🔥Venus🔥

1.6K 103 5
                                    

Diam nya seseorang bukan berarti dia sombong tapi, sibuk bertengkar dengan dunianya sendiri.
                      
                                  Armando Venus....

            Selamat membaca

Armando Venus cowok dengan tatapan matanya yang tajam ini menatap lurus, memperhatikan sebuah rumah besar dengan warna putih mendominasi.

Berkali - kali ia berfikir keras . Apakah niatnya untuk kesini sudah benar, setelah banyak kepahitan yang di alaminya apakah ia masih layak masuk ke rumah ini, pertengkaran dan ketidakadilan selalu di dapatkan oleh Venus bukan kasih sayang yang cukup. Mungkin hal ini yang membuat nya menjadi pribadi yang tertutup dan cenderung memendam masalahnya sendiri.

Apapun yang akan terjadi hari ini, Venus akan siap menanggungnya  bagaimana pun dia harus menyelesaikan masalah ini. Anak mana yang Mau mempunyai keluarga yang berantakan hanya karena kesalahpahaman.
  
Venus mulai melangkahkan ke arah pintu yang terbuka lebar namun, seperti nya ia datang di saat yang salah lagi - lagi ia melihat pemandangan yang selalu membuat Venus jengah akan hal ini .ibu kandungnya yang sibuk bermesraan dengan pacar baru nya yang usianya tidak jauh beda dengan Venus. Seperti nya ia salah datang ke sini, sakit itu lah yang dialami Venus saat ini. Ayah kandungnya yang dituduh korupsi terhadap perusahaanya sendiri sementara disini ibu kandungnya sedang asik berdua dengan orang lain.

" Masih ingat rumah? " tanya Rita , ibu Venus.

" Saya rasa rumah ini masih milik papah jadi saya masih ada hak akan hal ini " jelas Venus.

" Bagi mama papa kamu itu udah gak ada ! "bentak Rita.

" Mungkin bagi mama papa udah tiada, tapi bagi saya  papa masih ada, sampai kapan sih mah? Papa sekarang lagi ada  dipenjara dia dituduh korupsi, tapi Venus tahu Papa gak akan pernah melakukan hal ini. Seharusnya kita beri dukungan ke papa tapi, mama malah berselingkuh dari papa, mama pacaran dengan cowok brengsek ini! " ucap Venus yang mulai mengeluarkan segala uneg - unegnya.

" Jaga ucapan kamu! apa ini didikan yang diberikan papa kamu ! " bentak Rita.

" Papa selalu ngasih yang terbaik buat Venus tapi ,mama sibuk dengan dunia mama sendiri, Venus sama papa juga masih butuh mama " jelas Venus.

" Dengan cepat mama melupakan papa dan memilih berselingkuh dengan cowok bajingan ini! sadar mah sadar mama itu cuma dimanfaatin sama dia " ucap Venus menujuk ke arah pacar ibu kandungnya.

Plak

Satu tamparan mendarat pas pada pipi kanan Venus, tanganya mulai bergetar dengan gusar ia mengelap luka tamparan dari ibu kandungnya.

" Sekarang kamu pergi dari rumah ini! bukankah kamu lebih suka tinggal di apartemen! " usir Rita.

" Venus gak nyangka mama lakuin ini, selama ini mama gak pernah nampar Venus, oke Venus pergi dari sini lagi pula Venus juga sudah tidak diharapkan lagi " ucap Venus mulai beranjak pergi meninggalkan Ibu kandungnya.

Rita menatap kepergian anaknya Ada sedikit rasa penyesalan atas perbuatnya, apa mungkin semua yang di katakan oleh Venus benar tapi mengapa ia sulit mempercayainya.

" Udah lah sayang, jangan di pikirin , nanti juga Venus pulang kesini lagi " ucap pacar Rita dengan senyuman penuh arti entah apa yang difikirkan laki - laki ini.

                          ☘☘☘☘

Hujan deras mengguyur kota jakarta malam ini, kilatan petir terlihat jelas pada awan hitam . Memacu motor dengan kecepatan tinggi tidak memperdulikan jaket yang ia kenakan  basah terkena air, pergi dengan raut emosi di tengah lebatnya hujan membuat emosi Venus semakin memuncak.

Laki - laki ini menambah kecepatan motor nya agar cepat sampai di apartemen milik keluarganya.
Ucapan dan tidakan oleh ibu kandungnya masih terngiang bagaimana jika orang yang kita sayang lebih mempercayai orang lain dari pada dirinya sendiri.

Venus berhenti pada sebuah apartemen tinggi milik keluarganya, semenjak ayah nya dipenjara Venus memutuskan untuk menempati apartement ini, tidak memperdulikan apa yang akan di lakukan oleh ibu kandungnya.

Venus mengurangi kecepatan motor nya saat sudah berada di depan apartemen dengan langkah tergesa- gesa ia melangkahkan kaki menuju ke kamar 135 .

Brak

Mendobrak dengan keras pintu apartemennya, sepertinya emosi nya saat ini sudah tidak bisa tertahan lagi.
Venus beralih menatap semua benda yang ada di depanya dengan cepat ia melempar benda itu ke segala arah dan bahkan ada beberapa benda yang terbentur ke dinding keadaan apartemen nya saat ini sudah kacau benar - benar kacau, tiba - tiba rasa sakit menyerang tubuh belakang Venus yang membuatnya tersungkur ke lantai.

Segini dulu ya, part ini khusus tentang kehidupan seorang Armando Venus.

Sampai bertemu di part selanjutnya.

See you....

ALUNA ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang