Macaron really is sweet.

794 139 17
                                    

Seokjin mengangguk pada Soobin yang berbinar meminta persetujuan untuk membuka bingkisan dari Namjoon. Setelahnya, anak itu tambah ceria karena mendapati lusinan butir berwarna pastel.

"Boleh kubagi ke Gyu, kak?"

"Iya, iya." Di tangannya sebuah surat belum dibuka. "Ingat bagi Yoonji juga. Jangan kebanyakan, gigimu nanti sakit."

Mengangguk antusias, Soobin pergi mengambil kotak bekalnya, menari-nari tak jelas. "Kak Namjoon terbaik! Cepat sembuh di sana, ya!"

Seokjin mendengkus. Sudah sadar sepenuhnya dan siap beraktifitas. Terima kasih pada cambukan kalimat Yoongi sesaat lalu. "Bukannya kesal karena batal memberi roti isi buatanmu?"

Soobin kembali dengan dua kotak di tangan, masih tersenyum-senyum. "Tidak jadi. Soalnya sudah membuatmu tersenyum lagi dan tahu kesukaanmu. Kumaafkan dengan ikhlas. Kasihan dia masih berjuang untuk sembuh."

Seokjin mengangkat alis. Mencolek ujung hidung adiknya, gemas. "Bijak sekali. Mengutip dari mana, eh?"

"Ish! Sudah kukatakan adikmu ini pintar. Jangan ganggu. Sana baca surat cintanya. Bisa kusut kelamaan dipegang-pegang." Soobin menghindar tepat waktu sebelum pipinya dicubit. Ia tertawa lepas oleh gerutuan Seokjin.

Senandung pelan Soobin sebagai latar, Seokjin mengatur napas sebelum membuka surat. Warna sampulnya pun pastel, biru seperti langit. Isinya baris tulisan rapi dengan awalan yang belakangan jadi candu di pendengaran Seokjin.

—Jin, ah.

Maafkan aku baru mengabarimu sekarang. Semua terjadi mendadak. Aku pun baru sadar setelah dua hari berlalu. Tak tahu jika tertidur selama itu. Ponselku sementara tidak bisa digunakan. Jadi, aku akan mengabarimu lewat cara ini. Tidak apa, 'kan? Soobin suka hadiahnya juga? Kalian baik-baik saja? Aku akan segera sembuh dan kembali bekerja. Jangan pecat aku, ya, Jin-ah?

Sekali lagi, maafkan aku. Juga atas perlakuan adikku. Ia tidak bermaksud jahat, cuma salah paham saja.

Jin-ah. Bisakah kau tersenyum untukku? Genggamanku sayangnya, kosong di sini.

Dari barista paling tampan, Joon.—

Seokjin tidak bisa tidak tersipu. Soobin tertawa menggodanya.

Namjoon itu ... Seokjin jadi batal marahnya, 'kan?

:)

Twitterpated | NJ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang