To know you.

884 155 10
                                    

Seokjin duduk dan mulai menyendok es krimnya sendiri, sementara Namjoon menatap bingung.

"Makanlah. Jam segini paling enak makan yang dingin. Ada jeda istirahat satu jam. Aku juga butuh menenangkan diri."

Namjoon mengangguk. Mereka makan dalam diam sejenak. Sesekali Namjoon akan melempar senyum tiap kali bertemu pandang. Seokjin tak acuh, hanya menjilat bibir. "Namjoon-ah. Tadi, Chanhee berkata apa padamu? Kulihat kalian di dapur. Dia tidak menjahilimu, 'kan?"

Menggeleng, Namjoon menjawab, "Tidak. Dia cuma menunggu kuenya."

"Sungguh?"

"Iya, kak. Ada apa?"

Seokjin menyendok es krim lagi, menyesap pelan. Mereka kebetulan hanya berdua. Yoonji sudah pergi untuk tugas kuliah. "Tidak. Hanya, apa pun yang dilakukan Chanhee, tak usah diseriusi. Ia suka jahil, tapi sebenarnya baik. Mungkin, karena Yoongi tidak ada, ia jadi ganti mengusilimu. Maaf, ya? Chanhee cuma bercanda."

Namjoon tersenyum. "Iya, aku tahu."

Seokjin mendengkus tawa karena dijawab ringan. "Kau aneh. Jangan tersinggung, tapi kau suka sekali membuatku bingung, Namjoon-ah."

"Kalau begitu, tanya saja, kak. Aku siap menjawab agar kau tak bingung lagi padaku."

Seokjin mengerjap. Sadar jika selama ini, Namjoon tidak pernah memberinya nada tinggi, kecuali kemarin saat di supermarket. Itu refleks, Seokjin tahu. Suara berat itu begitu lembut terdengar tiap kali mereka berbicara. Seokjin merasakannya tiap disapa. Itu yang membuatnya bertanya.

"Untuk apa kau ke mari? Kenapa kau keras kepala ingin selalu di sini? Jika untuk cari pengalaman, itu jujur menggelikan. Menyukaiku? Alasan klise. Kau sebenarnya mau apa, Namjoon-ah?"

Namjoon terlihat menegang, tapi hanya sesaat. Berlawanan dengan tatapan penuh selidik, yang ditanya mencurahkan kejujuran selugas mungkin.

"Aku cuma ingin bersama duniaku. Berporos di sekitarnya sesering mungkin."

"Apa lagi itu?"

"Kau, kak Seokjin. Cuma dirimu."

"Kenapa aku?"

Namjoon tersenyum. "Aku pun tak tahu. Terjadi begitu saja."

"Tidak ingat perlakuanmu di aula? Aku tersinggung."

"Maafkan aku, kak, tapi itu yang kurasakan."

Menggeleng, Seokjin terkekeh. "Kau sangat lancang, Namjoon-ah."

:)

Twitterpated | NJ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang