tersebut.
"Eh, btw Mama ngajak Anneth makan malem besok?" Tanya Deven yang sedang duduk di sebelah mamanya sambil menikmati snack.
"Oh iya, Mama lupa bilang sama kamu. Tau dari Anneth ya?" Deven mengangguk menjawab pertanyaan mamanya.
"Emang acara apa, Ma? Kok makan malemnya di luar, bukan ngejodohin aku sama Anneth kan?"
"Masalahnya aku sama Anneth udah jodoh, Ma, jadi ngga usah di jodohin gitu. Tinggal tunggu waktu aku sukses aja langsung deh nikah,"
Mama Deven memukul bahu anaknya karena berbicara kemana-mana. Jauh amat mikirnya. Memang dia pikir makan malem kaya gitu cuman acara mau ngejodohin atau ngelamar gitu? Dasar.
Deven terbahak-bahak karena mamanya memelototinya.
"Hahaha. Habisnya, Ma, biasanya kan kalau makan bareng sama Anneth di apartemen gitu ini mah gaya keluar segala," sahut Deven yang masih terbahak.
"Mau ngobrolin kalian aja, Mama sama Mami Anneth udah rencanain," jawab mamanya.
"Tuh kan. Ngobrolin apa, Ma? Jangan-jangan Mama rencanain pernikahan di majuin ya? Aduh, Maa. Mama kan tau aku mau kuliah dulu,"
"Ih! Kamu ini ya korban baca cerita-cerita perjodohan dini kaya gitu jadinya," mamanya yang kesal pun memilih pergi ke dapur.
"Ah, Mama ngambekan ngga seru kaya Anneth aja," cibir Deven pada Mamanya.
"Ma mau ngobrolin apa serius nih nanya," Deven menghampiri mamanya di dapur.
"Karir kalian, sama kuliah kalian sekalian kasih tau liburan akhir tahun ini," jawab mamanya.
"Ohh. Mau bareng sama Anneth kuliahnya, Ma?" Tanya Deven yang sudah berharap jawabannya 'iya'.
"Ngga. Yang ada kamu pacaran terus di sana,"
"Ishh, itu kan jadi menyehatkan perasaan, Ma,"
"Udah sana kamu mandi udah sore juga bukannya mandi," omel mamanya.
"Iyaiya, yaudah aku mandi,"
Deven pun mengikuti perintah mamanya tercinta untuk mandi. Sudah segar dan ganti menggunakan baju santai, Deven mengambil handphonenya dan berniat menjalankan misinya membuat luluh Anneth. Telfonnya langsung diangkat oleh Anneth.
Hallo pacar
Hem, apaa?
Ishh masih judes aja. Lagi ngapain?
Napas
Iya, tau itu mah sayang. Maksudnya kegiatan apa yang sedang di lakukan begituloh
Diem di kasur. Apa sih?
Okey.
Deven memutuskan sambungan telfon dan ia pamitan dengan mamanya karena mau ke apartemen Anneth. Mamanya melarang pun, Deven sudah terlanjur pergi jadi yasudah.
Anneth menatap layar handphonenya, Aneh. Deven tadi kenapa? Ngga jelas banget. Masih asik dengan kebengongannya, tiba-tiba orang yang sedang ia pikirkan ada di depan pintu kamarnya tersenyum ke arah Anneth. Cowok itu memakai celana pendek dan kaos oblongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah)
Teen Fiction~Cukup hanya ada KITA. Jangan ada Dia diantara KITA~ 3, August #kita 15 dari 5,17K