CHAPTER 2

2.1K 145 48
                                    

Saat di perjalanan pulang menuju rumahnya Nania mendapatkan telfon dari kakaknya Aagam. Namun saat Nania akan meraih benda pipih berlogo apel yang digigit keluaran terbaru tersebut malah benda pipih itu terjatuh ke bawah, Nania menurunkan tangan nya untuk meraih benda pipih itu tapi tangannya tidak sampai sehingga membuat Nania harus menundukkan kepalanya dan benar benda pipih itu berhasil diraih oleh Nania tapi saat dia menegakkan kembali badannya dan melihat ke depan dia hampir menabrak mobil lain tapi tidak jadi karena Nania membanting stir kemudi ke arah lain dan alhasil Nania menabrak pohon yang ada di pinggir jalan.

Chittt Chitt Chitt bruk!

Nania pingsan karena kuatnya tabrakan antara mobil Mercedes yang ditumpanginya dengan pohon yang ditabraknya.

=======

Nania dibawa ke rumah sakit oleh ambulance yang di panggil ke lokasi kecelakaan oleh warga yang melihat kejadian tersebut. Untungnya tidak ada korban lain. Dan pihak rumah sakit menelfon Aagam karena di ponsel Nania yang terakhir ber-contact dengan Nania adalah Aagam.

“Halo, selamat siang benar dengan saudara Aagam keluarga dari saudari Nania Kirania Bachtiar?” Tanya perawat bagian Resepsionis rumah sakit.

“I..iya benar saya Aagam, dan ada apa dengan adik saya Nania?!” Jawab Aagam kaget dan khawatir mendengar nama adiknya di sebut.

“Begini maaf sebelumnya pak, adik bapak yang bernama Nania sekarang berada dirumah sakit …. Karena mengalami kecelakaan.”

“APA?! Di rumah sakit mana saya kesana sekarang!” Jawab Aagam yang terlonjak kaget dan langsung menyambar kunci mobil nya yang berada di atas meja kebesarannya dan langsung berlari setelah diberi tahu adiknya ada dirumah sakit mana.

Sesampai nya dirumah sakit Aagam langsung berlari dari parkiran menuju resepsionis dan menanyakan dimana keberadaan adiknya dengan wajah yang sudah kacau karena pikirannya yang berputar berfikir yang tidak-tidak akan terjadi pada adiknya.

“Sus, pasien atas nama Nania Kirania Bachtiar korban kecelakaan, sekarang ada di mana?” Tanya Aagam dengan nafas yang ter engah-engah karena berlari.

“Pasien atas nama Nania Kirania ada di UGD sedang mendapatkan perawatan.” Jawab suster tersebut.

“Makasih sus.” Jawab Aagam cepat dan langsung berlari menuju UGD.

Sesampai nya di UGD Aagam melihat Nania duduk di kursi roda dan dibantu oleh salah satu perawat.

“Biar saya saja sus, saya keluarganya.”

“Baiklah pak, ini obat yang harus ditebus. Bapak bisa langsung kebagian administrasi.” Jawab suster tersebut sambil menyerahkan resep obat dan berlalu meninggalkan pasiennya tersebut.

“oke, terimakasih.” Jawab Aagam singkat lalu mendorong kursi roda Nania menuju lorong rumah sakit dan duduk untuk mewawancari adiknya yang sudah membuatnya sport jantung itu.

“Ck, kok bisa sampe gini si dek!” Tanya Aagam kesal sambil meredam amarahnya kepada Nania.

“Ini juga gara-gara kak Aagam kok.” Jawab Nania yang juga kesal melihat kakak nya yang membentaknya.

“Lah kok gara-gara kakak?” Aagam menatap adiknya kebingungan.

“Tadi kan kak Aagam nelfon Nana, terus …. “ Nania menjelaskan kejadian secara detail kepada kakak tertuanya itu.

“Yaudah sekarang kakak anter kamu pulang.”

“Yaa.” Jawab Nania singkat karena sedang menahan rasa nyeri di kakinya yang sakit akibat terjepit saat kecelakaan.

DOSENKU BOSKU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang