23. Hitam, Abu-abu, dan Putih

306 28 0
                                    

Publis, 13 September 2020

"So... have a good fight with your memories, Reverse!"

Suara Nat terdengar menggema diseluruh lautan abadi (ilusi) ciptaannya.

* * *

Pov Boboiboy~

Hangat, rasanya tubuhku sedang mengambang.
tubuhku rasanya nyaman, tapi.. kurasa aku harus membuka mataku.

Dengan berusaha keras aku mencoba membuka mataku untuk melihat dimana aku.

"Eh, dimana ini?"

Aku dapat melihat diriku berada pada ruangan putih yang sangat luas dan sepertinya tidak berujung, dengan inisiatif kulihat tapak tanganku yang berwarna putih pucat dan kupikir seluruh tubuhku pucat.
Aku juga dapat melihat bajuku berwarna lebih pudar dibanding biasanya.

"Hiks... hiks... Ayah, Bunda, kenapa tinggalkan Boboiboy?!"

Aku mendengar suara isakkan anak kecil menggema diseluruh ruangan ini, dengan cepat aku mencari sumber isakan suara itu.

Akhirnya, terlihatlah sosok anak kecil dengan hodie abu-abu dan celana panjang yang selaras dengan bajunya dan anehnya wajahnya sangat mirip denganku sewaktu kecil, benar-benar sangat mirip bahkan dengan helaian rambut putih miliknya yang membuat tubuh itu menjadi sebuah ciri khas tersendiri.

"Tunggu bukankah dia memanggil namanya Boboiboy!"

"Hiks.. Ayah, Bunda... Boboiboy takut, jangan tinggalkan Boboiboy..." kata anak itu lagi.

Boboiboy? Jangan-jangan anak itu... aku?

Dengan rasa penasaran aku berjalan kearah diriku yang kecil, ku coba untuk menyentuh dan menenangkannya. Namun... baru saja aku akan menyentu tubuhnya..

"Eh?"

Tubuhku menembus tubuh anak itu, aku sungguh terkejut mengetahui itu.

Apakah mungkin aku melihat kilas balik memori dalam diriku?

"Hei, kenapa kau menangis Boboiboy?"

Terdengar suara yang lain dan itu terdengar cukup dewasa dan menenangkan, saat kupalingkan lagi pandanganku kearah suara itu dapat terlihat sosok yang terlihat persis dengaku namun lebih dewasa. Dia mengenakan jubah hitam yang cukup terlihat seperti pakaian malaikat maut namun lebih elegan, selain itu dapat ku lihat anting berlian putih pada telinga kanannya.

"Sosok jahat? Tak, hawanya rasanya cukup nyaman, tak mungkin dia sosok jahat." Pikirku

"hiks.. Black.. Ayah dan Bunda meninggalkanku, mereka dah tak sayang sama Boboiboy lagi!" Kata sosok abu-abu itu terlihat sedih.

Deg!

Kenapa dadaku terasa sakit seolah aku merasakan hal yang sama. Bodoh, tentu saja karena dia adalah aku juga 

Twin : "hmm.. mungkin gegara aku hiatus otakmu jadi sedikit hilang akal" :v

BBB : "aku cuman ikut naskah yang kau buatlah" (pandang datar)

Ineffabel | BoBoiBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang