BRAK
JIMIN-AH
Pintu kayu yang usang itupun didobrak dengan kasar dan terlihatlah tujuh orang namja berbeda usia yang menganga tak percaya melihat keadaan didalam.
"BRENGSEK KAU KEPARAT" Jungkook pun berteriak dengan lantang dan langsung menyerang Hyun Young dengan brutal.
"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA HYUNG KU HAH"
Amarah Jungkook semakin membuncah saat melihat keadaan Jin dan Jimin. Apalagi ia melihat Jimin dengan darah dimana mana dan kesadarannya yang kian menipis.
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
Lima pukulan sekaligus dilayangkan oleh Jungkook membuat Hyun Young ambruk. Jungkook sudah akan melakukan penyerangannya lagi sebelum anak buah Hyun Young menyerangnya.
Anak anak buah Hyun Young pun mulai berdatangan lagi. Yoongi, Hoseok, Namjoon, Taehyung, Taehyun, dan Kai pun bersiap untuk menyerang mereka.
Perkelahian pun tak terelakkan lagi, mereka memukul dengan membabi buta tak peduli lagi akan lawannya yang sudah tak berdaya. Mereka terlalu diliputi kabut kemarahan melihat orang yang mereka sayang seperti ini.
BUGH
BUGH
Taehyung pun menjatuhkan lawan dihadapannya dengan mudah dan dengan cepat berjalan ke arah Hyun Young dan mencengkram kerah bajunya.
"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA SAHABATKU HAH" Teriak Taehyung murka didepan Hyun Young.
"Aku tidak akan memaafkan mu BRENGSEK. Aku akan mengirim mu ke neraka"
Setelah mengatakan itu Taehyung pun segera menyerang Hyun Young. Hyun Young pun tak tinggal diam, ia juga ikut menyerang Taehyung dengan ganas. Mereka berdua sama sama tak mau mengalah.
BUGH
BUGH
"Ini karena kau telah menyakiti Jin hyung"
BUGH
BUGH
BUGH
"Ini untuk kau yang melukai adik adikku"
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
"Ini untuk kau yang berani beraninya menyentuh SAHABAT KU KEPARAT"
Hyun Young pun sudah kehabisan tenaga untuk menyerang balik Taehyung. Di saat wajahnya sudah penuh dengan lebam ia masih sempat sempat nya memberikan smrik nya kepada Taehyung. Hyun Young pun mendorong Taehyung hingga ia jatuh tersungkur. Hyun Young pun langsung menyerang balik Taehyung.
Namun sebelum itu terjadi, Jimin lebih dulu bangkit mengabaikan rasa sakitnya dan menendang Hyun Young hingga ia jatuh disebelah Taehyung.
DUAK
"JANGAN BERANI BERANI NYA KAU MENYENTUH SAHABATKU ATAU PUN MEREKA DENGAN TANGAN KOTOR MU ITU" Teriak Jimin tepat dihadapan Hyun Young. Jangan lupakan matanya yang sudah memerah menahan amarah.
"Hahahah rupanya kau lebih kuat dari yang kukira ya" Katanya remeh.
Detik selanjutnya ia pun menyerang Jimin dengan siaa tenaganya.
"JIMIN/HYUNG" Teriak empat member BTS dan dua orang TXT lainnya. Mereka ingin membantu namun anak buah Hyun Young belum tumbang juga.
"JIMIN-AH" Taehyung pun berteriak saat melihat Jimin ambruk dan segera membantu Jimin melawan Hyun Young.
Hyun Young pun sudah ambruk tak berdaya akibat pukulan Taehyung namun Taehyung seperti orang kesetanan dan tak menghentikan serangannya.
"Taehyung-ah sudah hentikan" Kata Namjoon menarik Taehyung.
"Tapi hyung orang itu harus MATI. MATI hyung" Kata Taehyung memberontak.
"Tenangkan dirimu Tae" Kata Yoongi ikut menahan Taehyung.
"Hahaha kalian ingin tau kenapa aku melakukan hal ini? " Tanya Hyun Young.
Tidak ada yang menyahuti perkataan Hyun Young. Mereka mengamati gerak gerik Hyun Young berjaga jaga jika nanti ia melakukan serangan dadakan.
Jin, Yeonjun, Soobin, dan Beomgyu masih diikat ditempat mereka masing masing. Sementara Jimin ia masih tergeletak diatas lantai tersebut. Tenaganya sudah terkuras habis untuk sekedar bangkit berdiri.
Sementara yang lainnya masih berdiri dengan luka yang tercetak jelas diwajah mereka.
"Kalian perlu tau satu hal. Aku dulu pernah bekerja di BigHit. Dulu aku adalah karyawan kepercayaan Pd-nim. Namun ada orang yang tak menyukai ku dan memfitnah ku sehingga aku dikeluarkan dari sana. Dan bodohnya Pd-nim yang kalian bangga banggakan itu lebih percaya dengan orang itu dibandingkan dengan ku yang katanya orang kepercayaannya hahahah" Hyun Young pun tertawa miris mengingat kejadian tersebut.
Member BTS dan TXT bisa melihat ada gurat kecewa, sedih, dan marah yang ada dimata Hyun Young.
"Karena itu aku ingin membalas dendam ku. Aku ingin Pd-nim dan BigHit hancur. Dan rencanaku dimulai dengan membunuh mu PARK JIMIN"
"Kenapa harus Jimin hyung, dia bahkan tidak tau apa apa" Kata Jungkook dengan tatapan tajamnya.
"Karena dia adalah kuncinya. Jika dia mati, maka orang orang disekitarnya juga akan mati. Disaat aku akan melukai Hoseok, dia bahkan datang menyelamatkannya tak peduli dengan dirinya sendiri hahah"
Sementara itu dibalik pintu tersebut Pd-nim, Sejin beserta beberapa polisi sudah bersiaga ditempat mereka. Mereka mendengar semua yang dikatakan oleh Hyun Young.
"Ternyata itu benar dirimu. Mengapa kau melakukan ini terhadap Jimin? Jika kau mempunyai dendam terhadapku maka kau bisa membunuhku. Jimin terlalu baik untuk kau jadikan korban" Batin Pd-nim menatap sendu ke arah pintu tersebut.
"Pd-nim sebaiknya kita masuk sekarang" Kata Sejin.
Pd-nim pun mengangguk dan langsung memberi aba aba untuk para polisi.
BRAK
"Angkat tanganmu" Ujar salah satu polisi tersebut sambil menodongkan pistol ke arah Hyun Young.
"Skakmat " Kata Yoongi menunjukkan smrik nya.
Hyun Young pun geram. Ternyata mereka membawa polisi. Otak licik Hyun Young pun dengan cepat bekerja. Ia pun langsung menodongkan pistol ke arah Jin yang lumayan dekat dengannya.
Semua orang yang berada disana pun terkejut melihat tindakan Hyun Young yang nekat tersebut.
"Jika kalian menangkapku maka kupastikan dia mati ditanganku"
"Sebaiknya anda menyerah. Dan jatuhkan senjatamu" Kata polisi tersebut.
"TIDAK AKAN" Teriak Hyun Young.
Keringat dingin pun mengalir didahi Jin saat melihat moncong pistol tersebut yang mengarah ke arahnya.
Jimin yang melihat Jin dalam bahaya pun berusaha untuk bangkit dengan sekuat tenaganya.
Hyun Young pun menekan pelatuk pistolnya. Jimin yang melihat itu pun segera berlari ke arah Jin dan memeluknya erat.
DOR
DOR
"JIMIN/HYUNG"
Dua tembakan berhasil mengenai bagian perut dan dada Jimin.
DOR
DOR
Para polisi pun segera melumpuhkan Hyun Young dengan menembak kakinya.
Jin pun membulatkan matanya merasakan pelukan Jimin yang melindunginya. Perlahan lahan pelukan Jimin pun mulai terlepas.
" Hyung kau baik baik saja? " Tanya Jimin sambil menoleh dengan senyuman manisnya ke arah Jin.
"Jimin hiks hiks"
Jimin pun menghapus air mata Jin dengan tangannya yang bergetar dan dingin. Perlahan Jimin pun jatuh terduduk dengan kesadaran yang menipis.
Member yang lainnya pun dengan sigap mendekati Jin dan Jimin. Hoseok pun membebaskan Jin dari tali yang mengikatnya. Taehyun dan Kai pun membebaskan anggota TXT yang lainnya.
"Hyung hiks hiks Jimin hyung " Tangis Jungkook pun pecah. Ia pun memangku kepala Jimin sambil memeluknya erat.
"Jimin-ah hiks hiks Jimin bertahanlah" Kata Taehyung ikut memeluk Jimin.
"Saeng hyung mohon bertahanlah" Kata Yoongi dengan air mata yang sudah bercucuran.
"Jiminie Hei bertahanlah " Kata Hoseok. Hoseok seperti Dejavu. Ia mengingat kembali kenangan disaat Jimin berlumuran darah kerena menyelamatkannya.
"Sejin hyung panggil ambulance hiks hiks" Kata Namjoon sambil menangis.
Member TXT, Sejin dan Pd-nim pun ikut meneteskan air mata mereka. Mereka tak menyangka hal ini akan terjadi.
"Uljima jangan menangis" Kata Jimin lirih.
"Apakah aku boleh meminta satu hal kepada kalian? " Tanya Jimin
"Ne tentu saja sayang. Tapi kau jangan tutup matamu" Kata Jin sambil mengelus rambut Jimin dengan air matanya yang kian deras mengalir.
"Aku ingin kalian memelukku. Jika nanti aku sudah hah tidak hah adah. Kalian ha.. harus hah tetap me.. lanjutkan hah hidup kalian meskihh tanpa hah ku" Kata Jimin dengan nafas nya yang tersendat sendat.
"Jangan berbicara yang macam macam. Kau akan tetap bersama kami selamanya" Kata Yoongi tegas.
"Kami akan selalu memelukmu Jiminie. Kita akan selalu bersama selamanya. Bukankah kita sudah berjanji" Kata Hoseok.
Mereka bertujuh pun berpelukan erat dengan Jimin yang ada ditengah tengah mereka. Senyum Jimin mengembang merasakan hangat pelukan mereka.
"Bangtan saranghae. Jeongmal gomawoyo. Mianhae" Kata Jimin lirih.
Perlahan namun pasti, mata itu tertutup sempurna. Nafasnya pun pendek pendek.
Member yang lainnya pun kaget dan terus memanggil Jimin dengan air mata yang bercucuran. Tepat saat itu petugas ambulance pun segera datang dan mengangkut Jimin dengan tandu mereka.
Dengan cepat Jimin dilarikan ke rumah sakit dan diikuti oleh mereka semua.
Sementara Hyun Young sudah dibawa oleh pihak kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Selama perjalanan menuju ke rumah sakit. Tangisan kesedihan pun ikut mengiringi perjalanan mereka. Tak hanya BTS yang merasakan kesedihan yang mendalam. TXT pun juga sama, mereka sangat menyayangi Jimin.
"Hiks hiks apakah Jimin hyung akan baik baik saja " Tanya Jungkook
"Tentu saja Kookie. Jimin pasti akan baik baik saja" Kata Hoseok menenangkan Jungkook. Aku harap-batin Hoseok.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, apalagi tadi di dalam ambulance tubuh Jimin mengalami kejang kejang membuat Jin yang ikut didalam ambulance berteriak histeris.
Jimin pun segera dilarikan ke ruang operasi untuk segera ditangani oleh dokter. Mereka semua pun ikut mendorong brabkar Jimin. Saat sudah sampai di ruang operasi Jimin segera dibawa masuk. Jin pun ingin ikut masuk kedalam namun sudah lebih dulu ditahan oleh perawat disana.
"Sebaiknya anda tunggu diluar Tuan"
"Tapi aku ingin melihat adikku"
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien" Suster tersebut pun menutup pintu ruang operasi.
"INI SEMUA SALAHKU HIKS HIKS JIKA SAJA JIMIN TIDAK MEMELUKKU DIA TIDAK AKAN BERADA DISANA. AKU BUKAN HYUNG YANG BAIK ARGHHHH" Teriak Jin sambil jatuh terduduk dan menarik rambutnya.
"Hyung tenangkan dirimu. Jimin pasti akan baik baik saja" Kata Namjoon sambil memeluk Jin.
"BAGAIMANA AKU BISA TENANG NAMJOON-AH. JIMIN TADI MENGALAMAI KEJANG KEJANG. BAGAIMANA AKU TIDAK TAKUT KEHILANGANNYA"
"AKU TAU APA YANG KAU RASAKAN HYUNG. KAMI JUGA MERASAKANNYA. Bukan hanya kau yang takut, aku juga kami juga. Kau harus kuat hyung, Jimin sedang berjuang didalam sana. Dia pasti akan sedih saat melihatmu seperti ini" Kata Namjoon sambil mengeratkan pelukannya.
Hanya isak tangis Jin yang terdengar setelahnya. Empat member yang lainnya pun mendekat dan ikut terduduk sambil memeluk Jin bersama.
Mereka mempunyai ketakutan yang sama. Mereka mengerti kesedihan masing masing. Mereka sudah hidup bersama untuk waktu yang lama. Bolehkan mereka berharap semua akan baik baik saja? Bolehkah mereka tidak merasakan takutnya kehilangan?
Sudah lima jam lamanya mereka menunggu ruang operasi Jimin terbuka namun sepertinya belum ada tanda tanda akan dibuka. Luka luka mereka sudah diobati meskipun dengan sedikit paksaan. Member TXT pun masih ada disana, enggan untuk pulang.
Untuk masalah Hyun Young, dia sudah mendekam dipenjara. Dia mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Itu hukuman yang pantas ia dapatkan setelah apa yang ia perbuat selama ini.
Selama menunggu pintu ruang operasi terbuka, hanya keheningan yang menemani mereka. Mereka semua sibuk dengan pikiran mereka masing masing.
Ceklek
Pintu ruang operasi pun terbuka menampilkan seorang dokter dengan wajah lelahnya.
"Bagaimana keadaan adik saya dok" Tanya Yoongi cepat.
"Maaf untuk sekarang pasien kritis,pasien mengalami benturan yang parah dibagian kepalanya. Dan untuk luka tembakan nya kami sudah mengeluarkan pelurunya. Pasien kekurangan banyak darah, namun kami sudah melakukan transfusi darah untuk pasien. Kami tidak tau kapan pasien akan melewati masa kritisnya. Kita hanya perlu berdoa untuknya. " Jelas dokter tersebut panjang lebar.
"Kritis dok" Beo Namjoon tak percaya.
"Ya, kalau begitu saya permisi dulu" Dokter tersebut pun berlalu dari sana setelah menepuk pundak Namjoon.
Mereka semua pun mematung tak percaya. Bahkan memeber TXT pun sudah jatuh tak berdaya ke lantai rumah sakit dengan air mata yang mengalir.
Jungkook yang bersandar ditembok pun perlahan merosot dengan air mata yang melintasi pipinya.
Taehyung berjalan gontai ke arah kursi tunggu yang ada disana dengan pandangan kosong.
Begitupun dengan yang lainnya. Mereka semua sangat kacau. Air mata tak berhentinya keluar dari mata mereka.
"Tuhan, bolehkah aku berharap semua akan baik baik saja? Aku mohon jangan ambil adikku Jimin. Aku sangat menyayanginya, tolong biarkan ia tetap bersama kami" KSJ
"Kenapa hidup itu tidak adil? Kenapa harus adikku yang menanggung semua ini? Ini bahkan bukan salahnya, lalu kenapa kau memberikan cobaan ini kepadanya Tuhan" MYG
"Tuhan, bisakah aku bertukar tempat dengan adikku? Biarkan aku yang berada di posisinya. Aku tidak tega melihat ia tersiksa seperti ini" JHS
"Aku mohon biarkan adikku tetap berada di sisiku, di sisi kami. Aku tidak sanggup kehilangannya" KNJ
"Tuhan, jangan ambil sahabatku. Dia sangat berharga bagiku, bagi semua orang. Dia bagaikan matahari yang menyinari hidup kami. Tanpa dia hidup kami akan suram karena kehilangan cahaya" KTH
"Tuhan, aku mohon biarkan Jimin hyung tetap berada disisiku. Aku sangat menyayanginya. Dia adalah kakak terhebat yang pernah aku temui. Aku tidak mau kehilangan sosok kakak seperti nya" JJK
Kehidupan itu seperti sebuah roda yang berputar. Kadang kita ada diatas dan kadang ada dibawah bukan begitu? Tak peduli meskipun kita sedang berada dibawah hidup itu pasti terus berlanju. Seperti sebuah roda yang terus melaju, ia hanya akan berhenti berputar saat ia direm.
Hari ini sudah terhitung 2 minggu lamanya Jimin masih terbaring diranjang rumah sakit. Tidak ada tanda tanda Jimin akan segera siuman. Member BTS selalu mengunjungi Jimin dan selalu bercerita tentang apa saja berharap Jimin bisa mendengarnya. Untuk ARMY mereka sudah diberi tahu tentang apa yang terjadi. Terkejut? Tentu. Siapa yang tidak terkejut mendengar berita jika Idol mereka masuk rumah sakit dan kritis.
ARMY pun membuat project dengan tagar #GETT WELL SON JIMINIE. Mereka terus menerus mendoakan kesembuhan Angel Bangtan dan ARMY tersebut.
TXT pun juga selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Jimin. Bohong jika mereka tidak takut kehilangan Jimin. Meskipun mereka semua terlihat baik baik saja namun mereka menutupi kesedihan mereka.
"Jimin-ah kau tau besok adalah hari konser untuk mu" Kata Taehyung memulai percakapannya.
"Iya itu benar hyung, aku harap dengan ini hyung bisa cepat sadar dan berkumpul lagi bersama kami" Kata Jungkook menahan air matanya.
Ah maknae BTS ini akhir akhir ini tidak dapat mengontrol emosinya jika itu menyangkut Jimin atau kakak kakak nya yang lain.
Tidak ada yang bersuara lagi diantara mereka hanya terdengar bunyi alat pendeteksi jantung Jimin. Hingga suara isakan dari maknae mereka membuat mereka menoleh ke arah Jungkook yang menunduk sambil menggengam tangan Jimin.
Kakak kakak nya yang lain pun mendekati adik kecil mereka itu dan memeluk nya.
"Sudah jangan menangis lagi. Jimin tidak akan suka jika adik kecilnya ini menangis seperti ini" Kata Jin sambil mengelus rambut Jungkook.
"Hiks hiks mian Jimin hyung. Aku tidak akan menangis lagi" Jungkook pun menghapus air matanya kasar dan tersenyum kearah Jimin.
Hari yang ditunggu tunggu untuk konser pun sudah tiba. Member BTS dengan dibantu oleh para staff dan coordi Nona pun tengah bersiap siap di back stage sebelum mereka naik ke atas.
"Bangtan 5 menit lagi kalian akan tampil" Ujar seorang staff memasuki ruangan mereka.
Setelah semuanya siap mereka pun membentuk lingkaran sebelum naik ke panggung.
"Baiklah, aku tau ini berat untuk kita karena mengadakan konser tanpa Jimin. Tapi ini semua kita lakukan untuk Jimin. Jadi ayo lakukan dengan baik" Kata leader mereka.
Mereka pun menyatukan tangan mereka bersama.
"Bangtan bangtan babangtan" Kata mereka semua kompak setelah itu mereka pun mulai menaiki stage dan memulai penampilan mereka.
Selama menyanyikan lagu lagu andalan mereka tidak ada yang mengisi suara Jimin. Mereka membiarkan bagian Jimin diisi dengan suara Jimin sendiri. Mereka melakukan itu karena mereka merasa Jimin ada disekitar mereka. Hanya Jimin yang pantas mengisinya.
Mereka semua pun berkumpul ditengah tengah panggung. Ribuan ARMY yang datang membentuk cahaya unggu yang sangat cantik sekali.
"Jika Jimin ada disini ia pasti sangat senang bisa melihat cahaya unggu yang sangat indah ini" Kata Taehyung
"Ya benar sekali. ARMY kami mohon doa dari kalian untuk kesehatan Jimin" Kata Yoongi
"Kami selalu mendoakan kalian semua oppa" Teriak salah satu ARMY dengan lantang
"Gomawo ARMY. Sudah bersama kami susah maupun senang" Balas Namjoon tersenyum.
Mereka pun melanjutkan konser mereka. Kali ini mereka membawakan lagu Spring Day. Selama menyanyikan lagu tersebut air mata mereka bercucuran dengan derasnya. Mereka kembali mengingat sosok Jimin didalam lagu tersebut.
Hingga tiba bagian back hug Jin dan Jimin. Jin pun jatuh terduduk sambil menangis hebat. Member yang lainnya pun mendekat ke arah Jin sambil berpelukan erat.
ARMY yang menonton pun tak kuasa membendung air mata mereka. Mereka semua ikut menangis bersama dengan idola mereka.
"KIM NAMJOON"
"KIM SEOKJIN"
"MIN YOONGI"
"JUNG HOSEOK"
"PARK JIMIN"
"KIM TAEHYUNG"
"JEON JUNGKOOK"
"BTS"
"BANGTAN FIGHTING"
"BANGTAN SARANGHAE"
"JIMIN OPPA SARANGHAE"
Begitulah teriakan ARMY yang menggema menutup konser untuk Jimin hari ini.
Mereka pun turun dari atas panggung masih dengan tangisan mereka.
"Kita harus ke rumah sakit sekarang" Kata Sejin dengan wajah paniknya.
Mereka pun terkejut dan tanpa babibu lagi langsung melesat ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan mereka tak henti hentinya merapalkan doa agar semua baik baik saja.
Setelah tiba di rumah sakit, mereka pun segera berlari menuju tempat Jimin dirawat. Air mata mereka semakin tak terbendung lagi.
Diluar ruang rawat Jimin mereka melihat dokter dan beberapa orang suster sedang memasang alat kejut jantung kepada Jimin.
Jantung mereka pun berpacu semakin cepat. Sementara didalam sana dokter dan para suster sedang berusaha semaksimal mungkin.
"Dokter pasien semakin kritis" Ujar panik salah satu suster.
"Kita lakukan lagi. Naikkan menjadi 200 jeoul" Ujar dokter tersebut.
"CLEAR"
"SHOOT"
"TIT... TIT.. TITTTTTTTTTT"
Bunyi alat pendeteksi jantung tersebut pun terdengar hingga keluar.
Member yang lainnya pun terkejut bukan main.
"Tidak mungkin, itu bohong kan" Ujar Taehyung sambil menggelengkan kepalanya tak percaya.
Dokter pun keluar dari sana dan menggeleng kepada mereka semua.
"Maaf tapi sepertinya Tuhan mempunyai rencana lain"
"TIDAK ITU TIDAK MUNGKIN SAHABATKU PASTI MASIH HIDUP. DIA TIDAK MUNGKIN MENINGGALKAN KU" Teriak Taehyung histeris sambil menangis.
"Hiks hiks Jimin-ah hiks tidak mungkin andwe" Kata Hoseok tak percaya.
"JIMIN HYUNG HIKS HIKS"
"TIDAK, ADIKKU MASIH HIDUP ITU PASTI SALAH" Kata Jin.
Bagai disambar petir disiang bolong, mereka berenam jatuh terduduk mendengar kabar tersebut. Mereka menangis sejadi jadinya mendengar fakta yang mereka dapat.
Bukan hanya mereka yang merasakan kehilangan, tapi Sejin Pd-nim dan beberapa staf yang baru sampai pun juga ikut menangis.
Hari ini, detik ini, dan ditempat ini menjadi saksi bisu jika seorang malaikat tanpa sayap yang dikirim oleh Tuhan kepada mereka memilih untuk menyerah. Mungkin ia terlalu lelah sehingga memilih tertidur untuk selamanya dan meninggalkan luka yang mendalam untuk orang orang yang ia sayang.
Ini lah kisah Park Jimin member dari BTS yang mempunyai hati selembut kapas dan senyum seperti bulan sabit. Ia mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan orang yang ia sayang. Biarkan malaikat ini tenang disana. Biarkan ia beristirahat, ia lelah.
Tanpa mereka sadari, Jimin tersenyum ke arah member BTS yang sedang berpelukan sambil menangis hebat dilantai rumah sakit. Jimin terlihat seperti seorang malaikat dengan pakaian berwarna putih dan wajahnya yang bersinar.Perlahan namun pasti sosok itu pun menghilang seperti debu menyisakan kenangan yang indah dan menyakitkan untuk orang orang yang ia sayang.
THE END
ALWAYS TOGETHER
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Together (COMPLATED)
FanfictionBangtan Boys atau BTS adalah boygrup dari Korea Selatan yang sudah mendunia. sudah pasti banyak orang di seluruh dunia tau siapa itu BTS. BTS terdiri dari 7 member yang memiliki paras yang mampu membuat para wanita menjerit saat melihat mereka. su...