32❣️

1.7K 164 86
                                    

Usai kelulusan, keduanya sibuk menyiapkan liburan mereka minggu depan. Mereka berdua sekarang tengah di studio musik untuk recording dua lagu yang akan mereka cover dan melakukan video clip-nya nanti saat liburan. Deven membawa saudaranya yang pandai dalam bidang fotograper karena tidak mungkin hanya mengandalkan kakaknya saja.

"Ngga sabar aku, yang buat cover ini nanti disana," Deven memandang langit-langit ruangan membayangkan saat video clip cover mereka.

"Ngga usah ngehayal kejauhan, ih! Awas loh aneh-aneh," Anneth memukul pelan paha Deven, cowok itu malah cengengesan pada Anneth.

"Lulus kuliah nanti aku jadi produser musik sekaligus dokter keren ngga?" Tanya Deven sambil senyum-senyum. Dasar manusia random, tadi membicarakan A setelah itu ganti membicarakan B.

"Kalau serius ya keren, tapi kalau abal-abal sih keren dari mananya," sahut Anneth. Mereka sekarang sedang istirahat dulu sebelum recording lagu kedua.

"Okey, aku serius tapi gini jadi dokter kerja di rumah sakit atau buka klinik sendiri, terus jadi produser musik, sekaligus seriusin kamu gimana? Aku termasuk keren banget ngga kalau gitu?" Goda Deven. Anneth yang sedang mengunyah makanannya langsung diam dan memelotot pada Deven.

Hey! Bisa ngga bikin bapernya skip dulu?

"Hahaha. Ngga ngga bercanda tadi. Lanjutin makannya aku mau ngambil minum," Deven mencubit pelan pipi Anneth lalu pergi ke luar mengambil minum.

Tak lama dari itu Deven sudah kembali membawa minum juga untuk Anneth. Cowok itu langsung duduk merapat dekat Anneth lagi sambil menyambar handphone Anneth yang tergeletak dekat sang pemiliknya.

"Apa? Ada yang chat?" Tanya Anneth yang ikut melihat layar handphone.

"Hem? Ada. Aku mau main games ya?" Deven menengok ke arah Anneth di sebelah. Tadi ia melihat ada chat dari Mackie cuman Deven hanya diam berusaha lebih dewasa karena ini merupakan simulasinya ketika nanti mereka kuliah dan jarang sekali bertemu bahkan mungkin ketemu saat sudah lulus nanti?

"Iya, mau balesin chat juga gapapa," Anneth berdiri dan pergi ke toilet mencuci tangannya.

Selesai istirahat mereka langsung melanjutkan recording-nya. Sampai siang hari mereka baru selesai, tapi mereka tidak langsung pulang karena di ajak Kak Aan untuk main di kantor.

"Hallo bucin akohh yang sudah besar hahaha," sapa Kak Aan yang ada di depan kebetulan Deven dan Anneth baru datang sambil bergandengan.

"Ngga sombong kita itu, Kak nih buktinya dateng kan," ujar Anneth karena sebelumnya dibilang sombong jarang main ke kantor.

"Iyaiya kalian mah sombongnya masalah bucin terus aku tau aku tau," kekeh Kak Aan. Anneth dan Deven ikut tertawa.

"Aku ganti slogannya jadi gini 'Cintai bucinmu romantisan tiap hari' sekarang kan udah gede bebas hahaha," Kak Aan dan Deven tertawa. Dasar receh sekali.

"Oh gitu ya gitu? Gimana Neth makin ngeselin ngga ni bocah udah gede?"

"Makin tengil, Kak. Sombong udah tinggi sombong," sahut Anneth.

"Sombong padahal tingginya telat ya Neth?" Kalau udah ketemu mereka bertiga pasti selalu saling menggoda. Anneth hanya tertawa saja menanggapinya.

Mereka asik berbincang banyak hal apalagi lama tidak ngobrol seperti ini menjadikan mereka lebih banyak topik yang dibicarakan.

***

D

ua hari sebelum mereka berangkat ke California, Papi Anneth dan Alvaro datang bersamaan dengan Kak Amel dan Papa Deven serta saudara Deven karena mereka akan berangkat bersama-sama dari Jakarta.

K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang