🔥Aluna Cahya Camelia🔥

4.3K 250 2
                                    

   Seorang perempuan menatap bangunan sekolah bernuansa megah, dengan balutan baju putih abu - abu , dan rambut yang berurain karena tiupan angin. Hari ini pertama kalinya bagi Aluna menginjakkan kaki di SMA ini, berstatus sebagai pelajar baru . Ya tentu saja hal ini membuat panik. Bagaimana caranya untuk beradaptasi, sementara ia tidak mengenal siapaun disini.

Aluna segera menepis angan - angan negatifnya, Ia percaya bisa berteman baik disini. Rasa takut masih menyelimuti pasalnya sekolah yang berpredikat sebagai sekolah terbaik di Jakarta ini mempunyai beberapa murid yang terkenal karena kenakalannya. Namun, ini tidak menjadi masalah bagi Aluna.

Dengan melangkahkan kakinya lagi - lagi Aluna menatap takjub sekolah ini. Bola mata yang terus bergerak bergantian memperhatikan setiap sudut sekolah, bangunan dengan fasilitas lengkap . Mungkin bangunan ini cocok dijadiakam sebagai hotel bintang lima. Masuk kedalam sekolah ini Aluna mendapat sambutan cukup baik tidak seperti yang ia fikirkan sebelumnya.

" Wih siapa tuh? Murid baru? Cantik bener "ucap Salah satu siswa yang berlalu lalang.
Ucapan ini mendapat senyum mengukir di wajah Aluna.

" Idih... Caper banget tuh cewek" sahut siswi dengan rasa tak suka.
ucapan ini tidak membuat senyum Aluna luntur namun , justru terukir jelas . Aluna bingung kemana dirinya harus melangkah, ia sama sekali tidak mengenal siapaun disini.

Tak jauh dari tatapanya, ia melihat gerombolan cowok yang sedang asik bercanda ria, dengan mengatur nafas dan menghembuskan secara perlahan ia mulai melangkahkan kaki menuju kearah mereka.

                             ☘☘☘☘
Barisan cowok berseragam ini memasuki gerbang sekolah, langkah kaki mereka mendapat pujian dari banyak penjuru sekolah terlebih lagi Algibran biasa dipanggil Gibran atau yang lain menyebutnya dengan nama Bumi sang ketua GCA Salah satu geng yang paling ditakuti dijakarta karena kebengalanya.

Dengan gaya masing - masing satu persatu dari mereka menyusuri koridor kelas bawah. Gibran dengan kacamata hitam yang melekat pada matanya yang tajam, Venus dengan menapakan wajah dingin dan jaket berlogo GCA, Oji dengan mengunyah permen karet   dan si kembar Andrian dan Aldrian dengan tangan yang ia masukan kedalam saku celana mereka.

" Kak Gibran makin keren ya, Kak Venus juga " seru Salah satu murid.

" Pengen deh gue dikawal sama mereka " ucap yang lain.

Jalan - jalan ke kota madura
I love you too semua .

Rayuan maut terucap dari mulut oji salah satu anggota GCA yang memiliki sifat paling absrud dan terkenal sebagai rajanya gombal.

" Apaan sih lo ji, gak jelas " sewot Andrian.

" Opo to we, aku gk ngomong karo koe " balas oji yang mulai mengeluarkan bahasa jawanya dan membuat keempat temenya menatap bingung.

" Ji lo jangan ngomong bahasa pluto dong, gak paham gue " balas Aldrian.

" Tau padahal gue udah tendang pluto dari tata surya " ucap Gibran.

" Kampret lo gib,  untung bos gue kalok gak....

" Kalok gak apa ? " tanya Gibran.
tatapan dari Gibran membuat nyalai oji menciut.

" Gak papa kok, bener dah" ucap oji yang mulai takut dengan tatapan Gibran.

Satu orang cowok masih kuat dengan sifat cuek nya ia tidak menghiraukan ucapan mereka.

" Ohh... Venus kekasih gelapku, kamu kenapa? " tanya oji dengan menyentuh pundak Venus.

" Berisik lo " balas Venus dengan melepas rangkulan oji.

" Permisi " ucap seseorang yang berhasil mengalihkan tatapan anggota GCA.

Semua orang menoleh ke arah suara, mereka memperhatikan orang itu detail seperti akan memutilasi korban.

Aluna yang mendapat tatapan itu, mulai menundukan kepala, meremas  bagian bawah roknya dan tidak berani menatap satupun dari mereka.

Gibran melihat cewek itu dengan intes, cantik mungkin itu yang ada difikiran Gibran saat ini, rambut yang tergerai panjang dan bibir merah merona jiwa Plaboy sudah mendarah daging difikiranya.

" Kenapa? " tanya Gibran dengan mengangakat bagian dagu Aluna dan membutanya menatap manik tajam milik Gibran.

" Jangan nunduk, nanti cantik lo ilang " lanjut Gibran.

" Ekhem lanjut terossss...... Gasss Gib gassss " !teriak oji.

" Gila nih Gibran, liat cewek bening dikit udah digebet gue mau dong " ucap Andrian dengan mengedipakan matanya.

" Sini sama gue Aan ku sayang, pacarkuh " ucap Oji.

" Ogah gue , najisss.... Lo pikir gue gay " balas Andrian .

" Lo mau apa? " tanya Gibran kembali.

" Mmm mau nanya Kak, dimana ruangan Kepala sekolah " balas Aluna masih mengatasi rasa gugupnya.

" Aluna Cahya Camelia, nama lo cantik  sama kayak orangnya" Ucap Gibran.

Rayuan dari Gibran mampu membuat semburat warna merah dipipinya.

" Pipinya kenapa tuh ? " tanya Aldrian yang melihat pipinya Aluna merah merona.

" Baper nih kayak nya " balas Oji.

" Lo lurus depan, pintu warna coklat itu ruang kepsek " balas Gibran.
Setelah mendengar ucapan Gibran, Aluna mulai melangkahkan kaki menuju kearah ruang kepsek.

" Pokonya gue harus dapetin dia " ucap Gibran.

" Yaelah rakus amat lo Gib, satu buat gue ya? Mau dikemanain cewek -cewek lo? " Tanya Oji.

" Gue buang ke kali awas lo berani deketin dia, abis sama gue " balas Gibran.

Venus masih saja kekeh dengan sikap nya tidak menghiraukan ucapan mereka. Ia berbicara ketika waktu yang tepat dan memang harus penting.

Setelah, beberapa obrolan kecil mereka mulai melangkahkan kaki menuju ke arah kelas .

Ok jangan lupa yang suka sama cerita ini vote dan Komen.

ALUNA ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang