16. Romance

99 41 0
                                    

Camping berjalan 2 hari ini dan hari ini adalah hari bebas dimana semua siswa boleh melakukan apa saja.

"Van dicariin tu." ucap Tasya.

"Siapa?" tanya Vania.

"Liat sendiri ih." ucap Tasya.

Vania pun melihat siapa yang sedang mencarinya.

"Oh lo ngapain?" tanya Vania 

"Ke air terjun yuk!" ajak Aldrian.

"Ogah males gue." ucap Vania padahal dihatinya sangat menginginkan ke air terjun itu.

"Ayoo pleaseee!!" mohon Aldrian.

"Yaudah." ucap Vania.

"Sya, da gue cabut dulu ke air terjun daa." pamit Vania.

"Ntar gue nyusul." teriak Tasya.

Vania sudah jalan duluan bersama Aldrian ntah kenapa rasa kesal Vania terhadap Aldrian sudah hilang. 

"Eh misis lo masih marah sama gue?" tanya Aldrian.

"Marah kenapa?" tanya Vania bingung.

"Halah gausah sok gatau deh lo cemburu kan." ledek Aldrian.

"Nggak lah!" ucap Vania berbohong.

"Jujur aja sih misis." -Aldrian.

"Misis misis apaan Meysie dasar katrok!" ucap Vania.

"Sama aja deh." ucap Aldrian.

"Beda mangga." Vania tak mau kalah.

"Yah lo sama katrok nya." ucap Aldrian diselingi tawa kecil.

"Dih lo dulu yang mulai!" ketus Vania.

"Lo ikut ikut kenapa?" tanya Aldrian.

"Ya lo ngeselin!" ucap Vania.

"All allll!!!!" panggil Vania dan mengarahkan pandangan Aldrian ke air terjun itu.

"Wah indah nya." ucap Aldrian.

"Kesanaa ayukkk!!!" Vania langsung menarik Aldrian mendekat ke air terjun.

"Aaaaaa!!!!" teriak Vania sambil lari ke air terjun.

Vania tampak bahagia sekali cuma karena air terjun itu. Aldrian memercikkan air terjun itu ke Vania dan Vania membalasnya mereka tertawa bahagia. 

"Aduh." keluh Vania saat merasa kakinya terasa amat sakit.

"Kenapa van?" tanya Aldrian panik.

"Gatau ini kaki gue sakit banget." ucap Vania.

"Duduk sini coba gue liat." ucap Aldrian duduk di batu besar tepi sungai.

"Aaaaa." jerit Vania merasa tak kuat berjalan.

"Van kok air nya merah merah sih?" ucap Aldrian bingung.

"Sakit buat jalan al." keluh Vania.

Tanpa aba aba Aldrian langsung menggendong nya menuju batu besar itu.

"Ya ampun van kaki lo kena kaca." ucap Aldrian panik.

Cukup parah kaki Vania yang tertancap kaca.

"All sakitttt!!!" ucap Vania tak tahan darah sudah bercucuran.

"Gue cabut kaca nya lo tahan ya." ucap Aldrian.

Pelan pelan Aldrian menarik kaca yang menancap di kaki Vania darah bercucuran sangat banyak Aldrian tak berpikir panjang lagi baju yang ia kenakan disobek untuk memerban kaki Vania.

About Classic Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang