24

221 15 24
                                    

Qila sekarang tak memiliki teman lagi di sekolah, sebenarnya teman se kelasnya itu baik tetapi dari cara memperlakukan Qila tetap berbeda, mungkin karena Qila murid baru? Entahlah tapi yang pasti gadis itu selalu sendirian, tak ada Aksa dan tak ada siapapun lagi.

Qila awalnya mendiamkan Aksa dan berharap lelaki itu menjelaskan apa kesalahannya tetapi sudah beberapa hari menunggu lelaki itu tak kunjung menemui Qila, oke jika itu mau Aksa berarti Qila sendiri yang harus menemui lelaki itu.

"Orviel," panggil Qila pada lelaki bertubuh tegap yang sedang berjalan di koridor dengan headset gaming hitamnya yang bertengger di leher putih leleki itu. Dia sangat terkenal karena posisinya sebagai wakil ketua Osis dan juga dikenal dengan lelaki cuek dan pintar tetapi sangat terobsesi dengan game online. Jadi jangan heran jika lelaki itu selalu memakai headset gamingnya dimana pun dan kapan pun.

 Jadi jangan heran jika lelaki itu selalu memakai headset gamingnya dimana pun dan kapan pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa Qil?" tanya Orviel sambil menghampiri Qila.

Orviel dan Qila sudah saling mengenal dan sedikit dekat tetapi karena kelas mereka jauh jadi jarang sekali untuk berinteraksi seperti ini.

"Liat Bintang ga?" tanya Qila.

"Di ruang Osis, mau gue anter?" tawar Orviel.

"Gausah gue sendiri aja Viel, makasih ya," Orviel hanya mengangguk lalu pergi sambil memasang headset gamingnya.

Qila pun langsung bergegas menuju ruang Osis karena ia takut waktu istirahat akan segera habis. Sesampainya di depan pintu bertulisan 'Ruang Osis' gadis itu langsung mengetuk pintunya dan berharap Aksa lah yang membuka pintunya, tetapi setelah cukup lama menunggu ternyata yang membukakan pintu adalah Arya teman sekelasnya yang merupakan anggota Osis.

"Ada apa Qil?" tanya Arya heran, tak biasanya Qila datang ke ruang Osis.

"Ada Bintang ga Ar?" tanya Qila.

"Ohh tadi sih dia disini tapi pergi lagi gatau kemana," jelas Arya, Qila hanya mengangguk sambil berterima kasih. Setelah itu Qila memutuskan langsung pergi ke kelas karena jam tangannya sudah menunjukan pukul 10.10 yang artinya 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

***
Qila dengan cepat membereskan buku dan peralatan tulisnya, ia takut jika Aksa sudah pulang. Qila langsung saja berlari ke luar kelas dan menuju ke kelas Aksa yang berada di lantai 2. Sesampainya di depan pintu kelas Aksa terlihat seorang perempuan yang sedang piket.

"Maaf mau tanya, ada Bintang?" tanya Qila pada perempuan berambut panjang yang sedang piket itu. Jadi SMA Orion ini mengadakan piket 2 kali sehari, satu kali saat sebelum belajar dan satu kali saat mereka pulang sekolah jadi kelas akan tetap selalu bersih.

Gadis itu mengangguk sambil mengacungkan kelima jarinya tanda 'tunggu sebentar'
"Bintaaanggg ada yang nyariin," teriak perempuan itu sambil menatap ke dalam kelas.

"Bentar," jawab Aksa terdengar oleh Qila.

Aksa langsung mematung ketika melihat Qila berada di hadapannya, Aksa langsung berdehem lalu pergi melewati Qila begitu saja.

LANGIT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang