🔥Perhatian🔥

1.8K 102 12
                                    

Dirimu hanyalah bayangan semu, setiap bayangmu selalu mengikuti langkahku.Tapakan kakimu menujukan bahwa kau benar - benar ada. Sampai saat ini aku masih menunggu setiap jejakmu yang mengikuti bayangan yang ada.

                                   Aluna........

                Selamat membaca

Bel pulang sekolah berbunyi sepuluh menit yang lalu dengan langkah tergesa- gesa Aluna berjalan melewati koridor kelas 12 , keadaan sudah semakin sepi hanya terdapat beberapa murid yang berdiri disebuah lorong tengah asik berbicara . Aluna memutuskan untuk pergi ke kelas sepupunya yaitu Venus , setelah kejadian di kantin membuat Aluna sedikit trauma terlebih lagi luka tamparan masih membekas. Di dalam kelas juga dia harus menjawab pertanyaan dari Audy mengenai persoalan ini.

Audy dan Karin sama - sama terkejut mendengar penjelasan dari Luna mengenai alasan Aurel menampar nya tapi, mereka juga mendukung Luna bahwa tidak akan pernah menjauh dari Gibran.

Flashback on

" Lun, lo duduk dulu " ucap Karin saat memasuki kelas.

" Nih lo minum dulu, muka lo pucet banget " lanjut Karin.

" Emang gila mak lampir, bisa - bisa nya dia nyiksa orang " ucap Audy masih dengan nada emosi.

" Udah gue gak papa kok " balas Luna tersenyum tipis.

" Sumpah ya Lun, kalok keadaan gak rame mungkin gue udah abisin tuh orang! " ucap Audy.

"Sebenarnya apa yang lo perbuat sampai Aurel nampar lo? " tanya Karin setelah keadaan cukup tenang.

" Dia minta gue jauhin Gibran, mungkin dia tahu gue sama dia lagi deket " jelas Luna.

" Terus apa lo  mau jauhin dia? " tanya Audy.

" Gue bingung satu sisi gue males banget berurusan sama dia tapi hati kecil gue berkata gue harus bertahan " jawab Luna.

" Gue setuju sama lo sebaliknya lo coba jalanin aja dulu kita ngikut alurnya, gue yakin walau si Gibran itu plaboy tapi gue yakin dia emang bener suka sama lo " ucap Karin mencoba memberi pengertian dan di balas senyum tipis oleh Luna.

Flashback off

Aluna menghentikan langkah nya ,saat melihat sebuah papan nama kelas 12 IPA 4 terlihat hanya terdapat beberapa cowok termasuk sepupunya Venus yang masih sibuk dengan Sepatu nya.

" Permisi " ucap Luna dengan mengetuk sebuah pintu.

" Ehh.... ada Luna, nyariin gue ya? "tanya Oji yang jiwa reptil nya muncul.

" Pede banget lo butiran rinso " ejek Andrian berhasil membuat wajah Oji kesal seketika.

" Gue Mau nyari bang Venus" balas Luna.

Venus yang sudah selesai mengenakan Sepatu mulai berjalan menghampiri Luna.

" Ngapain lo? " tanya Venus.

" Ya pulang lah, masak ngemis. Kan tadi gue berangkat sama lo jadi harus pulang sama lo " jelas Luna.

" Gib lo anterin Luna pulang " teriak Venus mulai beranjak pergi dari hadapan Luna.

" Ihhh... Kenapa bukan lo aja sih? " tanya Luna.

" Gue masih ada urusan Lun " jelas Venus yang hanya memandang Luna sekilas.

Luna merasakan sebuah tangan kekar menggenggamya dari arah samping, cowok dengan menggunakan seragam sekolah kancing bagian atas sedikit terbuka, dan jaket hitam yang melekat pas di badanya.

ALUNA ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang