CHAPTER 9

1.4K 80 32
                                    

“Apa seperti ini cara kamu berbicara dengan dosen?”

“Hah?” Tanyanya bingung.

Stella langsung menyenggol bahu Nania dengan keras agar sahabatnya itu sadar sekarang ini dia sedang berbicara dengan siapa.

“Dia itu dosen baru kita bego!” Ucap Stella lirih.

Nania yang mendengarkan ucapan Stella itu langsung membulatkan matanya.

“Duh saya minta maaf pak, saya ga sadar tadi.”

“Apapun itu saya tidak mau tau, tapi karena ini hari pertama saya mengajar saya maafkan kamu.” Ucapnya dingin sambil mengembalikan ponsel Nania dan berlalu begitu saja.

“Baiklah, saya peringatkan! Saat sedang kelas saya tidak ada yang diperbolehkan memainkan ponsel, apapun alasannya itu! Jika ada yang menggunakan ponsel tanpa se izin saya, saya tidak segan-segan untuk menyitanya!” Ucapnya tegas membuat semua yang ada di dalam kelas diam dan hanya mengangguk.

‘DENGAR TIDAK?!” Ucapnya lagi lebih keras.

“DENGAR.” Ucap semua mahasiswa.

“Bagus. Saya akan memulai pembelajaran langsung dengan tugas, saya mau kalian merangkum apa yang sudah kalian pelajari selama ini dengan dosen sebelumnya, kalian bisa membuatnya dengan berkelompok, pertemuan selanjutnya kalian maju dan presentasikan. Saya mau tau apa saja yang sudah kalian serap dari materi yang sudah di ajarkan sebelumnya, saya juga akan menganalisis materi yang sudah kalian dapat sebelumnya agar nanti kedepannya saya tau apa yang harus saya berikan.” Suruhnya.

“Baik pak.” Jawab seisi ruangan.

“Baiklah jika begitu, saya tinggal dulu. Kalian bisa langsung membuatnya sekarang, untuk kelompok kalian bisa menentukannya sesuai keinginan kalian.” Tutupnya sambil berjalan keluar kelas.

Seketika kelas menjadi ramai kembali. Terdengar suara-suara kekaguman para kaum hawa kepada dogan baru itu.

“Yatuhan jodoh guee.”

“Aaaa.. Gila pangeran di kampus tambah lagii..”

“Kalo dosen nya kek gitu semua si semangat kuliah gue!”

“Aaa bapakk Ray dedek siap di halallinn..”
Ya hanya terdengar suara seperti tadi setelah dogan baru itu keluar.

“Eh lo kenal sama Pak Ray?” Tanya Stella tiba-tiba.

“Kenapa emangnya?”

“Wah lo beneran udah kenal sama cogan itu ya! Wah gilasii lo punya kenalan cakep gitu ga kenalin ke gua!”

“Apaan sih Stell. Kaga! Gua ga kenal!”

“Lahkok tadi lo…”

“Itu tadi gue reflek aja.” Ucapnya berbohong memotong perkataan Stella seblum dia bertanya lebih banyak.

“Ohh..” Jawabnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya mempercayai perkataan Nania.

“Ini nanti kerjain pulang sekolah di rumah lo aja gimana?” Tanya Nania.

“Okey, udah lama juga kan lo gamain tempat gue. Di kangenin nyokap gue lo.”

“Udah tau.”

“Tau darimana lo?”

“Siapa si yang ga kangen gue.” Ucapnya PD.

“Jyjyk!!!!”

“Hahahaha.”

=======

Sekarang mereka sudah berada di kediaman Stella.

“Bunn.. Bunda….” Teriak Stella memasuki rumah.

DOSENKU BOSKU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang