Malam minggu pun tiba, mereka sekarang sudah siap dan rapih untuk makan malam. Bukannya cepat-cepat berangkat malah mengobrol dulu di lobby.
"Ma, ngobrolnya nanti di sana aja. Nanti kemaleman," tegur Deven yang dari tadi menunggu mamanya asik mengobrol dengan mami Anneth.
"Iyaiya, bawel kamu. Anneth kamu tahan sama dia yang bawel kaya gitu," ujar mama Deven. Anneth terkekeh geli dan menatap Deven yang sudah mendengus karena malah dikatain sama mama sendiri.
"Udah ayo. Siapa yang mau nemenin aku di depan?" Tanya Deven.
"Mama mau di belakang," ucap mama Deven juga diangguki oleh Mami Anneth dan Anneth.
"Lah terus kalau semua di belakang aku di depan sendiri? Aku kan bukan supir bayaran," keluh Deven.
"Kalau orang yang duduk di depan setir berarti ngapain?" Tanya mamanya.
"Nyetirlah, Ma,"
"Orang yang nyetir disebut apa?"
"Supir,"
"Yaudah berarti kamu supir. Kamu sekarang supirin Mama, Anneth, sama Mami Anneth,"
Deven diam karena ia baru sadar tadi mamanya mengerjainya. Mengajak bermain tebak-tebakan tapi otak Deven sedang lola jadilah ia kalah oleh mamanya.
"Yaudah aku juga dibelakang," elak Deven yang sekarang melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Loh, terus siapa yang nyetir?"
"Jalan sendiri," jawab Deven.
"Yaudah daripada terus kaya gini, Anneth aja yang di depan temenin Deven," akhirnya Anneth mengalah saja karena ia tahu watak pacarnya yang super menyebalkan itu.
Deven tersenyum senang saat Anneth bilang mau menemaninya di depan. Akhirnya merekapun pergi ke tempat makan yang sudah disepakati.
***
Sampai di tempat makan, mereka masih asik berdua berdua. Mama mereka dan Deven-Anneth. Mereka masih menunggu pesanannya datang.
"Lagi ngapain sih, yang?" Deven bergeser sedikit duduknya supaya lebih dekat dengan Anneth yang sedang mengoprek handphonenya, ternyata sedang mencari filter di instagram.
"Ih bagus ini filternya. Awas, Ven jangan ngehalangin," usir Anneth.
"Ikutan ah," Deven ikut bergaya saat Anneth memencet tombol boomerang. Akhirnya mereka asik berfoto selfie dan membuat boomerang.
"Pipiku tembem banget ya?" Ucap Anneth yang memperlihatkan boomerang mereka saat Deven mengapit kedua pipi Anneth.
"Ngga kok," jawab Deven.
"Bohong, liat tuh ih gendut banget. Harus diet,"
"Gaboleh, Anneth. Lucu tau. Aku suka kok dari pada tirus jelek,"
"Ih gamau ah ini tembem banget ngga suka," rengek Anneth yang memainkan pipinya.
"Jangan sayang... Biarin orang lain ngga suka pipimu tembem yang penting aku suka. Cewek pipinya tembem kalau di cium empuk tau," bisik Deven. Anneth menyikut perut Deven karena kalau ngomong tuh berlebihan terus mengandung gula.
"Eh, Dev kamu bukannya sudah tes TOEFL? Berapa skor-mu?" Tiba-tiba Mami Anneth bertanya saat mereka berdua sedang suasana romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
K.I.T.A (Serial Sebuah Kisah)
Teen Fiction~Cukup hanya ada KITA. Jangan ada Dia diantara KITA~ 3, August #kita 15 dari 5,17K