3. Malaikat Bencana

788 75 8
                                    

Publis, 8 Juni 2020
Revisi, 27 Agustus 2020

"Jadi apa maksud dari ini? Korang ada yang tahu tak?" Tanya Boboiboy membuka pembicaraan dengan topik benda yang ada dihadapan mereka.

Semuannya hanya diam mendengar perkataan tersebut dan terus berpikir dengan semua kemungkinan buruk yang akan terjadi

Boboiboy menghela nafas lelah dengan semua fikiran yang mengelilinginya.
"Aku pikir kita perlu menyalakan kotak musik ini?! Bisa saja petunjuknya ada saat musiknya berjalan!"

Yaps isi dari kotak hadiah pemberian anak tadi adalah sebuah kotak musik, dimana pada kotak tersebut terdapat seorang malaikat yang memegang busur berpanah (cupid).

"Kau pasti Boboiboy?" Tanya Yaya ragu.

"Bagaimana nanti kalau terjadi sesuatu pada kita akibat dari kotak musik ini?!" Fang bersuara mengingat kemungkinan  terburuk yang dia pikirkan dan itu dapat terjadi mengingat tingkah anak sebelumnya cukuo aneh (Chapter 2. Hadiah?).

Senyuman canggung terlintas diujung bibir Boboiboy.
"Aku tahu ini pilihan yang beresiko, tapi aku rasa kita harus coba untuk ungkapkan bahwa kotak musik nih tak... berbahaya sangatpun?" Kata Boboiboy cukup ragu di akhir katanya.

"Aku rasa apa yang Boboiboy katakan benar! Bisa saja firasat buruk kita tidak nyata. Jadi kita harus cobalah untuk buktikan bahwa itu tidaklah benar!!" Tambah Ochobot.

"Tapi... bagaimana kalau nanti jadi sesuatu yang buruk?" Tanya Ying berasumsi.

"Betul tu Boboiboy, kau tidak cemas ke jika nanti kita dalam bahaya?" Kata Gopal.

Boboiboy sedikit tersentak dan diam sejenak. "Erg... itu!!"

"Hais, memang beresiko, jikalaupun nanti ada bahaya sebab kotak musik nih kita pandai-pandailah tanganih nanti" Ochobot angkat bicara lagi.

"Aku rasa pun macam tu, walau cukup ragu juga. Tapi.. mari hadapi sama-sama jika bahaya itu datang!" Kata Yaya cukuo positif dengan pikirannya.

Twin : "kalian dengar sana nasihat ustazah baik-baik!!"
All : " Yelah tu..." (datar)(=_=)

"Tapi, ini juga melibatkan nyawa. Aku ulangi Nyawa!!' Tegas Gopal tidak mau kalah.

Fang menepuk bahu Gopal pelan dan mengelengkan kepalanya.
"Hais, bukan hanya kau yang rusau Gopal, kami semuapun macam tu, aku pun takut mencoba. Walau begitupun tidak ada pilihan lain lagi." Bujuk Fang.

"Baiklah, kita coba saja!" Ucap Gopal menyerah dengan keadaan.

"Tak perlu takut Gopal, kita juga rasa sama macam kau juga! Kau tidak sendiri!" Kata Boboiboy.

"Ok, mari kita tengok apa yang ada dibalik kotak musik ini!!" Seru Ochobot sedikit ragu.

Perlahan Boboiboy memutar tuas kotak musik tersebut beberapa kali, setelahnya sebuah suara musik yang merdu terdengar menyejukan.

"Ai! Tak jadi apa-apa pun?" Ucap Yaya merasa heran.

"Entah-entah kotak ini rusak kot?" Sambung Gopal berpikir kemungkinannya.

"Kita tunggu dulu! Tidak ada yang tahukan kalau saat kita lengah kotak musik ini ada buat sesuatu?!" Kata Boboiboy.

Semuanya mengangguk setuju dan terus menunggu kotak musik tersebut mengeluarkan sesuatu.
Sekitar tiga menit berlalu, akhirnya musik itu berhenti tanpa mengeluarkan sesuatu yang mencurigakan.

Ineffabel | BoBoiBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang