17

249 17 35
                                    

Sudah satu minggu berlalu, tetapi Langit malah semakin dekat dengan Ayara dan semakin renggang dengan Aqila, Qila sebenarnya sudah muak melihat kemesraan mereka yang selalu saja diumbar di depan umum, ya seperti saat ini contohnya. Langit terlihat lincah mengoper bolanya ke arah Arash yang juga siap menerima bola dari Langit, setelah Arash menerima bola dari Langit ia tak membuang waktu dan segera mencetak gol, Langit langsung melihat ke arah Ayara lalu mengedipkan sebelah matanya, sungguh Qila sudah muak!

Qila berniat untuk menunggu Langit di pinggir lapangan sama seperti yang Ayara lakukan, Ayara sedikit terkejut dikala Qila sudah duduk tepat disampingnya. Sedangkan Mika hanya terdiam malas karena sebenarnya ia tak ingin dekat-dekat dengan Ayara tapi ia juga tak tega jika meninggalkan Qila dengan Ayara, bisa-bisa Ayara si nenek lampir itu berbuat macam-macam pada Qila.

Sebuah bola menggelinding dan berhenti tepat di depan sepatu milik Qila, Qila segera mengambil bola itu dan bangkit untuk menghampiri Langit yang sudah menumpukan tangan kedua tangannya pada pagar pembatas lapangan. Qila tersenyum manis ke arah Langit dan memberikan bolanya, Langit tak langsung pergi ketika bola itu sudah ia pegang, lelaki itu malah memandang Qila dengan intens.

 Qila tersenyum manis ke arah Langit dan memberikan bolanya, Langit tak langsung pergi ketika bola itu sudah ia pegang, lelaki itu malah memandang Qila dengan intens

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Langit Madaharsa Ganendra)

"Kemana aja Lang ?" tanya Qila sambil tersenyum sabar, sebenarnya ia tau apa saja yang dilakukan lelaki itu selama seminggu ini karena ia selalu menguntit dengan sang ahlinya yang tak lain dan tak bukan yaitu Arash Rafardhan, tapi ia berpura-pura seolah tak tahu apa-apa karena ia ingin mengetahui apakah Langit akan jujur atau berbohong lagi.

"Nostra lagi sering kumpul Qil," jawab Langit dengan mata yang menunjukan rasa tak nyaman.

"Bohong lagi? Sampe kapan Lang?" Batin Qila terus berkecamuk.

"Ohh emang ada acara apalagi?" tanya Qila dengan berusaha menahan rasa kesalnya.

"Ga ada acara, kumpul biasa aja,"

"Qil gue lanjut main ya, udah ditunggu yang lain, see you Qil," lanjut Langit lalu mengacak rambut Qila, setelah itu ia pergi meninggalkan Qila yang hanya bisa diam membisu.

"Langit!!" teriak Ayara membuat Qila menoleh kebelakang, Ayara berdiri sambil melambaikan tangannya ke arah Langit dan setelah itu ia mengacungkan botol air mineral berwarna ungu, Qila lalu mengalihkan pandangannya ke arah Langit dan ternyata lelaki itu sedang tersenyum ke arah Ayara sambil membalas lambaian tangan gadis itu dan memberi kode bahwa Langit akan menghampiri Ayara ketika ia sedang break.

Qila langsung berbalik badan dan menghampiri Mika, ia menarik lengan Mika dan membawanya berlari.

"Lepas Qil," pinta Mika dan setelah Qila melepaskan cekalannya ia segera  berlari mengikuti langkah Qila.

Mereka berhenti berlari tepat di depan kantin, Qila menyuruh Mika untuk tetap diluar dan ia masuk sendiri.

"Bu air mineral 1," pinta Qila dengan tergesa, sang penjual pun dengan segera memberikan apa yang Qila minta.

LANGIT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang