09. Amarah Bang Rey

120 55 2
                                    

Hari sudah semakin larut, jam menunjukkan pukul 3 sore Vania dan Aldrian kembali ketempat kompetisi menunggu hasil kejuaraan nya. Deg-degan, cemas, khawatir campur jadi satu itu yang dirasakan Vania.

"Udah deh gausah takut bakal kalah kita bakal menang kok." ucap Aldrian menenangkan.

"Gabisa al gue tetep deg-degan, gue takut ngecewain sekolah." ucap Vania yang tampak cemas.

Aldrian meraih kedua tangan Vania dan menggenggam nya di dada ia berkata,

"Optimis kita bakal menang." ucap Aldrian lembut nan percaya diri.

"Mampus! Deket banget lagi nambah deg-degan aja." ucap Vania dalam hati.

"Heh lo kok diem aja sih!" ucap Aldrian kesal dan melepas genggaman nya.

"Eh apa?" tanya Vania tak fokus.

"Dih lo ngelamunin gue ya." tebak Aldrian membuat Vania menoleh dan memberi tatapan tajam.

"Gr banget!" ketus Vania.

"Selamat sore semuanya, gimana makin penasaran sama kejuaraan nya ya? oke kita akan mulai membacakan hasil diskusi para juri." sang mc pun berbicara membuat semua orang mengarah kepadanya.

Seluruh peserta dibuatnya dedegan dan cemas akan hasil diskusi juri, cemas akan mengecewakan sekolah.

"Kita bacakan dari juara ke 3 sampai 1 ya? Oke juara 3 adalah SMA Kamboja beri oplos yang meriah untuk SMA Kamboja dan dipersilahkan maju kedepan!" sang mc membacakan dengan penuh semangat.

Sesekali Vania menengok kearah Aldrian memastikan seperti apa ekspresi Aldrian dan ya seperti biasa saja berbeda dengan Vania yang sangat cemas.

"Lo liatin gue trus kenapa? Mulai suka?" tanya Aldrian tiba tiba membuat Vania kaget dan memutuskan untuk mengalihkan pandangannya.

"Apaan sih nggak!" sentak Vania.

"Juara 2 diraih oleh SMA Kendana yuk beri oplos yang meriah dan dipersilahkan untuk maju kedepan!" sang mc kembali berteriak dengan semangat.

Vania yang mendengar nama sekolah nya termasuk juara sontak memeluk Aldrian dan berloncat loncat bahagia.

"Kita menang alll!!!!" seru Vania yang masih saja loncat loncat.

"Iya van." jawab Aldrian.

Beberapa menit akhirnya Vania melepaskan pelukan itu.

"Duh bego kok peluk peluk sih!" umpat Vania dalam hati.

"Mm maaf tadi terlalu seneng jadi gitu." ucap Vania gugup.

"Halah bilang aja modus yakan?" ucap Aldrian yang membuat Vania malah kesal.

"Tau ah!" Vania kesal lalu mereka menuju atas panggung untuk menerima hadiah sebagai pemenang.

"Terakhir juara 1 diraih oleh SMA Garuda!! Beri oplos yang meriah, mari dipersilahkan maju!" sang mc kembali berseru.

*****
"Congratulation Vania, Aldrian." pembina pun memberi ucapan selamat kepada mereka.

"Makasih bu." ucap Vania dan Aldrian kompak.

"Bu pesawat nya jam berapa?" tanya Aldrian.

"Bentar lagi ini, yaudah ayo kita kemas kemas dulu!" ajak pembina.

🐏🐏🐏

Sampai dirumah Vania melihat Reymond tengah asyik nonton tv dengan senang hati Vania menjahilinya. Dengan langkah pelan Vania mematikan lampu diruang tengah, membuat Reymond kebingungan.

About Classic Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang