🔥Musuh🔥

1.4K 79 2
                                    

Selamat membaca

Cowok dengan bandana merah yang melekat pas pada lengan kananya, menghisap asap putih dengan kaki yang ia letakan di atas meja, perbuatanya sungguh melebihi dari kata tidak sopan. Namun, bagaimana lagi tidak ada satu orang pun yang berani menentangnya.

Suara keributan terdengar, keadaan sudah mulai kacau , SMA Angkasa sebentar lagi akan mengadakan pertandingan bola basket, guru - guru mulai disibukan akan hal ini, ini lah yang membuat hampir semua kelas tidak mendapat pelajaran hari ini.

Gibran, Venus, Andrian dan Aldrian mengisi kekosongan dengan berkumpul di pojok kelas, entah itu merokok, atau main game. Sementara Oji, laki laki buaya itu entah menghilang kemana.

" Tumben buaya darat gak kelihatan " ucap Andrian memperhatikan seisi kelas.

" Lo kayak gak tau dia An paling juga nyari mangsa di lubang semut " balas Gibran .

" OJI BALIKIN PENSIL GUE " teriak seseorang dari arah luar mengejar seorang cowok yang berlari ke arah kelas.

" Ya elah pinjem napa, pelit amat " balas Oji masih terus berlari menghindari seorang perempuan bernama Rika teman sekelas Gibran.

" Lo berdua kayak anak kecil tau gak " ucap Gibran.

" Yaelah jik, lo juga pensil lima ratusan masih juga lo embat " celetuk Andrian.

" BALIKIN PENSIL GUE GAK ! "teriak Rika .

" Nih " balas Oji yang kewalahan menghindari kejaran dari Rika.

" Abis dari mana lo jik? " tanya Aldrian melihat Oji berjalan mendekat ke arah mereka.

" Biasa,ada urusan " jawab Oji enteng.

" Sok sibuk lo buaya " balas Andrian.

" Emang bener kan " ucap Oji tidak mau kalah.

" Lo semua gue ada pengumuman nih! " teriak seorang cowok bernama kevin sang ketua kelas.

" Pengumuan apaan? " tanya Aldrian.

" Sebentar lagi SMA Angkasa akan mengadakan pertandingan bola basket melawan SMA Garuda dan akan diadakan dalam tiga hari lagi " ucap nya dengan jelas.

" Wah...... Mantep nih tanding lawan musuh " ucap Oji, mereka sudah tau jika lawan mereka nanti adalah anggota Almero bagian dari SMA Garuda.

" Siapa yang ngewakilin Angkasa? " tanya venus mulai menyuarakan suara.

" Yang mewaki SMA Angkasa anggota kelas kita, Gibran, venus Andrian, Aldrian, Oji dan Arga " ucap Kevin.

" Oji ikut? Yakin menang? " tanya Andrian pasalnya cowok ini pasti hanya akan mencari perhatian dari pada berlatih.

" Busyet, gue buktiin gue bisa, liat aja nanti " ucap Oji membangggakan diri.

☘☘☘☘

Seorang perempuan terlihat sedang memilah beberapa buku yang tertata rapi pada deretan rak buku perpustakaan, rambut yang ia gerai panjang membiarkan sedikit angin menyerpa dengan lembut.

Mengingat hari ini tidak ada pelajaran Luna memanfaatkanya untuk pergi ke perpustakaan, mencari cari sebuah buku yang pas untuk dia baca, sementara ke dua temanya sibuk di pojok perpustakaan dengan sebuah kaca merapihkan penampilan mereka.

Luna mulai bergerak maju menghampiri rak buku berwarna coklat ada sebuah buku yang menggugah minta nya untuk membaca, jaraknya cukup tinggi , mau tidak mau ia harus berjinjit demi mengambil apa yang ia inginkan.

Kendalinya seakan goyah saat tiba- tiba deretan buku itu hampir mengenai tubuh mungil luna, namun terlihat seseorang cowok bertubuh tegap menolong luna, ia menangkap semua buku yang hampir jatuh.

Sorot mata mereka bertemu, seorang laki - laki mengenakan pakian sekolah lengkap, penampilanya cukup keren dan rapi seperti nya dia blasteran jerman - indonesia terlihat dari alisnya yang cukup tebal dan wajah nya yang tampan.

" Lo gak papa kan? " tanya cowok itu.

" Gue gak papa " balas luna tersenyum tipis.

" Kenalin gue ketua osis SMA putra margadana " balas nya mengulurkan tangan kanan.

" Gue Aluna cahya camelia anak kelas 11 , gue murid baru di sini. Tunggu lo ketua osis kok gue gak pernah liat ? " tanya luna penasaran.

" Seminggu ini gue sibuk ikut olimpiade keluar kota jadi gue jarang di sekolah " balas putra.

" Wah hebat dong " puji luna.

" Biasa aja kali " balasnya.

Senyuman yang di berikan oleh luna membuyarkan lamunan putra
, cowok ini menatap luna dengan persaan tak biasa, entah mengapa setiap senyuman dan ucapan kata yang terlontar membua putra mengulun senyum. Ia tidak tau pasti namun seperti nya ia tertarik pada sosok perempuan di depanya, tidak seperti kebanyakaan wanita yang pasti akan mencari perhatian lain namun, berbeda dengan luna .

" Lo kenapa ? " tanya luna.

" Gue, gak papa " balas putra seperti nya luna tahu jika ia sedang memperhatikanya.

" Yaudah gue ke kelas dulu , makasih lo udah nolongin gue " ucap luna melangkah ke arah ke dua sahabatnya.

Putra menatap pungung luna yang semakin menghilang dari dalam perpustakaan, sebelum nya ia tidak pernah merasakan hal ini. Terlebih lagi putra orang yang sangat sulit jika harus berinteraksi dengan lawan jenis.

Menarik

Oke maaf ceritanya segini dulu

Jangan lupa vote dan komen

Terima kasih bagi yang sudah mau membaca

Sampai bertemu di cerita selanjutnya

See you......

Salam sayang

Della abbellia

12 juni 2020

❄❄❄❄

ALUNA ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang