Maaf kalo ada kata-kata yang tidak mengenakkan. Jika tidak kuat membaca chapter ini bisa di skip:))
Hanya imajinasi biasa^^
Happy reading😊***
KILA terus berlari meninggalkan tempat itu. Hari ini dunianya hancur. Baru saja ia melambung tinggi, merasa bahagia. Tetapi ia harus merasakan sakit lagi.
Kila celingak-celinguk. Ia takut. Ini sudah magrib. Ia merogoh tas nya mencari kontak seseorang dan menekan tombol telepon.
"Halo?"
"Kenapa kil?"
"Jemput gw"
"Dimana?"
Kila celingak-celinguk mencari nama tempat atau jalan yang tertera. Tetapi hasilnya nihil.
"Gw gak tau, hiks.."
"Lho, lu nangis? Kenapa? Yaudah lo share location aja ya. Jangan nangis gw otw"
"Iya vin makasih"
Yap! Orang yang Kila telpon adalah Kevin. Ia segera membuka roomchat nya dan Kevin. Lalu memberikan lokasinya. Setelah bercentang biru, Kila mendudukkan dirinya diatas trotoar.
Selang beberapa menit, sebuah motor berhenti didepannya. Kila menengadahkan kepalanya mendapatkan Kevin disana.
Tanpa ba-bi-bu Kila menubruk tubuh itu dan memeluknya erat. Kevin terkesiap, kemudian ia membalas pelukan itu sambil mengelus punggung Kila.
"Kenapa lagi, hm?"
"Hiks..hiks.."
"Mau gw anterin pulang?"
"Gw..hiks.. mau ke danau dulu"
"Oke" ucap Kevin sambil melepaskan pelukan itu lalu ia menghapus jejak air mata di pipi Kila.
Kevin menaiki motor sport nya yang diikuti oleh Kila. Kila kembali memeluk Kevin dan menyenderkan kepalanya dipinggir lelaki ini. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh.
Maafin gw -seseorang itu
Kila termenung, bayangan kejadian tadi berputar seperti film. Tanpa sadar ia kembali menitikkan air matanya. Kila mengusap air mata nya kasar dan kembali memeluk Kevin.
Kevin melihat itu di spion, tangan kiri Kevin turun berniat mengelus punggung tangan Kila yang berada diperutnya.
Saat sudah sampai di danau Kila langsung turun dan duduk di pinggir danau sana. Kembali menangis. Kevin segera mendekati nya. Ia menarik kepala Kila dan ditaruh di bahunya.
Tangis Kila semakin menjadi. Kevin terus mengelus kepala Kila. Menyalurkan ketenangan. Setelah merasa tenangan Kila menegakkan duduknya.
"Gw benci marchel"
"Kenapa hm? Bukannya lo hari ini mensip?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [COMPLETED]
Ficción General[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Setiap kali aku merasakan sedikit kebahagiaan, pasti kesedihan selalu mengikuti ku. Seakan-akan, aku hanya berhak untuk sedih. Tidak pantas merasa bahagia. Mungkin kah takdir ku hanya merasa kesedihan dan sakit? Entahl...