CHAPTER 11

1.4K 62 30
                                    

~Raysaka Abraham POV~

Awal minggu sudah dimulai, pagi ini Raysaka akan pergi untuk menjadi dosen bukan sebagai CEO Muda di kantornya, menggunakan kemeja putih dengan lengan yang di gulung ke atas memperlihatkan otot lengannya yang bisa membuat kaum hawa yang melihatnya gagal fokus.

Tanpa melakukan sarapan Ray langsung bergegas menuju kampus, tanpa berpamitan dengan keluarganya karena dia malas jika harus berhadapan dengan ayahnya untuk sekarang ini, dia tidak mau di pagi- pagi sudah tersulut emosi.

Menaiki mobil putihnya menembus jalanan yang sudah ramai lancar di penuhi anak-anak sekolah yang pergi lebih awal untuk melakukan upacara hari senin.

Sampai di pelataran kampus, memarkirkan mobilnya di tempat khusus yang sudah di sediakan, berjalan menuju ruangannya dan saat di koridor tiba-tiba BRUK seseorang menabrak dada bidangnya, tapi anehnya dia yang di salahkan padahal bukan dia yang menabrak ya walaupun berakhir dia yang meninta maaf dulu.

"Duh! Lo jalan pake mat-" Orang itu mendongak ucapnya tersenggat "Eh m- maaf Pak." Ucapnya gugup dan berlalu begitu saja.

Wanita yang sudah menabraknya untuk ke dua kali, wanita yang dia kenal seminggu yang lalu karena kedua orang tua mereka bersahabat, ya wanita itu Nania yang tidak lain juga mahasiswinya.

Ray melanjutkan jalannya dan tiba-tiba dari belakang ada yang memanggilnya. Ray yang mendengar namanya dipanggil pun berhenti dan memutar tubuhnya kebelakang.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?" Jawabnya.

"Eh enggak Pak, cuman ini saya bawakan sarapan untuk Pak Ray, tadi saya bikin sarapan lebih jadi saya bawakan untuk bapak." Ucapnya malu-malu di sertai gaya centilnya.

"Jadi ini buat saya?" Menerima kotak makan yang diulurkan oleh Bu Rani.

"Iya, di makan ya Pak biar ngajarnya semangat."

"Terimakasih." Balasnya datar dan berlalu meninggalkan dosen genit itu.

Ya sejak awal Ray mengajar, Bu Rani selalu cari-cari perhatiannya, entah dengan tiba-tiba mengajak makan siang, atau meminta diantar pulang walaupun tidak pernah di tanggapi olehnya.

Kelas sudah di mulai, Ray memulai kelas dan memulai kegiatan mengajarnya.

"Selamat Pagi."

"PAGI PAK." Jawab antusias para kaum hawa dan sisanya para lelaki.

"Okey, silahkan kalian bisa presentasikan tugas minggu lalu yang sudah saya berikan. Siapa yang terlebih dulu maju, silahkan."

"Saya pak." Ucap mahasiswi centil di kelas itu.

"Silahkan."

"Baiklah saya akan memulai presentasi hasil kerja kelompok kami..."

"Sekian presentasi dari kami, jika ada yang kurang jelas silahkan ditanyakan.."

"Apa manfaat yang di dapat jika menerapkan metode yang kamu ciptakan itu?" Tanya Raysaka.

"Kalau saya bisa menjawabnya, saya boleh Tanya balik ke bapak gak?" Tanya mahasiswi genitnya yang bernama Siska itu.

"Boleh jika jawaban kamu masuk akal dan memang bisa di buktikan."

"Manfaat yang diperoleh jika menggunakan metode yang kelompok kami ciptakan yaitu salah satunya ---" Jelasnya panjang lebar.

"Okey, cukup menarik metode yang kalian cetuskan." Tanggapan Raysaka.

"Jadi sekarang saya boleh bertanya?"

"Silahkan."

"Bapak udah punya pasangan atau pacar?" Tanyanya yang mendapat sorakan dari seisi kelas.

DOSENKU BOSKU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang