Jungkook datang keesokan harinya, untuk menjemput Seokjin dan Soobin. Namjoon menolak meninggalkan Seokjin setelah tak adanya perlawanan karena mendadak dipeluk. Alih-alih menjaga, Namjoon diizinkan menginap di sana.
Bodoh. Untuk apa kau kaya jika tak bisa menyusulku ke sana?
Cukup dengan balasan itu, Namjoon tambah jatuh cinta.
Namjoon bersyukur ia mengikuti insting untuk menetap, karena ketulusannya juga Soobin yang setia mendukung agar kakaknya tidak lagi terpuruk kenangan lama, Seokjin bersedia menjelaskan semuanya secara gamblang.
Seokjin dan Soobin tidak sedarah. Ibu Seokjin menikah lagi, tapi sialnya malah sengsara. Ibu Seokjin yang hedonistik, menganggap anak-anaknya hanya pemicu dan beban masalah. Ditambah semua harta benda dijual ayah tiri Seokjin yang suka berjudi. Hampir dulu Soobin jadi salah satunya, kalau tidak cepat dibawa lari Seokjin. Adik ibu Seokjin, suami Chanhee, sudah lama ingin mengadopsi mereka, tapi Seokjin terlanjur krisis kepercayaan. Trauma Soobin direbut darinya. Dan, begitulah sampai Namjoon datang meruntuhkan pertahanan Seokjin, perlahan dan pasti.
"Jadi, akan lebih baik jika dia tak tahu kita saling kenal. Demi keamanan bersama."
"Aku bisa langsung menjebloskannya ke penjara."
"Iya, aku tahu, tapi tidak usah. Pamanku sudah ambil alih dan semoga tidak terjadi lagi. Aku tetap akan mengamankan Soobin. Setelah urusan administrasi sekolahnya selesai, kami akan berangkat."
"Itu benar." Jungkook terduduk di sebelah Namjoon. "Aku mengagumi adik Anda juga, ngomong-ngomong. KIM enterprise sedang bagus di bursa saham, ya?"
Namjoon mengernyit sekilas, tapi memaklumi senyum manis si pemuda. Ia kembali menatap Seokjin yang lebih rileks dan segar pagi ini. Juga ... sudah tersenyum lagi.
"Keadaanmu perlu diperiksa sebelum perjalanan jauh, Jin-ah."
Seokjin mengangguk. Jungkook meminta Soobin menunjukkan rapor dan keterangan formal lain agar bisa segera dilengkapi, mereka ke kamar Soobin. Seokjin menawarkan Namjoon kopi, bersama ke dapur.
Namjoon kembali merengkuh. Dagunya di bahu Seokjin. Lengan melingkar lembut.
"Jin-ah ...."
Seokjin mengusap lengan di perutnya. Biarlah, sebentar lagi.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twitterpated | NJ ✔
Fanfiction[BTS - Namjin] Cerita yang manis-manis gula. Tidak boleh banyak, tapi nagih jua. Sama sekali tidak berhubungan dengan burung biru sosial di sana. Ini ketika cinta melanda dirinya. Dunia hanya berporos padanya. Akankah sama-sama merasa? Atau malah, b...