BAB 42

2.2K 239 69
                                    


In another life, I would be your girlWe'd keep all our promises, be us against the world

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

In another life, I would be your girl
We'd keep all our promises, be us against the world

In another life, I would make you stay. So,

I don't have to say you were the one that got away.

—:)

p.s there's a lot of flashback scenes in this part. Hope u guys enjoy it. happy reading.

***

    Jeffrian pernah bercerita pada Asteria, ketika satu bulan sebelum Asteria lahir kedunia, saat itu umur Jeffrian baru saja menginjak umur kelimanya, dan dia merasakan kehilangan hal berharga di hidupnya yang membuat Jeffrian mengerti bagaimana rasanya berduka.

   Saat itu Jeffrian harus kehilangan kelinci kesayangan yang dia dapat sebagai kado ulang tahunnya yang ke empat. Jeffrian menangis sendirian di kamar tanpa siapapun tahu, termasuk kedua orangtuanya. Dia merasa kehilangan. Sangat.

   Kelinci itu adalah hadiah pertama yang dia dapat setelah Jeffrian berjanji pada kedua orangtuanya untuk menjadi sosok yang mau bertanggung jawab. Nama kelincinya itu adalah Snowy—bulunya persis seperti gumpalan salju yang begitu menggemaskan dan menghangatkan hati Jeffrian kecil setiap dia melihat kelinci nya itu melompat kesana kemari.

   Jeffrian bilang, dia mulai mengerti bahwa kehilangan bisa membuat hatinya sesakit itu, walaupun ketika kita kehilangan hal-hal kecil yang berharga di hidup kita sekalipun. Karena kenyataanya, semua itu berarti di hidup kita.

   Setelah kehilangan kelincinya waktu itu—Jeffrian berdoa setiap hari supaya Tuhan memberinya satu kelinci lagi yang bisa menyembuhkan luka dihatinya akibat kehilangan, walaupun kenyataanya kala itu Jeffrian tahu bahwa tidak ada kelinci lain yang bisa mengganti posisi Snowy di hidupnya.

   Namun sebulan kemudian Asteria lahir—tubuh mungil Asteria dan kulit pucat kemerahan milik Asteria yang lucu dan anehnya masih bisa Jeffrian ingat di ingatannya selama dia bertumbuh semakin besar setiap tahunnya.

Jeffrian juga masih mengingat betapa bahagianya dia saat itu, tersenyum dan membiarkan Asteria mengenggam jari nya selama yang adiknya mau.

Jeffrian seperti merasa Tuhan memberi kado dan obat hati baginya ketika dia kehilangan—dengan kehadiran sosok adik yang begitu cantik dan mungil di ingatannya.

Tuhan menggantikan sesuatu yang hilang dengan sesuatu yang Jeffrian harap bisa dia jaga seumur hidupnya; Asteria Galatina, adik kecilnya yang begitu Jeffrian sayangi dengan segenap hatinya.

Everlasting Stars.  | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang