BAB 5

3K 479 31
                                    


Happy reading!

    Tepat hari ini, sudah terhitung 5 hari semenjak Asteria berusaha mati-matian menganggap kehadiran manusia bernama Mahesa Haechan Mahawira tidak ada di muka bumi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    Tepat hari ini, sudah terhitung 5 hari semenjak Asteria berusaha mati-matian menganggap kehadiran manusia bernama Mahesa Haechan Mahawira tidak ada di muka bumi ini. Gadis itu benar-benar menganggap bahwa kehadiran Haechan adalah angin lalu. Ucapan dan seluruh godaan dari cowok itu masi dan akan tetap membuat darah Asteria mendidih. Tapi gadis itu bertekad bahwa dia benar-benar tidak mau berurusan dengan siapapun yang menjadi anggota dari Arena.

   "Ster, gue perhatiin lo selama semingguan ini gak pernah bacot-bacotan lagi sama Haechan?"

   Asteria melirik Gaia dengan pandangan datar, gadis itu berdeham kecil,

   "hm, ya gak papa. Males aja gue ribut."

   "Hah, waras lo?" Tanya Daraya, menyentuh jidat temannya itu.

   "ck. Ya waras, lah. Emagnya elo?"

   "Ya, aneh aja. Selama tiga tahun gue sekelas sama lo, gue gapernah satu hari aja ngeliat lo gak berantem sama si kuproy. Lo kesambet apaan, Ster?" Tanya Daraya, menatap temannya itu lekat-lekat.

    "Astaga, gue ga kesambet apapun. Gue masih waras, Raya." Ujar Asteria penuh tekanan, lalu sibuk memakan eskrim ditangannya itu.

    "Sebenernya gue setuju sih sama Raya, Ster. Lo gak kejedot apapun kan? Atau semacam amnesia gitu? Soalnya aneh banget liat lo sekarang jadi super diem dan cuek didepan Hae—"

     Brak!

    "Anjing, kaget!" Teriak Daraya reflek, Gaia yang duduk persis disebelah Daraya juga reflek menyentuh dadanya karena Asteria yang tiba-tiba menggebrak meja kantin dengan keras.

    "Denger ya lo berdua, gue gak mau ngomongin si brengsek itu, jadi kalau lo masi mau ngobrol sama gue, gak usah bahas dia."

    "Iya, ndoro." Ujar Gaia sambil menunduk paham. Sedangkan Daraya, cewek itu melotot bingung.

     "Eh mau kemana, Ster? Steria! Woi Asteria!" Teriak Daraya ketika melihat Asteria melengos pergi begitu saja.

      "Serius deh, si Steria tuh kenapa sih, Ray?"

      "Gue juga gangerti, Ay. Dari selasa minggu lalu Asteria udah begini. Dia di kelas selalu diem pas Haechan mulai rese dan nyebelin. Pas dikata-katain juga si Steria cuman ngelirik males, terus diem. Intinya temen galak lo itu mendadak bisu kalau udah berhubungan sama haechan akhir-akhir ini."

       "Jangan-jangan..."

       Daraya dan Gaia memandang satu sama lain, seakan tahu apa yang dimaksud satu sama lain, keduanya tiba-tiba saling melotot, lalu bangkit berdiri dan segera mencari dimana sosok Asteria berada.

       Daraya dan Gaia memandang satu sama lain, seakan tahu apa yang dimaksud satu sama lain, keduanya tiba-tiba saling melotot, lalu bangkit berdiri dan segera mencari dimana sosok Asteria berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Everlasting Stars.  | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang