Happy reading 😊
***
SAAT ini hanya suara keyboard laptop dan gerakan mos yang menghiasi ruangan ini. Semuanya sedang fokus mengerjakan soal masing-masing.
Kila merasa ngantuk, semalam ia belajar sampai lupa tidur. Tapi Kila menahannya agar bisa mengerjakan ujian ini. Ia tidak boleh gagal. Kila mengerjakan dengan lumayan gampang materi ini sudah ia pelajari dari jauh-jauh hari.
Pengawas ruangan ini mengitari ruangan mengecek apakah ada murid yang berlaku curang. Tak lama Kila sudah menyelesaikan semua soalnya dan ia pun memeriksa nya. Setelah selesai memeriksa, Kila langsung mengirim ujian ini ke guru.
Kila melipat kedua tangannya lalu menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya itu. Kila mulai memejamkan matanya. Seorang pengawas menghampiri dirinya.
"Kamu sudah selesai?" Tanya pengawas itu
Kila mengangkat kepalanya menatap pengawas nya yang berada di sampingnya.
"Udah pak"
"Duduk yang benar"
"Iya pak, hmm pak saya izin ke toilet ya" izin ku
"5 menit"
Setelah diberi izin, Kila langsung keluar kelas manuju toilet. Ditengah jalan, Kila berpapasan dengan marchel. Dia berpakaian seragam rapi.
"Mau kemana?" Tanyanya
"Toilet"
"Lu gak apa-apa kan?"
"Iya gak apa-apa"
"Muka lo pucet"
"Engga ko, gw duluan ya" pamit ku lalu meninggalkan marchel disana.
Sesampainya di toilet aku melihat wajah ku dipantulan cermin itu. Benar yang dikatakan marchel, wajah nya memucat dan ada lingkaran hitam dibawah matanya.
Kila menyalakan keran air itu lalu mencuci mukanya berniat menghilangkan rasa kantuknya. Setelah selesai mencuci mukanya ia bergegas kembali ke ruangannya.
Bel kemerdekaan pun berbunyi, maksudnya bel pulang. Semuanya membereskan laptop mereka masing-masing dan bersiap untuk pulang. Ujian kali ini tidak ada istirahat, melainkan langsung di suruh pulang.
Pengawas itu langsung meninggalkan ruangan, dan kami pun mulai berhamburan keluar. Kila lupa membawa ponsel hari ini, ia bingung dengan apa ia akan menghubungi pak Udin?
Sebuah tangan tiba-tiba merangkul tubuhnya. Saat Kila menoleh ia hanya melihat wajah ziah dengan cengirannya.
"Gila kil, gw serasa diperes anjir otak gw. Untung cuma tiga hari abis itu lulus haha" cerocos nya
"Yaudah sabar aja"
"Banget kil, gw rasa pengen cepet-cepet SMA"
"Kenapa emangnya?"
"Gak tau deh, eh lo pulang sama siapa kil?"
"Gak tau, lupa bawa hp"
"Sebentar" ucap ziah sambil celingak-celinguk mencari seseorang.
"Oi Kevin" teriak ziah tanpa tau malu, sang empunya nama langsung menghampiri kami berdua.
"Kenapa?"
"Anterin Kila pulang ya, gw udah ditunggu di depan sama Ilham. Bye" ucap ziah lalu ia melesat pergi.
Kevin menatap diriku. Lalu ia menggandeng tanganku berjalan ke parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl [COMPLETED]
General Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Setiap kali aku merasakan sedikit kebahagiaan, pasti kesedihan selalu mengikuti ku. Seakan-akan, aku hanya berhak untuk sedih. Tidak pantas merasa bahagia. Mungkin kah takdir ku hanya merasa kesedihan dan sakit? Entahl...