CHAPTER 21

1.4K 40 1
                                    

Kediaman utama keluarga ABRAHAM sudah sangat ramai dengan kerabat dekat yang tidak lain tetangga kakek dan sahabat Aldi.
Mereka akan barbeque-an bersama.

“Nana sini!” Panggil Arin.

Nania baru saja keluar dari kamar sejak sore tadi.
Nania mendekat ke Arin dan di sana sudah ada banyak perempuan yang mungkin seumuran dengannya.

“Wah, jadi ini istri mas Ray.”

“Cantik ya.”

“Wah beneran cantik, lebih cantik dari foto yang kemarin aku liat.”

“Namanya siapa tadi.”

Sautan dari mereka yang baru pertama kali bertemu dengannya.

“Panggil aja Nania.”

“Ah iya mbak Nania.”

Nania tersenyum.

“Ada yang bisa aku bantu?”

Nania ikut membantu mengolesi ikan yang akan di bakar.

“Aku kesana dulu ya.”

“Iya kak.”

Arina meninggalkan Nania dengan yang lainnya.

“Mbak Nania pacaran sama mas Ray udah lama ya?” Tanya salah satu gadis.

“Ah enggak kok.”

“Lah terus?”

“Kamu ini banyak nanya ya, ga sopan tau.” Sahut gadis lainnya.

“Ga papa kok santai aja sama aku.” Jawab Nania sambil tersenyum ramah.

“Tu kan orang mbak Nania nya aja gak papa kok, yakan mbak?”

Nania mengangguk.

Ada mobil masuk ke halaman rumah, dan itu cukup membuat ricuh gadis-gadis muda yang sedang bersama Nania.

“Tidak biasanya mbk Dewi ikut apalagi setelah di tolak sama Mas Ray.”

“Iya tu, biasanya Cuma pak kades sama istri aja yang ke sini kalo lagi kumpul gini.”

Dan ada suara lain lagi yang sama membahas wanita cantik yang turun dari mobil hitam itu dengan dua orang paruh baya yang dia dengar, mungkin itu sahabat ayah batinnya.

Tapi ada pembicaraan yang membuat jiwa keponya bangkit.

“Ehmm.. Boleh nanya?” akhirnya membuka suara.

“Boleh mbak. Pasti mbak Nania mau tanya soal cewek itu to?”

“Iya.”

“Dia namanya mbak Dewi anaknya pak kades mbak.”

“Ohh..”

“Terus mbak Dewi itu dulu …”

“Nania.” Panggil Raysaka.

Nania menoleh.

“Ada apa?”

“Ikut saya.” Sambil menarik tangan Nania pelan.

Nania sontak kaget dengan perlakuan Raysaka yang menariknya.

“Ini dia yang di tunggu datang.” Ucap Aldi.

“Mas Ray.” Sambil menggandeng lengan Raysaka genit.

Wanita yang tadi di bicarakan yang tidak lain adalah Dewi dengan genit menggandeng Raysaka membuat Nania yang menatapnya risih. Tapi dia tidak menghiraukan itu dan lebih memilih duduk di sebelah Arin.

DOSENKU BOSKU SUAMIKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang