Nania menggeliat sambil mengumpulkan nyawanya, mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea matanya. Melihat seseorang yang tidur di sebelahnya dia hampir berteriak tapi dia mengurungkan hal konyol itu, dia tidak mau pagi-pagi sudah membuat gaduh.
(Author: Biasanya juga bikin ribut elah! Pake alesan gamau bikin gaduh segala ceunah.)
Nania beranjak dari ranjang pelan-pelan takut membangunkan singa di sebelahnya itu. Dia melaksanakan mandi pagi setelah itu dia berniat membangunkan singa gila yang masih tidur itu.
(Author: yaa singa gila tu sebutan baru buat Raysaka dari Nania ya gaiss!)
Dua puluh menit sudah berlalu, Nania keluar kamar mandi dan sekarang sudah berdiri di samping ranjang tempat singa gila itu tertidur.
Nania menggoyangkan tubuh Raysaka namun hasilnya nihil, mungkin karena memang singa gila itu sangat kelelahan setelah serangkaian acara kemarin, ya memang acara pernikahan mereka sederhana dan tidak mengundang banyak tamu hanya kerabat yang benar-benar dekat dan kolega bisnis dari kedua pihak keluarga, tapi tetap saja menurut Nania itu tetap menguras tenaganya.
“Kebo juga ni orang. Ga sadar diri kalo lagi marahin orang tidur di kelas.”
Nania mensedekapkan kedua tangannya.
“PAK BANGUNNNN!” Teriak Nania tapi masih bisa ditoleran.
Raysaka yang mendengar suara cempreng Nania mengerjabkan matanya membukanya perlahan sambil mengumpulkan seluruh nyawanya.
Nania yang tidak yakin jika singa gila itu sudah terbangun mendekatkan dirinya ke arah Raysaka untuk membangunkannya lagi.
“Bapak bangun! Udah jam Sembilan tau!”
Raysaka menatap Nania yang masih menggunakan kimono mandinya dengan rambut yang di gulung ke atas menggunakan handuk memperlihatkan leher dan kaki jenjangnya yang mulus.
“Kamu mau menggoda saya?”
“Hah?” Nania menegakkan kembali tubuhnya.
“Ck, pagi-pagi otak dah mesum aja! Udah deh sana bapak mandi.” Lanjutnya.
“Saya bukan bapak kamu.”
“Ya ta.. tapikan bapak dosen saya.”
“Kalo gitu berani ya kamu nyuruh saya.”
“CK! NGESELIN AMAT DAH NI ORANG!” Batinnya.
“Ya udah terserah bapak aja!”
“Ga sopan kamu ya sama dosen! Mau nilai kamu saya kurangi?”
Nania menarik nafasnya dan membuangnya pelan.
“Bapak Raysaka yabg terhormat maaf sebelumnya jika saya kurang sopan terhadap bapak, silahkan bapak mau apa saya tidak akan menyuruh bapak lagi, sekali lagi saya mohon maaf jika kurang sopan.” Menekankan setiap kalimat yang di ucapkannya.
“Kamu memang tidak sopan bukan kurang lagi.”
“Saya minta maaf karena sudah sangat tidak sopan kepada bapak."
“Hmm, awas.”
Nania menyingkir melihat Raysaka sudah berjalan di depannya dia menonjok nonjok Raysaka dari kejauhan.
“GILA!! DASAR SINGA GILA!!!!!!!” Sambil menghentak hentakkan kakinya.
Setelah lima belas menit Raysaka keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang di lilitkan hingga pusarnya.
Nania yang sedang duduk di depan cermin sedang menggunakan hairdrayer untuk mengeringkan rambutnya kaget melihat Raysaka yang keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSENKU BOSKU SUAMIKU!
HumorJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA DAN VOTE+COMMENT SETELAH BACA YAA!!! BIAR AUTHORNYA JUGA SEMANGAT NULIS CHAPTER BERIKUTNYAA🤗 15+ Assalamualaikum guyss!! First time buat cerita kaya gini. Jadi tolong dimaklumi ya kalo masih banyak typo dan kekuranga...