Aqila Fany Aurelia, gadis manis yang memiliki sifat kekanakan dan mudah sekali untuk percaya pada orang lain. Aqila memiliki kekasih bernama Galang Adhitama siswa berandalan yang memiliki banyak kekasih. Namun Aqila tidak mengetahui karena mereka be...
Ke esokan harinya Qila dikejutkan dengan sebuah box nasi yang berada di atas mejanya, pagi-pagi seperti ini sudah ada saja yang membuatnya penasaran. Qila duduk sambil menyimpan tas nya, lalu tangannya terulur mengambil guluran kertas berukuran kecil yang terletak di atas box nasinya.
"Jangan sedih mulu ya Qil,"
Qila benar-benar bingung sekarang, siapa yang mengirim box nasi ini? Jika Langit itu sangat mustahil, tapi jika bukan Langit lalu siapa?
Perlahan Qila membuka box nasinya, ia sangat terkejut melihat isinya yang ternyata sangat menggiurkan, tak butuh waktu lama Qila langsung saja melahapnya dengan mulut yang menahan agar senyumannya tak timbul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tumben bawa nasi box," ucap Mika saat tiba di pintu kelas.
"Ada yang ngasih," balas Qila saat dirinya sudah menelan nasi dan lauknya.
Mika hanya mengangguk lalu duduk di kursi yang berada di samping kiri Qila.
"Qil gue baper masa," ucap Mika sambil memerlihatkan vidio dirinya dan Abimanyu yang sedang berboncengan di motor besar Abi.
"Ya bagus lah kalo baper, berarti lo masih punya perasaan," balas Qila yang masih fokus pada makanannya.
"Sa ae, eh iya tadi gue liat Langit sama si Ayara di parkiran, heran gue sama si Langit---"
"Udah punya pacar masih aja ladenin cewe gatel," lanjut Mika dengan wajah yang sebal.
Qila seketika menghentikan sendok yang sudah melayang ingin memasuki mulut, ia mimikirkan kata 'pacar' yang dilontarkan oleh Mika. Sebenarnya dia dan Langit itu masih berpacaran atau sudah putus? Jika masih pacaran tetapi sikap Langit sama sekali tidak mencerminkan orang yang berpacaran dengan Qila, jika dibilang putus tapi siapa yang sudah mengucap kata itu?
"WOI," Qila tensentak kaget ketika Mika menepuk bahunya kencang.
"Apa?" tanya Qila sebal.
"Malah ngelamun, itu handphone lo bunyi," Qila langsung melihat ke arah handphone nya.
Arash is calling.
Qila langsung menekan tombol hijau meskipun bingung dengan Arash yang tiba-tiba menelpon.
[Hallo Rash, ada apa?]
[Gapapa]
Dan setelah itu Arash mematikan sambungannya sepihak, Qila yang awalnya bingung di telpon Arash kini ia sangat bingung ketika lalaki datar itu langsung memutuskan sambungannya.