SPECIAL CHAPTER KOOKMIN

1K 82 5
                                    

Jungkook saat ini sedang duduk di atas kasur kamarnya. Pandangannya kosong ke depan, sementara pikirannya sedang memutar memori kenangannya bersama dengan hyung kesayangannya, Jimin.

Begitu banyak kenangannya bersama dengan kakak nya yang satu itu, Jimin adalah sosok kakak yang sangat menyayangi adiknya. Terlebih dengan maknae yang satu ini. Meskipun Jungkook selalu menjahili Jimin, namun Jimin tak pernah memarahinya.

Ingatan dikepalanya berputar pada era love yourself. Pada saat itu mereka sedang melaksanakan world Tour mereka. Saat itu Jungkook mengalami cedera pada kakinya yang menyebabkan ia tak bisa menari bersama member yang lainnya. Saat itu Jungkook hanya terduduk dikursi sepanjang acara.

Jungkook pun menangis karena tak bisa menampilkan yang terbaik untuk ARMY, dan pada saat itu Jimin datang menghampirinya dan memberikan pelukan hangat untuk menguatkannya.

Ah mengingatnya membuat air mata Jungkook kembali jatuh tanpa dikomando. Maknae yang satu ini, susah untuk mengendalikan emosinya. Mungkin di depan kakak kakaknya yang lain Jungkook tidak menunjukkan sisi terlemah nya. Namun, jika ia sedang menyendiri seperti ini maka semua emosi yang ia rasakan akan keluar.

Jungkook hanya rindu dengan Jimin hyung nya apakah salah? Apa yang harus Jungkook lakukan agar Jimin hyung nya bisa kembali? Apakah Jungkook harus menjadi adik yang baik untuk semua kakak kakaknya? Jika iya maka dengan senang hati Jungkook akan melakukannya. Jungkook hanya rindu pelukan Jimin yang membuatnya nyaman. Terasa sangat hangat. Siapapun tolong beritahukan kepada Jungkook agar ia bisa memeluk Jimin hyung nya lagi. Tolong, Jungkook sudah terjatuh kedalam titik terlemah nya siapapun tolong ulurkan tangan kalian kepadanya.

"Hiks hiks Chim hyung hiks hiks Kookie rindu"

Ah, isakan nya sangat menyayat hati. Siapa pun yang mendengar suara isakan nya pasti akan ikut menangis. Untungnya drom hari ini sepi, jadi Jungkook bisa dengan bebas mengeluarkan semua perasaannya.

"Apakah Kookie terlalu nakal sehingga Chim hyung pergi? "

"Hiks hiks kalau begitu Kookie minta maaf hyung hiks hiks jebal kembalilah"

Jungkook pun menekuk kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya disana.

"Hiks hiks ARGHHHH" Teriak Jungkook frustasi.

Akhirnya ia pun memilih pergi dari kamarnya untuk menenangkan diri. Langkah kakinya membawa ia pergi ke kamar Jimin-Hoseok.

Jungkook pun membuka pintu kamar tersebut. Tidak ada yang berubah, semua barang barang milik Jimin masih berada ditempatnya.

Jungkook pun duduk ditepian kasur dan mengelus nya lembut. Pandangan matanya beralih kearah bawah kasur. Disana terdapat sebuah kotak berwarna ungu dengan pita senada lengkap dengan secarik kertas diatasnya.

Jungkook pun mengambilnya dan meletakkannya di pangkuannya.
Ia pun mengambil surat tersebut dan membacanya.

"Annyeong Kookie, ini Chim hyung. Kookie apa kabar? Semoga Kookie baik baik saja. Kookie jangan sedih lagi oke nanti Chim hyung juga ikut sedih. Hyung yakin adik hyung yang satu ini sangat kuat. Gomawo saeng karena selama ini telah melindungi hyung. Ahhh hyung tidak menyangka jika kau tumbuh secepat ini, rasanya kau itu dulu sangat pemalu namun sekarang kau sudah tumbuh dengan baik. Boleh hyung minta satu hal? Tolong jaga member yang lainnya. Berjanjilah kepada hyung Kookie tidak akan bersedih lagi. Jika nanti saat nya tiba kita pasti akan bertemu lagi Jungkook-ah. Kau itu tetap adik kecilku yang manis. Jika kau rindu panggil saja hyung, nanti hyung akan datang dan memeluk mu walaupun kau tak tau. Tetaplah tersenyum Jungkook-ah, tersenyumlah untuk hyung. Baiklah sekian dulu kadonya jangan lupa dibuka ya. Oh ya satu lagi berjanjilah jangan bertengkar lagi dengan Taehyung arraseo? "

"Arra hyungie aku akan tetap tersenyum untukmu. Aku juga akan menepati janjiku pada mu"

Jungkook tersenyum namun ada air mata yang mengalir melewati pipinya. Perhatian Jungkook pun beralih kepada sebuah kotak di pangkuannya. Ia pun membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah snow globe yang cantik.

Jungkook terpaku sesaat melihat snow globe tersebut, namun perhatiannya kembali teralihkan ke dalam kotak tersebut. Ternyata didalamnya masih terdapat sebuah hadiah lagi.

Disana ada sebuah bottle jam berisi kertas warna warni. Kening Jungkook pun mengkerut bingung, takengerti mengapa Jimin memberinya kertas warna warni.

Disana, Jimin tertawa melihat ekspresi bingung Jungkook. Jimin sudah menduga adiknya ini pasti akan kebingungan karena hadiahnya.

"Mengapa Jimin hyung memberi ku botol berisi kertas warna warni? " Jungkook masih terus memutar mutar botol tersebut sebelum ia memutuskan untuk membukanya.

"Sebaiknya aku buka saja dari pada penasaran"

Jungkook pun membuka botol tersebut lalu mengambil salah satu kertas didalamnya yang sudah dilipat rapi.

'Jungkookie di dalam botol ini berisi tulisan tentang yang aku rasakan'

Jungkook pun melanjutkan untuk membuka kertas yang lainnya.

'Hari ini aku sangat bahagia bisa bertemu dengan ARMY. Rasanya aku selalu ingin melihat mereka setiap saat'

'Kenapa hidup itu seperti kopi? Kadang pahit karena terlalu banyak bubuk kopinya, tapi kadang juga sangat manis karena terlalu banyak gula. Jika ingin rasa yang sempurna maka kita juga harus bisa meimbangi rasa pahit dan manisnya.Seperti hidup yang kadang pahit namun setelahnya berubah manis dan juga kadang manis namun bisa jadi langsung berubah menjadi pahit'.

'Disetiap cerita pasti ada akhirnya, disetiap suka ada duka. Itulah hidup, disaat kita memulainya pasti kita juga yang mengakhiri nya. Disaat kita merasakan suka pasti akan datang perasaan duka'

'Masih ada beberapa kertas yang kosong didalamnya. Kau bisa tulis apa yang ingin kau ceritakan kepadaku. Nanti aku pasti akan membacanya'

Jungkook pun tersenyum membaca beberapa kertas yang berisi tulisan Jimin didalamnya.

"Gomawo Jimin hyung, aku pasti akan menuliskan apa yang ingin aku sampaikan kepadamu. Terima kasih juga untuk pembelajaran nya"

Jungkook pun membaringkan tubuhnya dikasur Jimin. Wangi Jimin yang memabukkan menempel dikasur tersebut membuat Jungkook terbuai dan tanpa disadarinya ia terlelap.

Jimin pun tersenyum lembut sambil berjalan mendekat ke arah Jungkook. Jimin pun terduduk ditepian kasur disebelah Jungkook yang terlelap.

Tangannya ia ulurkan untuk mengelus lembut rambut Jungkook, satu kecupan mendarat di kening Jungkook membuat ia tersenyum dalam tidurnya.


Always Together (COMPLATED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang