9. Waspada pada Orang Baru

461 48 0
                                    

Publis, 15 Juni 2020
Revisi, 28 Agustus 2020

Terlihat banyak orang berlalu lalang disekitar pemukiman tersebut, banyak kedai yang terbuka menawarkan makanan yang beragam dan terlihat lezat.

"Wah... bestnya!" Seru para hero bumi melihat pemandangan didepan mereka.

"Aku tak sangkah dalam lubang tadi ada pemukiman semenarik ini!"

"Oh, bagaimana kalau sekarang kita ke butik baju?" Saran Nat.

"Butik? Untuk apa?" Tanya Fang.

Nat hanya diam dan memperlihatkan senyum lembut pada mereka. Seakan sadar akan hal itu, mereka saling memandang diri sendiri dan mendapati baju mereka yang sudah koyak dari pertarungan sebelumnya. Rona merah menyambar semuanya karena malu dengan keadaan sekarang.

"Mari ikut aku!" Kata Nat menuntun mereka menuju arah butik.

Mereka semua mengikuti Nat tanpa mengeluh dan hanya berbicara beberapa patah kata saja.

* * *

Di butik baju~

"Apa pakaian yang kalian kenakan nyaman?" Tanya nenek pemilik butik ramah.

Semuanya mengangguk setuju, pakaian (kimono/haori) yang mereka kenakan begitu nyaman dan kainnya sangat lembut, bahkan sekarang mereka sudah dapat berbaur dengan orang yang berada disini.


"Adik Nat, aku tidak sangkah kau akan membawa orang asing kesini. Apa mereka tahu tentang dirimu?" Tanya Nenek.

"Belum, tapi nenek tenang saja tidak lama lagi mereka juga akan mengetahuinya." Kata Nat dengan senyuman khasnya.

"Apa kau yakin dengan mereka?" Tanya Nenek lagi.

"Tentu saja, karena aku pernah mengenal mereka walau mereka tidak mengingatku. Terutama Boboiboy aku sangat yakin dengannya sebab kami saling terhubung! Bukan begitu nek?"

Nenek pemilik butik hanya menatap datar pada Nat dan melirik kearah Boboiboy yang sedang bersenda gurau dengan yang lain.

'Apa yang mereka perbincangkan sampai melirik kearahku nih?' Batin Boboiboy tidak nyaman.

.

.

.

"Sampai jumpa lagi Aunty!" Seru semuanya melambai kepada sang Nenek.

Si Nenek membalas lambaian tersebut dan tersenyum lembut pada kepergian mereka.

'Entah apa yang akan direncanakan olehnya, kuharap kau dapat mengatasinya bersama dengan teman lamamu, Nat!' Batin Nenek berharap.

* * *

"Hei Nat! Kita nak kemana sekarang?" Tanya Boboiboy.

Nat tidak menjawab pertanyaan Boboiboy dan tetap berjalan kedepan tanpa memperdulikan mereka.

"Hei Nat kau dengar tak!" Kata Boboiboy lagi sambil memegang pundak Nat, membuatnya berhenti dan berbalik badan.

"Eh?"

"Dey! Boboiboy tadi tanya kita nak kemana lagi." Jelas Gopal.

Semuanya memberi pandangan aneh kepada Nat, seakan bertanya-tanya dengan apa yang terjadi pada pemuda yang mirip Boboiboy tersebut.

Seketika Nat melihat kearah sesuatu dibelakang Boboiboy dengan tatapan intens, namun tak beberapa lama tatapan itu berubah seakan terkejut dengan sesuatu.

"Hei! Apa jadi dengan kau nih?" Ucap Boboiboy mulai merasa cemas dengan tingkah aneh kawan barunya.

Nat akhirnya tersadar dari tingkahnya, dengan segera dia mengubah ekspresinya menjadi tersenyum pada pemuda bertopi dino dihadapannya. Walau senyum tersebut seakan dipaksakan, dia telihat menyembuyikan kesedihan tersebut dan itu dapat disadari oleh mereka.

"Maaf, tiba-tiba aku ingat ada urusan sebentar. Kalian bisa berkeliling disini terlebih dahulu! Setelah puas berkeliling, pergi ke alamat ini! Kita akan bertemu disana." Kata Nat ramah.

Dia memberikan sebuah kantung kecil berserta sebuah kertas pada Boboiboy dan berlalu pergi meninggalkan mereka menuju arah yang berlawanan.

Semuanya hanya diam terkaku melihat tingkah Nat, banyak pertanyaan yang melintas dikepala mereka dengan tingkah tiba-tiba pemuda tersebut. Mereka memang baru berkenalan, tapi sangat aneh dengan sikap awalnya yang ramah berubah drastis seakan menjadi orang lain yang memiliki banyak rahasian.

"Apasal dengan dia? Pelik lah." Ucap Fang menggerutu sambil memegang leher belakangnya merasa ganjal.

"Aku rasa dia ada masalah pribadi yang kita orang luar tak boleh ikut masuk dalam hal itu!" Tanggap Ochobot.

"Aku rasa juga macam tu. Tadi saat dibutik dia juga nampak seperti orang lain dan aunty tadi juga menatap kita dengan aneh lah!" Kata Yaya.

Ying mengangguk
"iyalo, aunty tadi melirik kita terus saat berbicara dengan Nat, entah apa yang mereka bicarakan tapi aku rasa kita kena berhati-hati dengan dia!" Ungkap Ying.

"Hei! Daripada bicarakan orang tanpa tahu kebenaran, baik kita jalan-jalan sekarang! Nat ada bagi kita sekantong uang untuk berbelanja kat sini." Kata Boboiboy menyudahi percakapan tersebut.

Gopal mulai memandang kantong tersebut dengan tatapan yang dapat diartikan oleh kawannya.

"Yey, boleh makan makanan kat sini pun!" Sorak Gopal senang.

'Sudah terpikir yang dia pikir makanan je!' Batin seluruhnya menggerutu sebal.

Twin : "sudah aku katakan bukan kalau dia selalu pikir makanan saja!"
Gopal : "hei! Asik aku je kau cakap!!" (Kesal)
Twin : "kalau bukan kau, siapa lagi?" 😏
All : "betul tu!!" (Setuju)

Mereka akhirnya berkeliling pemukiman itu dan mencoba satu persatu jajanan yang ada.
Sampai hari mulai gelap dan mereka segera menuju ke alamat yang ditunjukan oleh kertas pemberian Nat sebelumnya.

* * *

Sementara itu disisi lain saat para pahlawan kita berburu jajanan, Nat sedang berada pada satu lorong sempit yang lumayan gelap, pada bahunya terdapat seekor burung hantu putih bertengger disana.

"Siapa yang dia inginkan sebenarnya!" Ucap Nat sambil meremas sebuah kertas yang sebelumya dia baca.
"Kenapa dia melakukan ini? Apa yang telah mereka dan aku perbuat hingga dia lakukan ini." Ucap Nat lagi yang mulai terduduk lelah sambil menompangkan dirinya pada sisi bangunan.

"Kalau kau ada disini, kau pasti memarahiku! Apa yang harus aku perbuat agar dia tidak melukai mereka?"

"Aku merindukanmu, Ei !!" Lirih Nat mulai berlinang air mata.

~Bersambung~
😢

Maaf Twin baru up
T^T
Semoga chapternya seru dan dapat menghibur pada pembaca walau hanya sedikit.

Maafkan juga Twin karena masih punya banya kekurangan dalam menulis cerita.

See you again!!

Ineffabel | BoBoiBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang