18. Pertarungan (2)

290 30 1
                                    

Publis, 26 Juli 2020
Revisi, 30 Agustus 2020

Posisi Nat~

Terlihat dua sosok yang sedang berbual bersama, sedangkan ada juga satu sosok lain yang hanya memandang mereka dengan tatapan datar, yah dia adalah Nat yang saat ini dikekang menggunakan tumbuhan menjalar dengan duri-duri yang tumbuh disekitarnya. Dia hanya dapat diam terduduk pada singgasana di aula yang telah dipenuhi kabut sebelumnya.

"Alah, akupun nak bertarung juga!" Seru salah satu diantara mereka tampak lesuh.

"Dahlah, akupun nak juga! Tapi tak dapat bagian untuk bertarung, malah harus jaga dia dengan kau pula!" Jawab salah seorang lagi

Sosok sebelumnya melirik kearah Nat "Ne, kalau kami dua tinggal kau takpe ke?" Ucapnya terdengar polos.

"Oi! Apahal kau cakap nih, dah jaga saja dia nih! Jangan nanti kita kena marah yang lain karena tetibe hilang dari tempat!" Kata sosok lainnya dengan nada kesal.

Nat hanya mampu menatap mereka dan memandang sedih kearah dua sosok tersebut.

"Hah~" suara desahan nafas yang diberikan Nat membuat dua sosok dihadapannya kebingungan.

"Apahal dengan dia tu?!" Tanya salah satunya

Yang ditanya hanya menggelangkan kepalanya tanda tidak mengerti dengan tingkah tiba-tiba Nat yang sejak tadi hanya diam saja tanpa melakukan apapun.

"Sampai kapan kalian akan seperti ini?" Ucap Nat setelah sekian lama berdiam diri.

"Apalah kau cakap nih. Buang-buang masa je, baik kau diam tunggu ajal kau jemput setelah yang lain bunuh kawan kau!" Ungkap salah satunya terdengar angkuh seolah menatap sinis kearah Nat.

Nat kembali mendesah malas, mendengar perkataan sosok dihadapannya. Kemudian dia menatap sedih kedalam kabut seakan memantau akan sesuatu yang terjadi didalam sana. "Ok, aku diam. Tapi jangan menyesal setelah kau sadar dengan apa yang telah kau lakukan, Boboiboy!" Ucap Nat tanpa mengalihkan pandangannya dari dalam kabut.

Dua sosok yang ternyata adalah pecahan Boboiboy seketika menatap kesal kearah Nat.

"Hah? Akak aku cakap diam je, tak payah nak bersuara lagi!" Kata Boboiboy dengan pecahan berwarna hijau yaitu thorn sambil mengaktifkan kuasanya, kemudian memperkuat jeratan tanaman rambat yang melilit Nat.

"Erg!"

Nat hanya mampu menahan lilitan tanaman Thorn yang semakin kuat, duri tersebut menancap semakin kuat kedalam kulit dan dagingnya menyebabkan darah mengalir keluar dari sana.

"Heh, masih tahan rupanya. Cam mana kalau aku tambah juga!?" Seru boboiboy dengan pecahan biru yaitu Taufan mengaktifkan kuasanya berupa jarum angin yang melayang diudara.

Tanpa menunggu lama Taufan mengarahkan jarum tersebut kepada tubuh Nat dengan sekali tusuk diseluruh tubuhnya.

"AAAAARRRRGGGG!!!"

Suara teriakan Nat menggema diseluruh aula yang dipenuhi kabut akibat tusukan jarum angin milik Taufan.

"Wah.. bestnya suara teriakan kau, boleh besar lagi ke?" Tanya Thorn terlihat menikmati suara teriakan itu.

Ineffabel | BoBoiBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang