BAB 27

2.5K 317 21
                                    


     Asteria tertawa kecil sambil membaca berkas di tangannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



     Asteria tertawa kecil sambil membaca berkas di tangannya itu. Kini gadis itu tengah duduk berdua di dalam perpustakaan bersama dengan Junkyu, mengurus perbaikan aplikasi di komputer sekolah yang hampir tiga tahun lalu digunakan sebagai catatan untuk semua siswa dan siswi yang bersekolah di sekolah mereka.

   Namun senyum gadis itu mengembang dan tawa Asteria terdengar lagi ketika mengingat semua kelakuan dan hal-hal kecil plus hal konyol yang Mahesa Haechan Mahawira lakukan karenanya, berhasil membuat Asteria sadar akan satu hal; bersama Haechan benar-benar menyenangkan.

    "Ster? Kok ketawa sendiri?" Junkyu ikut terkekeh, melirik Asteria dengan pandangan bingung dan heran. Asteria menoleh lalu tertawa lagi,

    "Nggak, Jun. lucu aja pas inget Haechan," Junkyu tersenyum tipis setelah mendengar ucapan Asteria, lalu mengangguk-ngangguk.

     Hening sesaat sebelum Junkyu membuka suara lagi, membuat Asteria menoleh,

     "Haechan keliatan banget se-sayang itu sama lo,"

     "..masa?" Tanya Asteria dengan nada pelan, membuat Junkyu mengangguk mantap.

    "Dari cara dia ngeliat lo, cara dia senyum pas lo ngelakuin banyak hal, itu udah bener-bener jelas keliatan kalau dia secinta itu sama lo,"

    "Lo merhatiin aja,"

    "Sebenernya gak, Ster. Gue gak merhatiin kalian. Cuman rasanya udah keliatan jelas tanpa harus diperhatiin lagi kalau Haechan emang sejatuh itu buat lo. Sebagai sesama cowok, gue ngerti arti pandangan dia buat lo." Asteria tersenyum manis setelah mendengar kalimat Junkyu. Gadis itu merasa hatinya menghangat.

     "Gue tau, Jun. Kayak somehow, Haechan itu bikin gue merasa beruntung banget karena bisa jadi cewek yang nempatin hati dia." Curhat Asteria, sengan senyum bahagia.

     Junkyu menepuk kepala Asteria pelan, lalu ikut tersenyum karena melihat binar dan raut bahagia di mata dan wajah gadis disebelahnya itu.

    "Asteria,"

     Asteria dan Junkyu sama-sama menoleh kaget ke arah sumber suara tajam itu, lebih tepatnya sekarang Haechan sedang berdiri di depan pintu perpus, memandang dirinya dengan pandangan tidak suka, seakan-akan cowok itu mau memakannya hidup-hidup. Lebih parahnya, Junkyu merasa tatapan yang Haechan lempar padanya lebih mematikan lagi.

    Haechan melangkah mendekat, membuat Asteria tersenyum kecil ke arah kekasihnya itu. Selama berpacaran dengan Haechan, Asteria mengerti kalau Mahesa Haechan Mahawira itu adalah tipe manusia di dunia ini yang tidak suka berbagi hal-hal yang dimiliki oleh cowok itu. Apalagi berbagi perempuan yang cowok itu cintai. Memang logikanya, tidak ada manusia di dunia ini yang mau berbagi kekasihnya dengan orang lain. Contohnya seperti Asteria sekarang, dia sudah bisa menebak bahwa sehabis ini, Haechan akan diam seperti patung sejarah karena cowok itu sedang dilanda api cemburu.

Everlasting Stars.  | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang