10

283 23 8
                                    

JANGAN KOMEN NEXT AKU GASUKA:(

***
🎤🎤🎤
HAPPY READING

Pagi ini Qila bersemangat untuk pergi ke sekolah ia sangat tak sabar dengan rencana yang ia buat, membayangkannya saja membuat Qila tersenyum sendiri. Ia bercermin untuk memastikan bahwa semuanya rapih, baju putih polos dengan celana jeans berwarna hitam membuat Qila terlihat sederhana, rambut yang ia biarkan tergerai, ia pun segera mengambil tas selempang kecil berwarna hitam lalu keluar dari kamarnya.

"Qil udah Langit di luar," ucap mamanya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Langit, masuk dulu gue mau sarapan," teriak Qila membuat lelaki itu masuk. Kaos hitam polos di padukan dengan jeans panjang berwarna hitam membuat kadar ketampanan lelaki itu menambah.

"Lang sarapan dulu aja," ajak Mama Qila yang di senyumi oleh Langit.

"Udah sarapan tadi di rumah tan," tolak Langit halus.

"Yaudah nih minum susu aja," mama Qila menyodorkan segelas susu putih ke arah Langit yang langsung diterima oleh lelaki itu. Mereka semua makan dengan tenang, kecuali Langit ia hanya minum se gelas susu pemberian mama Qila. Keluarga Qila sudah mengenal Langit karena lelaki itu sering menjemput Qila.

"Mah pah, Qila berangkat" pamit Qila sambil menyalimi kedua orang tuanya, Langit pun ikut menyalimi orang tua itu.

"Tumben jemput," ucap Qila sambil menerima helm yang Langit beri.

"Pikun, tiap hari juga dijemput" balas Langit lalu menaiki motor besarnya, Qila pun dengan segera memegang pundak Langit dan menaiki motor besarnya karena ia tak mau terlambat.

15 menit mereka pun sampai di parkiran SMA Sakuta, semua siswi memakai baju putih polos dan lelaki memakai baju hitam polos karena sekarang ada acara jika kalian ingat. Langit membuka helm fullface nya dan di taruh di tangki bensin tapi ia tak kunjung turun padahal Qila sudah turun dan menenteng helm yang Langit beri.

"Pakein," pinta Langit sambil memberikan bandana berwarna hitam dari saku celananya dan mengambil helm Qila lalu ia taruh di jok motor yang tadi dudukinya.

"Dimana ?" tanya Qila, Langit hanya menunjuk keningnya dengan tangan kirinya.

"Turun dikit," pinta Qila sambil memegang bahu kiri Langit dan menuntunnya agar sedikit menurunkan badannya karena ia tak sampai jika Langit tak merunduk.

"Pendek," ejek Langit yang di hiraukan oleh Qila, ia segera mengikatkan bandananya pada kening Langit sambil sesekali ia rapihkan rambut Langit. Siswa dan siswi yang berada di sana hanya bisa menatap mereka berdua tanpa berani mengucap se patah kata pun karena jika mereka mengucapkan kata yang membuat Langit marah, tamatlah riwayat mereka.

"Udah," ucap Qila sambil membenarkan posisi bandananya.

"Widih makin deket aja nih," tiba-tiba Evano datang diikuti oleh teman-temannya dan disana juga ada Mika, sepertinya ia berangkat bersama Abi. Saat Qila perhatikan teman-teman Langit pun menggunakan bandana yang sama, padahal siswa lain tak ada yang memakai bandana. Terserah aja lah, mereka emang aneh.

Tapi jika di perhatikan mereka semua tampan menggunakan bandana yang berada di keningnya itu ditambah kaos hitam yang entah memiliki sihir apa juga menambah ketampanan mereka.

"Qil ke kelas yu," ajak Mika yang sedari tadi berbicara dengan Abimanyu.

Qila mengangguk lalu melambaikan tanganya pada Langit dan teman-temannya yang dibalas lambaian tangan juga oleh mereka. Semua tatapan tertuju pada Qila dan Mika membuat mereka berdua bertanya dalam hati 'Apa ada yang aneh?' tapi mereka tak menemukan apapun yang aneh. Entah mengapa Qila ingin sekali menoleh kebelakang, ia pun menghentikan langkahnya dan menoleh ternyata Langit dan teman-temannya berjalan berjajar di belakang Qila dan Mika dengan tangan yang di masukan ke dalam sakunya, pantas saja mereka memperhatikan mereka. Tanpa mempedulikan mereka, Qila dan Mika melanjutkan langkahnya.

LANGIT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang