CHAPTER 20

1.5K 39 2
                                    

~RAYSAKA ABRAHAM POV~

Nania saat ini berada di dalam mobil yang sama dengan Raysaka dan hanya mereka berdua karena yang lain berada di dalam satu mobil yang lain untuk menuju ke rumah nenek kakek yang menempuh perjalanan kira kira satu jam dari pusat kota Bandung ini.

Nania hanya diam saja sejak keluarganya kembali ke kota. Raysaka yang melihat perubahan sikap Nania pun bingung harus bagaimana untuk menghadapi perempuan dalam mode diam itu.

“Ekhem.”

Tidak mendapat tanggapan dari perempuan yang sejak kemarin sudah resmi menjadi istrinya itu.

“Ekhem.” Dia berdehem lagi.

Sama tidak mendapat respon lagi.
Raysaka tiba-tiba menginjak rem yang membuat Nania kaget dan terperanjat ke depan.

“Bapak gila ya!” Sambil memegang dadanya karena kaget.

“Apa katamu?”

“BAPAK GILA!! Bapak mau bikin saya mati muda gara-gara jantungan ya!”

“Nggak sopan kamu sama dosen.”

“Ck! Bapak mau bunuh mahasiswi bapak?”

“Kamu kira saya gila kaya kamu.”

“Enak aja bilang saya gila.”

“Bapak kalo ga bisa bawa mobil biar saya aja yang bawa!” Lanjutnya.

“Saya nggak mau mati muda ya gara-gara kamu setirin.”

“Kaya bapak masih muda aja.”

“Apa kamu bilang?”

“Nggak nggak ada.”

Setelah itu mereka sampai di villa yang di tinggali oleh kakek nenek Raysaka yang ada di pedesaan di atas bukit dan di suguhi oleh pemandangan yang sangat indah.

Nania keluar dari mobil dan menyusul Arina dan Alif yang sedang menikmati pemandangan.

“Suka nggak Nan?” Tanya Arin.

Nania mengangguk antusias.

“Tante ayo ikut alif.”

Nania belum sempat menjawab tapi sudah di tarik oleh Alif ke samping villa dan di situ terdapat kebun stroberi.

“Tante mau?” Sambil memberikan stroberi yang baru saja dia petik.

“Makasih ganteng.”

Menerima stroberi itu tapi tidak memakannya malah menyuapkannya ke Alif.

“Manis?”

Alif mengangguk setelah itu baru Nania ikut memakannya.

Arina menghampiri Nania dan menyuruhnya masuk.

“Kak.”

“Tenang aja, santai keluarga papa ramah-ramah semua kok.” Seakan tau apa yang dipirkan adik barunya itu.

“Yuk masuk udah pada nunggu di dalem.”
Saat sudah di dalam Sera lengsung menggandeng tangan Nania menuju nenek dan kakek yang duduk di seberang.

“Sayang ini nenek Nani dan Kakek Abraham.” Kata Sera.

Nania menyalami tangan kakek nenek dan memperkenalkan dirinya.

“Maaf ya nenek ga bisa dateng kemarin. Kakek tiba tiba kumat sakit nya jadi kami tidak bisa datang.”

“Ah nggak papa nek, yang penting sekarang kakek sudah sehat, sekarang Nania juga sudah bertemu dengan kakek dan nenek.” Sambil tersenyum ramah.

DOSENKU BOSKU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang