13❣️

2K 150 19
                                    

Siang ini Deven sedang ada di kantor Starmedia Nusantara setelah tadi pagi dirinya di hubungi berkali-kali oleh Kak Rifan dan Anneth karena keasikan memainkan gitar barunya yang diberikan oleh Anneth. Sadar ketika dirinya sudah memposting rekamannya di instagram karena Anneth komen 'dicariin malah nongol disini, cek line Pen😡'. Mungkin para netijen akan berpikiran dan berimajinasi jauh, padahal realitanya Anneth menghubunginya karena pekerjaan.

Tiba di sana ternyata hanya membicarakan project beberapa waktu kedepan untuk Deven dan Anneth. Deven sampai buru-buru dan keringetan lagi padahal dirinya sudah mandi, lalu ia merelakan tidak sarapan dulu tadi jadilah sekarang perutnya keroncongan meminta asupan.

"Aku belum sarapan tauu yangg laper..." Rengek Deven manja sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Anneth disebelahnya sambil memegangi perutnya.  Sementara Anneth yang menjadi tempat manja Deven masih diam memainkan handphonenya.

"Suruh siapa asik sendiri?" Sindir Anneth lalu dirinya menyimpan handphone di pangkuannya.

"Iyaa maaf salah..." Lirih Deven sangat pelan hanya Anneth yang dapat mendengarnya.

Mereka tadi sudah membicarakan project apa yang akan mereka lakukan kedepannya. Sekarang sedang menunggu arahan selanjutnya mengenai konsep karena tadi Kakaknya pergi mengambil teks lagu yang akan Deven dan Anneth hafal untuk cover beberapa waktu kedepan.

"Awas dulu aku mau ke toilet," Anneth mendorong kepala Deven di bahunya untuk menyingkir sebentar karena dirinya kebelet.

"Ikuttt," ucap Deven dengan polosnya. Anneth menatap Deven tajam.

"Ngapain?! Diem disitu jangan ngikutin!" Tegas Anneth sambil memelotot membuat Deven terkekeh sebentar. Anneth pun meninggalkan Deven di tempatnya dengan Kak Rifan berdua sisanya tim Starmedia yang sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

"Dev, lanjutin sekolah dimana nanti?" Tiba-tiba Kak Rifan menanyakan hal yang sangat sensitif dan Deven juga masih bingung jika ditanya dengan pertanyaan tersebut. Deven yang tadinya sedang bermain handphone kini menatap Kak Rifan yang juga menatapnya.

"Gatau, Kak masih bingung. Kenapa memangnya?" Tanya Deven basa-basi karena dia merasa risih kenapa orang-orang selalu bertanya seperti itu?

"Kirain mau lanjut ke ujung dunia gitu... Gapapa nanya aja, penasaran," jawab Kak Rifan sambil terkekeh mengingat cowok di seberangnya ini sudah mulai beranjak dewasa padahal dulu ia melihatnya masih kecil, tapi lihat sekarang perawakannya sudah gagah, makin berkarisma, ganteng pula, siapa yang tidak suka coba?

"Kejauhan Kak tengah-tengah aja biar imbang," sahut Deven yang dia tidak tahu maksud dari omongannya, tapi Kak Rifan menanggapinya dengan tertawa.

Tak lama mereka berbincang, datanglah Anneth bersama produser yang tadi memberitahu mereka mengenai project baru. Mereka pun melanjutkan perbincangan yang tertunda sampai tuntas.

Pukul tiga sore mereka baru mau beranjak pulang. Anneth yang tadi pagi pergi bersama Kak Rifan karena sebelumnya ada job, kali ini pulang bersama Deven karena cowok itu yang meminta Kak Rifan sudah paham dengan kedua manusia bucin di depan mereka ini jadi membiarkan saja.

"Ke Kantor Kak James ketemu Mami?" Tanya Deven yang tadi sempat bertanya kemana maminya Anneth kenapa tidak ikut, ternyata sedang asik dengan Kak James menyanyi.

K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang