🔞🔞🔞
Renjun menggelengkan kepalanya. "Ini nggak benar, Ran. Cepat ke kamar mandi..."
"Kenapa? Kamu nggak mau bercinta dengan aku? Kamu lebih suka bercinta dengan wanita-wanita yang nggak kamu cinta?" tanya Rania yang terus menyudutkan Renjun.
"Memang tugas mereka sebagai jalang untuk memuaskan nafsu. Tapi kamu? Kamu mau dianggap jalang?" balas Renjun.
"Kamu itu cinta sama aku, Renjun. Kamu akan melakukannya dengan cinta, jadi jelas itu berbeda."
"Jangan gila, Rania! Aku nggak akan ngelakuin itu." tolak Renjun. Dia tidak ingin melakukan itu dengan Rania.
"Kalau memang kamu cinta, kamu nggak akan ragu untuk milih." Rania kemudian menutup matanya sendiri dengan selembar kain satin. Kain yang sama dengan yang Renjun pakaikan sebelumnya.
Renjun tidak habis pikir dengan tingkah Rania.
"Aku nggak bisa, Rania. Ini nggak benar."
"Aku cuma mau tahu, apa kamu benar-benar cinta." lirih perempuan itu. Kini ia tidak bisa melihat Renjun, ia tidak ingin melihat jawaban Renjun yang mungkin saja akan melukai perasaannya.
"Kalau kamu cinta, kamu akan melakukannya. Kalau nggak... kamu boleh tinggalin aku."
"Rania..."
"Ini pilihan yang gampang." selak Rania.
"Nggak..." desis Renjun. Rania kemudian mendengar derap langkah yang menjauh.
Renjun meninggalkannya? Perempuan itu menggigit bibir bawahnya menahan suara tangis yang segera pecah. Hatinya begitu sakit.
Brak!
Kini dia mendengar Renjun membanting pintu dengan amat keras. Ternyata benar, Renjun tidak mencintainya. Air mata yang terus keluar membuat kain penutup itu semakin kuyup. Tentu saja Renjun kesal dengannya, pasti begitu. Rania merasa dirinya amat bodoh sekarang, begitu mengharapkan balasan cinta dari Renjun yang dikenal tak punya hati.
Srett!
"Hmmp—"
Demi tuhan Rania terkejut saat seseorang mencium bibirnya dengan rakus. Jantungnya berdebar tidak karuan. Siapa yang melakukannya? Tanyanya dalam hati. Perlahan ada tangan yang menarik tali penutup mata tersebut, membuatnya terlepas.
Perlahan Rania membuka kelopak matanya, ingin tahu siapa yang tiba-tiba mencumbunya.
Matanya membulat saat tahu siapa itu. Majikannya, Huang Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Fear | Renjun✔
Fanfiction❝Kenapa harus kamu, perempuan yang pernah berbagi rahim denganku❞ -Renjun. Ini tentang si pelukis berdarah. Yang punya sejuta misteri mengerikan dan masa lalu kelam. Usia ke-21 tahun, di mana seharusnya ia mati, justru dia bertemu dengan perempuan y...