Happy reading😊
***
KILA menatap langit melalui jendela kamarnya. Langit pagi ini mendung menandakan bahwa hujan aja turun membasahi kota.
Kila sudah rapi menggunakan seragam sekolah. Ia berjalan menuju lemari nya, mengambil Hoodie berwarna peach kesukaan lalu mengenakannya.
Ia keluar kamar, tapi ia tak ingin mengikuti sarapan bersama keluarga itu. Hati nya Masi sakit akibat kejadian kemarin. Maka dari itu ia ke lantai bawah pagi-pagi sekali agar tidak bertemu keluarga nya. Ia menuju dapur untuk mengambil kotak makan.
"Aduh non, biar bibi aja ya. Kamu mau bawa bekal? Bibi masakin nasi goreng sosis kesukaan kamu dulu ya"
"Ah, yasudah bi, Kila tunggu didepan ya" lalu Kila menuju depan rumah.
Ia mengambil ponselnya dan menghidupkan nya. Pukul 06:00 tepat, ini masih pagi sekali. Biasanya keluarga Gunawan sarapan pada pukul 06:30.
Tak lama kemudian, bi minah muncul dengan membawa paper bag yang berisi bekal Kila.
"Ini non, di dalam juga udah bibi masukin susu hangat. Non yakin mau berangkat sepagi ini?"
"Iya bi, Kila berangkat dulu ya bi" pamit Kila lalu mencium tangan bi minah. Ia menganggap nya sebagai ibunya sendiri.
Lalu Kila menghampiri pak Udin, supir pribadinya dan langsung menaiki mobil Agya itu. Setelah itu mobil Agya tersebut pergi keluar gerbang meninggalkan rumah kediaman keluarga Gunawan.
Kila duduk sambil melihat pemandangan kota dipagi hari dengan cuaca yang dibilang tidak bagus. Diluar sudah mulai gerimis. Kila merapatkan hoodie.
Tak butuh waktu lama, kini Kila sudah sampai di sekolah. Sebelum keluar, pak Udin memberikan payung transparan pada Kila, lalu setelah itu baru Kila keluar dari mobil.
Saat sudah sampai di koridor, Kila menutup payungnya dan membawanya. Koridor ini masih sepi namun hanya segelintir orang yang sudah berada di sini termasuk dirinya.
Kila menaiki tangga satu persatu menuju lantai dua dimana lorong kelas 9. Saat kakinya sudah sampai di ujung tangga, ia berbelok ke kiri karena tingga beberapa langkah saja, ia sampai di kelasnya.
Kila mendorong pintu kelas itu, lalu menyalakan lampu kelas dan duduk di tempat duduknya. Ia segera membuka kotak bekalnya dan memakan nasi goreng yang masih hangat.
Satu persatu siswa mulai berdatangan, hingga ketiga sahabatnya masuk secara berbarengan.
"Tumben dateng pagi" ucap ziah lalu menaruh tas nya di samping bangku ku.
Aku hanya membalas dengan berdehem. Dan aku mulai membersihkan sarapan ku. Kotak bekal aku masukan kembali di paper bag begitu juga botol susu.
"Sarapan disekolah?"
"Iya"
"Ada masalah lagi ya sama keluarga lo?"
"Hm"
"Kil, kita sahabatan udah hampir 3 tahun, dan lo blm mau terbuka sama kita? Lo nganggep kita apa Kila?"
"Maaf, gw butuh waktu"
"Oke oke, sebagai sahabat yang baik, gw bakal nunggu lo lagi" ucap ziah sambil mencubit hidung ku.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [COMPLETED]
General Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Setiap kali aku merasakan sedikit kebahagiaan, pasti kesedihan selalu mengikuti ku. Seakan-akan, aku hanya berhak untuk sedih. Tidak pantas merasa bahagia. Mungkin kah takdir ku hanya merasa kesedihan dan sakit? Entahl...