Kringg kringg!!
Bunyi bel sekolah terdengar cukup keras di telinga, semua siswa berhamburan keluar namun sedikit yang pulang karena mereka ingin latihan untuk puncak acara, Vania memutuskan untuk pulang karena ia merasa sangat capek dan gerah.
Vania menggendong tas nya di belakang berjalan menuju gerbang dan mencari angkutan umum, jangan ditanya kenapa Vania naik angkot soalnya Reymond pasti mengantar Tasya. 20 menit Vania menunggu namun angkot tak kunjung datang tiba tiba ada motor di depan nya dan Vania sudah tak asing lagi itu motor siapa.
"Dugong yuk pulang!" ajak Aldrian.
"Kok lo bisa disini?" tanya Vania.
"Banyak nanya deh, buruan ayok!" ucap Aldrian yang tak turun dari motor nya.
"Iya iya ni naik." ucap Vania lalu menaiki motor Aldrian.
Aldrian melajukan motor nya pelan dan menikmati hembusan setiap angin.
"Van gue mau latihan buat acara nanti kan kita belum latihan sama sekali." usul Aldrian.
"Boleh deh kita latihan, dimana enak nya?" tanya Vania.
"Dirumah gue aja." jawab Aldrian.
"Okedeh jam berapa?" tanya Vania.
"Sorean aja." ucap Aldrian.
"Oke gue tunggu." -Vania.
Sesampai nya dirumah Vania langsung ke kamar nya. Vania merasakan perut nya nyeri karena ia datang bulan H-1 Vania tampak tak semangat akan berlatihan bersama Aldrian.
Tokk tokk tokk
Suara ketukan pintu dari luar sangat terdengar ya dikarenakan rumah sepi. Vania membuka pintu nya terlihat Aldrian yang berdiri di depan nya.
"Sekarang ya?" tanya Vania lemas.
"Iya cepetan dikit." ucap Aldrian sambil tertawa.
"Yaudah masuk, tunggu bentar." ucap Vania yang tak semangat.
"Lo kenapa sih lemes, gak ada semangat gitu?" tanya Aldrian.
"Dateng tamu." ucap Vania singkat.
"Maksud nya lo gasuka gue kesini?" tanya Aldrian bingung.
"Bukan bego, maksud nya gue datang bulan." ucap Vania.
"Jadi perut lo sakit?" tanya Aldrian.
Vania mengangguk pelan.
"Ntar gue beliin obat nya." ucap Aldrian.
"Emang tau obat nya?" tanya Vania.
"Enggak sih." jawab Aldrian.
"Bego emang." umpat Vania.
"Gampang tinggal nanya mbak mbak nya aja." ucap Aldrian.
"Yaudah sana gue mandi dulu." ucap Vania.
"Oke." ucap Aldrian lalu pergi meninggal kan rumah Vania.
Aldrian melajukan motor nya dengan kecepatan standar, sampai di Alfamart Aldrian memarkirkan motor nya dengan rapi.
"Mbak minuman buat orang lagi dateng bulan apa?" tanya Aldrian ketika sudah masuk kedalam Alfamart.
"Oh biasanya sih kiranti mas." ucap pelayan tersebut.
"Ambilin deh mba satu." titah Aldrian.
"Buat pacar nya ya mas?" tanya pegawai itu.
"Iya." jawab Aldrian singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Classic Love [Completed✓]
JugendliteraturAldriano Gavin Manggala seorang cowok yang terbilang cukup tampan nan famous membuat para cewek jatuh hati padanya, tapi mengapa cewek itu tidak? Alisya Bellvania Meysie, cewek cantik nan tegas. Yang setiap kalinya bertengkar ketika bertemu dengan A...