06. Kompetisi?

135 65 20
                                    

Vania berjalan agak pincang karna kaki nya masih terasa sakit, Guru musik berjalan didepan dan Vania mengikutinya dari belakang. Sampai mereka di ruang musik, ternyata disana ada satu cowok yang sedang bermain gitar nya.

"Nak Aldrian sini." panggil guru musik itu.

"Loh kok elo?" tanya Aldrian yang terkejut karna ada Vania.

"Jadi nak Aldrian sudah kenal dengan nak Vania?" tanya guru itu.

"Sudah bu." jawab Aldrian.

"Aduh maaf ya bu saya nggak kenal sama dia." ucap Vania.

"Saya juga bu." begitupun Aldrian tak mau kalah.

"Ada ada aja kalian ini." ucap guru itu.

"Langsung saja ya, kenapa saya manggil kalian berdua. Karna kalian akan saya ikut kan kompetisi di Jakarta. Vania kamu nyanyi dan Aldrian mengiringi dengan gitar." jelas guru musik.

"Kok saya sih bu?" protes Vania.

"Karna saya tau kalian mempunyai bakat tersembunyi, dan kamu Vania kamu pemenang lomba karaoke kemarin kan jadi saya pilih kamu." ucap bu guru.

"Hmzz." Vania bergumam pasrah.

"Yasudah kalian bisa latihan mulai sekarang." ucap pembina.

"Tapi bu." -Vania.

"Gak ada tapi tapi an Vania." ucap bu guru.

"Yasudah saya tinggal." 

Aldrian tampak sangat sibuk memainkan gitar nya.

"Nyanyi apa lo?" tanya Aldrian.

"Anu." jawab Vania yang masih binggung menyanyikan apa.

"Anu apa sih, dasar cewek aneh!" 

"Lo tu yang aneh!" jawab Vania.

"Ih lo bener bener gila ya?" 

"Enak aja ya enggak lah!" ucap Vania.

Setelah lama Vania dan Aldrian beradu mulut akhirnya selesai juga. Aldrian mulai memainkan gitar nya dan Vania mulai mengeluarkan suara merdu nya.

"Ternyata suara lo bagus juga ya." puji Aldrian ketika sudah selesai menyanyi nya.

"Yee dari dulu juga bagus lo nya aja yang gatau." ucap Vania.

"Lo aja teriak nya kaya mak lampir bagus darimana coba?" ejek Aldrian.

"Senior gila!" ucap Vania.

"Eh junior harus sopan ya!" ucap Aldrian.

"Hih males sopan sama lo." -Vania.

Jam menunjukan pukul 19.00 Vania dan Aldrian baru selesai latihan nya. Air hujan membasahi kota bandung kini Vania dan Aldrian masih berada di sekolahan.

"Balik bareng gue yuk!" ajak Aldrian.

"Ogah!" tolak Vania.

"Udah malem ini van trus hujan lagi, gue gamau lo kenapa kenapa." ucap Aldrian.

"Loh kenapa lo gamau gue kenapa kenapa?" tanya Vania.

"Ya anu gue mmm... Ah iya nanti kalo lo kenapa kenapa kan gue yang disalahin sama abang lo." ucap Aldrian berbohong.

Blarr!!!

Suara petir menyabar dengan keras sehingga menyebabkan listrik mati.

"Aaaaaa!!" jerit Vania karna takut dengan petir.

Tak sadar Vania memeluk Aldrian ketika suara petir menyambar dengan keras.

"Lo gapapa kan?" tanya Aldrian yang khawatir.

About Classic Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang