22❣️

1.5K 141 51
                                    

Selama satu minggu project bersama Nadine, Deven kembali ke Jakarta dan disibukkan dengan yang lainnya. Masalah albumnya sudah beres tinggal menunggu perilisan saja. Sekarang Deven masih belum bisa bertemu Anneth karena dirinya harus belajar untuk besok tes TOEFL.

Sejak Anneth ngambek tentang Nadine, mereka berdua tidak saling berkabar sampai sekarang. Disisi lain juga sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Tiba hari tes tersebut, Deven berpamitan dengan mamanya dan meminta do'a supaya hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Kali ini ia selalu membawa mobil sendiri karena sudah tidak menggunakan jasa supirnya semenjak dirinya sudah legal dan membuat surat menyurat untuk mengemudi.

Sepulang tes, Deven langsung pulang dan tidur karena lelah sekali apalagi berfikir berjam-jam tadi. Malam-malam, Deven kebangun karena ada telfon dari Anneth beberapa kali.

Hemm kenapa neth?

Deven mengangkat telfon tapi matanya kembali terpejam. Suaranya pun serak khas orang bangun tidur.

Kamu udah di Jakarta dari dua hari yang lalu?!

Heem

Terus?!

Apa yang terus?

Hihh! Nyebelin. Tau ah

Hoam aku masih ngantuk

Tutt. Anneth mematikan telfon. Deven kembali menyimpan handphonenya dan melanjutkan tidur sampai pagi hari. Karena tadi mengangkat telfon dengan setengah sadar jadi ia tidak sadar kalau tadi Anneth marah padanya.

Besoknya Deven dan Anneth sekolah seperti biasa dan Anneth semakin diam tidak berbicara sedikitpun dengan Deven. Selesai sekolah mereka pulang bersama, tapi tidak ke apartemen karena mereka harus ke kantor label.

"Maaf Neth maaf kemarin aku ngantuk banget makannya jawabnya kayak yang males," sejak tadi mereka masih di parkiran dan diam di dalam mobil malah bertengkar. Deven dari tadi memelas pada Anneth, tapi tetap saja Anneth bersikukuh ngambek karena Deven yang menyebalkan.

"Terus ngga ngechat, ngga telfon sampe pulang ke Jakarta ngga bilang maksudnya apa?" Nada bicara Anneth masih saja garang.

Ih dasar cewek, kan Anneth yang bilang gausah chat sama telfon lagi. Tapi kalau aku jawab gitu salah lagi nanti.. terus gimana? - batin Deven.

"Yaudah maaf, Neth.." lirih Deven. Lebih baik mengalah daripada harus bertengkar lagi. Karena ini Anneth sungguh marah pada Deven bukan main-main.

"Sekarang jalan aja ke studio aku mau rekaman," ujar Anneth ketus tanpa menatap Deven sedikitpun.

Deven menurut, ia menyalakan mesin mobilnya dan pergi menuju studio untuk rekaman Anneth single keduanya. Mereka sepanjang jalan hanya diam, Deven belum mau menjelaskan maksudnya saat itu hanya prank saja karena ia tau Anneth akan rekaman dan harus dalam kondisi baik mood-nya. Sudah hancur, sih tapi setidaknya tidak membuat lebih hancur.

Tiba di tempat rekaman, Anneth langsung turun dan menutup pintu mobil lumayan kencang sampai Deven kaget. Menunggu Anneth selesai Deven mengobrol dengan Kak Rifan dan tim editor video clip albumnya.

"Lagi marahan sama Anneth, Dev?" Tanya Kak Rifan sambil terkekeh, soalnya ia tadi bertanya tentang Deven pada Anneth tapi dijawab judes oleh Anneth.

K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang