Setiap hari Arash dan Qila semakin dekat, murid SMA Sakuta sebagian besar ada yang menganggap mereka pacaran dan ada juga yang menganggap mereka bersahabat. Arash yang terkenal dengan sosok laki-laki dingin dan jarang tersenyum kini berubah menjadi laki-laki yang sering tersenyum bahkan tak jarang Arash tertawa di depan umum, semua itu karena Qila.
Tak terasa kini mereka sudah mendekati ujian kenaikan kelas, hari demi hari Qila lalui dengan hati yang selalu menangis ketika melihat kedekatan Langit dan Ayara. Bahkan sekarang Langit tak pernah mengajaknya bicara ataupun sekedar bertegur sapa, mereka berdua sudah seperti orang yang tak mengenal satu sama lain.
"Rash, apa Langit udah lupa ya sama gue?" tanya Qila disela makannya, semenjak kejadian di cafe beberapa bulan yang lalu mereka selalu makan bersama di kantin.
"Mika mana Bi?" bukannya menjawab Arash malah bertanya pada Abimanyu yang baru saja tiba di kantin.
"Katanya mau ke wc dulu," jawab Abi acuh, tangannya mengambil snack milik Qila lalu pergi begitu saja ke meja Nostra yang hanya berisi Evano, Chandra, dan Bima. Langit? Lelaki itu duduk memisah dengan Ayara, brengsek memang.
"Rash ih," rengek Qila karena pertanyaannya tak dijawab.
"Gatau de," balas Arash lalu fokus pada nasi goreng miliknya.
"De malmingan yu," ajak Arash.
Qila hanya mengangguk semangat.
"Bang Lais ajak jangan?" tanya Qila.
"Jangan ntar kaya waktu itu," tolak Arash mentah-mentah. Qila hanya terkekeh karena mengingat kejadian di bulan lalu.
Flashback on
"Qila sama gue ya bang," pinta Arash pada Laskar yang sedang mengeluarkan motor klasiknya.
"Sama gue," jawab Laskar dingin.
"Yaelah bang, sekali aja," bujuk Arash.
Tetapi Laskar kekeh dengan keinginannya, ia tak mau mengalah. Alhasil sampai di mall pun mereka berdua berdebat karena memperebutkan Qila.
"Qila ade gue," Qila menatap Laskar dan Arash yang ada di sisi kanan dan kirinya.
"Ade gue juga bang," tutur Arash.
"Lo siapa? Perasaan mama gue cuman punya 2 anak, ohhh apa jangan-jangan lo anak yang terbuang?" pertanyaan Laskar membuat Qila menepuk jidatnya.
"Serah lo bang,"
Dan mereka selama berjalan-jalan di mall pun masih berebut Qila sebagai adiknya.
Flashback off
"Mau kemana?" tanya Qila.
"Beli minum," jawab Arash lalu pergi begitu saja.
Qila melanjutkan makannya sambil sesekali melihat ke arah Chandra dan teman-temannya yang sedang tertawa sambil bermain uno.
"See? Semua yang gue pengen selalu terwujud Qila," tiba-tiba Ayara berbisik sebelum berjalan melewati Qila, Qila memutar kepala dan badannya kebelakang untuk melihat Ayara yang kini sedang tersenyum mengejek sambil berjalan terus menjauh dan tak lupa tangannya terus menggandeng lengan kekar milik Langit.
"Woi," sial! Arash selalu membuatnya terkejut.
"Ada apa sih?" tanya Arash mulai kepo, dan Qila hanya menggeleng sebagai jawaban.
Ting
Sebuah notifikasi membuat perhatian Qila teralih.Sevyla lala.
19.00 tmn kmplk rmh lo.

KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT [COMPLETED]
RomansaAqila Fany Aurelia, gadis manis yang memiliki sifat kekanakan dan mudah sekali untuk percaya pada orang lain. Aqila memiliki kekasih bernama Galang Adhitama siswa berandalan yang memiliki banyak kekasih. Namun Aqila tidak mengetahui karena mereka be...