BAB 23

2.8K 416 97
                                    


When the rain that wets my windows stops,
Under the Rainbow, you must be waiting.
The stories I couldn't say,
All of the secrets I couldn't do,
I want to deliver it today,

—U R by taeyeon.

        Empat tahun yang lalu, Asteria pernah bertanya pada Jeffrian dengan nada penasaran, kenapa kakak laki-lakinya itu begitu mencintai Racing Arena, atau sekedar bertanya alasan kuat apa yang membuat Jeffrian begitu mencintai profesi laki-laki...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Empat tahun yang lalu, Asteria pernah bertanya pada Jeffrian dengan nada penasaran, kenapa kakak laki-lakinya itu begitu mencintai Racing Arena, atau sekedar bertanya alasan kuat apa yang membuat Jeffrian begitu mencintai profesi laki-laki itu sebagai pembalap handal di Arena, karena diam-diam Asteria ingin mendengar jawaban dari kakak satu-satunya itu.

Jawaban yang sudah Asteria dapat empat tahun lalu masih tetap membengkas dalam otaknya hingga kini, Jeffrian menjawab,

"Apa ya? Kakak juga bingung harus menjawab dengan alasan apa. Tapi yang pasti, ketika berada di atas motor dan mendengar suara deru motor di sekeliling kakak, kakak merasa hidup. Mungkin itu salah satu perasaan sederhana yang bikin kakak begitu mencintai Arena, mencintai diri kakak sendiri ketika menjadi bagian dari Arena."

Asteria kala itu tersenyum lembut, menatap kakaknya yang berbicara dihadapannya dengan binar mata bahagianya, mampu membuat Asteria juga merasakan semua kebahagiaan Jeffrian.

"Menjadi bagian dari Arena itu mengajarkan kakak mengenal diri kakak lebih dalam, Ster. Kakak jadi tahu bahwa selain punya kamu dan Papa juga Mama, kakak punya kebahagiaan lain yang ingin kakak kejar dan pertahankan."

"Gimana caranya Steria bisa tahu ketika Steria mendapatkan kebahagiaan baru, kak?" Tanya Asteria kala itu, membuat Jeffrian tersenyum lalu mengusap kepala adiknya itu penuh sayang.

"Ketika kamu merasa jantung kamu berdebar hebat saat melihat sesuatu, juga ketika kamu punya perasaan di hati kamu dimana kamu ingin mempertahankan sesuatu dalam hidup kamu."

"..."

"Ketika kamu mencintai sesuatu, kamu akan sadar akan satu hal, bahwa bahagia itu sederhana, Ster." Ujar Jeffrian, mencubit pipi kiri Adiknya itu.

"Contohnya?"

"Eum, coba sekarang kamu mikirin kakak,"

Asteria auto tersenyum lebar, membuat Jeffrian ikut tersenyum melihat raut bahagia dari wajah adiknya itu.

"Sama dengan kamu yang tersenyum lebar saat mikirin kakak, kakak juga. Kakak juga selalu merasa bahagia setiap berfikir kalau Kakak punya kamu dalam hidup kakak."

"Ster?"

        Panggilan itu membuat lamunan Asteria mengenai Jeffrian seketika buyar. Akhir-akhir ini kenangan Jeffrian dan Asteria selalu berputar di fikirannya, membuat rindu di hatinya semakin dalam. Gadis itu mengusap wajahnya lalu menoleh ke arah Jeno yang baru saja memanggilnya, menatap cowok itu yang kini tengah mengendarai mobil di depannya.

Everlasting Stars.  | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang