🔥Rencana Licik🔥

1K 51 0
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Semakin kamu deket sama dia makan hubungan kita akan semakin renggang.

"Lah bukanya lo tadi masih di parkiran ya Lun? Kok cepet amat nyampe nya " ucap Karin perempuan itu melihat Luna yang sudah berada di kelas sibuk membolak - balikan sebuah buku, rasanya tidak mungkin karena sepuluh menit yang lalu ia masih melihat Luna berada di parkir sekolah.

"Orang dari tadi gue disini " ucap Luna menatap sekilas Karin lalu mengalihkan tatapanya ke arah bukunya kembali.

"Terus yang dibonceng sama Gibran tadi siapa? " tanya Karin serius.

"Gue tahu pasti si centil itu, padahal udah gue bilangin jangan deketin Gibran apa lagi Venus minta di ruqyah tuh anak " balas Audy.

"Lo lagi ada masalah sama Gibran Lun? " tanya Karin penasaran ia mengambil alih sebuah kursi yang ada disamping Luna.

Luna mulai menceritakan kejadian di perpustakaan kemarin mulai dari Gibran yang membentaknya dan salah paham dengan yang terjadi.

" Emang bener - bener si cabe rawit minta di tabok lama - lama " ucap Audy mulai naik pitam setelah mendengar penjelasan dari Luna.

" Udah gak papa, ini juga kemauan gue buat jauh dari Gibran " balas Luna.

" Tapi Lun, lama - lama tu anak ngelunjak kalok dibarin emang lo gak takut dia bisa aja kan ngerebut Gibran dari lo, jangan tertipu sama tampang imut polos nya itu, gue yakin dia juga ada maksud lain " balas Audy menggebu - gebu.

" Sabar dy sabar emosi mulu lo " ucap karin menggeleng pelan.

"Si centil kelas berapa sih ? " tanya Audy penasaran.

"Kalok gak salah sepuluh IPA 3 , soal nya dia juga sekelas sama sepupu cowok gue " balas Karin.

"Nah pas,lo berdua ikut gue "ucap Audy, perempuan itu melempar tasnya ke arah meja Luna, situasi dirasa cukup aman belum terlalu banyak murid yang datang sangat tepat baginya untuk menjalankan misi.

" Mau kemana sih? " tanya Karin.

" Ke kelas nya si centil, mau gue labrak tuh orang, biar gak usah aneh - aneh lagi " ucap Audy , ia berjalan mendahului Karin dan Luna yang masih menatap nya cengo.

" Lun mending kita ikutin deh, gue khawatir sama dia " ucap karin dibalas angggukan oleh Luna.

Koridor kelas sepuluh saat ini sedang ramai, semenjak kedatangan tiga senior mereka, siapa lagi jika bukan Aluna, Audy dan karin, mereka berjalan melewati murid - murid kelas sepuluh yang masih menatap ke arah mereka, jarang sekali senior SMA Angkasa melewati koridor kelas sepuluh terlebih mereka bertiga adalah primadona SMA Angkasa.

"Sila mana? " tanya Audy kepada seorang perempuan berada di ambang pintu dengan kacamata bulatnya.

Cewek itu hanya bisa menatap Audy dengan tatapan takut, lihat saja bagaimana Audy menatap ke arah perempuan itu dengan wajah galaknya.

"Dek panggilin Sila ya, bilang aja ada yang nyariin " ucap Karin lembut di balas anggukan oleh perempuan itu.

" Kak Audy, kak Karin, kak Luna " ucap Sila dengan senyum manis andalanya.

" Kok tumben nyariin Sila? " tanya Sila.

"To the point, maksud lo apa deketin Gibran? lo tau kan dia udah punya pacar " ucap Audy membuat semua orang yang berlalu lalang menatap ke arah mereka.

ALUNA ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang