08. Damai?

125 58 3
                                    

Hari dimana Vania dan Aldrian harus melaksanakan kompetisi di Jakarta. Vania yang sudah bersiap- siap akan berangkat ke sekolah, karna pembina menyuruh mereka berdua untuk berkumpul disekolah. 

"Morning kakak." sapa Vania ketika mendapi Reymond berada di meja makan.

"Tumben gak manggil abang?" tanya Reymond.

"Idih suka suka gue dong!!" jawab Vania.

"Yaya serah deh." Reymond kembali menyantap makanan yang ada di hadapannya. 

"Kak anterin gue kesekolah ya." titah Vania.

"Mau ngapain lo kesekolah? Bawa koper segala kaya mau kemana aja, emang rempong ya lu." umpat Reymond.

"Ih siapa sih yang rempong kakak tu kalau gatau diem deh apa tanya dulu kek asal ngomong aja!!" sentak Vania.

"Trus ngapain bawa koper?" tanya Raymond.

"Gue mau ikut kompetisi di jakarta jadi gue nginep disana makanya bawa koper." jelas Vania.

"Sama siapa lo?" -Reymond.

"Aldrian." jawab Vania.

"Udah damai nih?" -Reymond.

"Ya belum sih." jawab Vania.

"Trus gue dirumah sama siapa dong kalo lo nginep?" curhat Reymond. 

"Suruh tasya kesini kok susah." ucap Vania.

"Oiya ya bego gue." Reymond menepuk jidadnya.

"Ayo lah kak cepetan anterin keburu telat." rengkek Vania.

"Iya iya sabar ini juga lagi jalan, tunggu didepan." titah Reymond.

Vania hanya menggangguk kan kepala dan menuruti perintah nya tak lama kemudian mobil Reymond sudah siap dihadapan Vania. Reymond mengendarai dengan rata-rata standar tak buru-buru juga. Tak sadar ternyata Vania sudah disekolah, Vania berjalan entah kemana menuju dalam sekolah. 

"Kemana sih Aldrian?" batinnya. 

Vania mencari-cari Aldrian sejujurnya Vania takut disekolah sendirian. Akhirnya Aldrian menampakkan batang hidung nya.

"Kemana aja sih lo gue cariin juga?" tanya Vania.

Aldrian mengerutkan jidat nya bingung.

"Ngapain lo nyariin gue?" 

"Ya mm anu guee." Vania memikirkan alasan yang tepat ia mengerutuki diri nya yang bodoh mengapa ia memberi pertanyaan seperti itu? Kan bisa saja dia gr. 

"Anu apa?" tanya Aldrian.

"Gue takut disekolah sendirian makanya nyariin lo." jelas Vania.

"Gue gak percaya." jawab Aldrian.

"Yaudah sih kalo gapercaya gue juga gak rugi!" ucap Vania sambil mengibaskan rambut nya. 

"Udah siap lo?" tanya Aldrian.

"Udah" jawab Vania yakin. 

"Sipp deh kalo kaya gini." ucap Aldrian.

"Lo sendiri gimana udah siap?" tanya Vania.

"Eitss gausah ditanya dong pasti belum." jawab Aldrian.

"Berantem yuk, gereget gue sama lo." -Vania.

"Kuy lah."

Selang beberapa menit pembina pun datang. 

"Selamat pagi semua." sapa pembina.

About Classic Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang