🔥Marah🔥

1.8K 110 11
                                    

Senyumlah walau terpakasa, tertawalah walau itu menyakitkan. karena akan ada saatnya derajat kita lebih tinggi dari orang lain.


                 Selamat membaca

" Gue ke toilet dulu " ucap Luna mulai beranjak dari tempat duduknya.

" Mau gue temenin gak? " goda Oji yang langsung mendapat tatapan mengerikan dari Gibran.

" Sorry Gib, gue cuma bercanda " balas Oji dengan menyengir tanpa dosa.

" Gak tau malu, udah tahu ada pawang singanya masih aja digodaain " ucap Andrian.

" Sapa tau dia Mau sama gue " balas Oji.

" Gue tonjok lo berani deketin dia " kesal Gibran dengan memberi tatapan tajam kearah  Oji.

Aluna mulai melangkahkan kaki ke arah toilet ,meninggalkan mereka semua yang masih asik bercengkrama.

Sebelum masuk ke dalam toilet, terdengar derap langkah seseorang dari belakang tak lama kemudian, sebuah tangan mencengkram tangan Luna dan membawa nya  kepojok belakang toilet , menghempaskan kasar tubuh Luna yang membuat rasa sakit pada tubuh Aluna.

Luna membuka kelopak matanya sinar matahari pagi menyulitkanya untuk melihat kedepan. Terlihat tiga orang cewek salah satu dari mereka yang paling menonjol adalah seorang cewek dengan pakaian yang acak- acakan dan terdapat sebuah nama Aurelia Austyn nama itu yang Aluna liat saat ini.

" Lo ada hubungan  apa sama Gibran? ha! " bentak Aurel yang terdengar cukup jelas.

" Gue gak punya masalah sama lo !" ucap Luna tidak terima dan mendorong Aurel.

" Gue saranin sama lo, lo jauhin Gibran atau gue akan lakukan yang lebih  dari ini! " bentak Aurel dengan menjambak rambut panjang Luna.

" Siapa lo? berani nyuruh gue jauhin dia! .

" Gue pacarnya, dan gue mau lo jauhin dia! " balas Aurel.

" Pacar? gak salah? pacar apa mantan? " ucap Luna masih terlihat memberontak meskipun keadaanya sudah kacau.

Plak

Satu tamparan mendarat  di pipi kanan  Aluna, terlihat wajah nya kini sudah mulai memerah terkena tamparan yang cukup keras.

" Maksud lo apa! ha! " bentak Luna.

" Inget ya lo jauhin Gibran atau lo abis sama gue" balas Aurel dan mulai beranjak pergi meninggalkan Aluna

" Sampai kapan pun gue gak akan pernah jauhin dia, meskipun nyawa gue taruhanya "  batin Luna melihat  kepergian Aurel.

                           ☘☘☘☘

" Luna mana sih? " gerutu Audy.

" Masih Ada urusan kali " balas Karin.

Terlihat seorang perempuan menghampiri mereka dengan keadaan yang sudah kacau, pakaian yang berantakan, rambutnya yang acak- acakan dan sebuah luka pada pipinya

" Ya ampun lun, lo kenapa? " tanya Audy khawatir.

Gibran dan kawan - kawan mengikuti arah pandang Audy, Gibran sedikit terkejut melihat keadaan Luna.

Luna menghampiri Karin ia mulai menumpahkan segala rasa sakit dalam pelukan Sahabatnya, air mata sudah tidak bisa tertahan lagi. Ia menangis dan membuat terkejut semua orang yang melihat.

" Siapa yang lakuin ini sama lo lun? " tanya Gibran khawatir,ia mulai mendekat kearah Luna mencoba memberikan ketenangan.

" Lun, tatap gue siapa yang lakuin ini sama lo! " bentak Venus yang tidak terima melihat sepupunya menangis.

ALUNA ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang