🔥Terungkap 🔥

1.6K 93 4
                                    

Sejatinya kebohongan akan terus terungkap sehebat apapun kita menutupinya.

                           ☘☘☘☘

Sinar matahari mulai  menyerbak masuk membelah celah- celah jendela kamar, mentari pagi mulai menampakan dirinya, pagi yang cukup cerah untuk hari ini namun, tidak untuk perempuan yang masih meringkuk di kasur berawarna putih ini, masih kuat untuk menjelajah mimpi yang ada.

Perlahan kelopak matanya terbuka lebar , ia melihat sekeliling ruangan menampakan sebuah jam yang terletak pada sebuah nakas menujukan waktu pukul 7 pagi.

Dengan sigap dia beranjak dari tempat tidur , hanya ada beberapa menit baginya untuk bersiap - siap.

Aluna menuruni anak tangga satu persatu, keadaan rumah kosong karena kedua orang tuanya masih berada di rumah nenek nya.

Tidak ada banyak waktu baginya untuk menyantap sarapan, hanya mengambil sebungkus roti dan berjalan keluar rumah .

                           ☘☘☘☘

Adijaya

Sebuah papan nama terpasang rapi di bangunan yang digunakan sebagai perusahaan pengelola keuangan dan distribusi bahan pangan, perusahaan ini cukup terkenal selain bangunan yang cukup luas terlebih lagi mempunyai lebih dari 100 karyawan. Dan pastinya dikelola oleh orang yang beranggung jawab.

Hari ini Venus dan keempat temanya memutuskan untuk ke kantor Adijaya milik ayah Venus, kasus korupsi yang terjadi di perusahaan ini dan melibatkan Rivaldan selaku pemililk Kantor Adijaya harus cepat terselesaikan. Mementingkan untuk mengurus kasus sang ayah dari pada sekolah sudah biasa bagi Venus apa lagi keempat temanya.

" Lo yakin seketaris bokap lo masih disini? " tanya Gibran.

" Kantor ini gak disita cuma bokap gue yang di penjara, dan gue yakin orang itu masih disini " balas Venus.

Kelima cowok itu mulai melangkahkan kaki menuju kantor Adijaya terlihat seperti biasa semua orang sibuk mengerjakan pekerjaan.

" Ada yang bisa saya bantu ?" tanya salah satu pegawai.

" Saya mau bertemu pak Andi seketaris papa Saya " balas Venus.

" Maaf tapi apa kalian sudah ada janji dengan beliau? " .

" Gue gak butuh janji ketemu orang itu "  balas Venus.

" Tapi pak Andi sedang ada meeting " .

" Gue mau sekarang gue ketemu dia! " jelas Venus.

" Sabar Nus, jangan emosi dulu " ucap Gibran menenangkan.

Merasa kalah debat dengan Lima orang cowok yang ada didepanya ini Pegawai perempuan itu memutuskan untuk menelfon pak Andi.

" Kalian semua silahkan masuk ke ruang pak Andi " ucap Pegawai itu.

Kelima cowok ini bergerak menuju ruangan yang dimaksud tanpa mengetuk pintu Venus masuk tanpa izin, terlihat seseorang yang masih sibuk dengan beberapa dokumen.

" Kamu anaknya pak Rivaldan kan? " tanya Pak Andi.

" Gak usah basa - basi gue mau nanya dimana lo sembunyiin keberadaan Ronald ? pacar nyokap gue " jelas Venus.

" Maksud kamu apa saya gak tahu ".

" Jadi begini Om Venus itu mencurigai Ronald sebagai orang di balik kasus Om Rivaldan dan om Juga terlihat dalam kasus ini " jelas Gibran.

" Atas dasar apa kalian menuduh Saya! " bentak pak Andi tidak terima.

" Bacott lo... Gue tahu lo itu seketaris kepercayaan bokap gue, cuma lo yang tahu kan seluk - beluk perusahaan Adijaya dan dengan mudahnya bokap gue percaya sama orang kek lo "ucap Venus sepertinya emosi nya sudah tidak bisa tertahan.

ALUNA ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang